6 Cara Bantu Teman Keluar dari Hubungan Toxic Menurut Ahli
— Tidak selalu mudah melihat teman terjebak toxic relationship (hubungan toksik). Mereka cenderung lebih pendiam dan enggan membagikan kisah hubungannya.
Tanda lain yang biasa mereka tunjukkan, yaitu sering bercerita soal pertengkaran atau terus-menerus membenarkan perilaku pasangannya yang sebenarnya membuat mereka tidak nyaman.
Membantu teman keluar dari hubungan toxic membutuhkan empati, timing yang tepat, dan cara penyampaian yang tidak menghakimi. Berikut langkah yang dapat dilakukan untuk membantu teman keluar dari hubungan toxic.
6 Cara bantu teman keluar dari hubungan toxic
1. Minta izin sebelum memberi saran
Saran yang baik bisa terdengar seperti serangan jika disampaikan di waktu yang salah. Oleh karena itu, memulai percakapan dengan meminta izin adalah tahap paling penting.
Psikoterapis Angela Sitka, LMFT mengatakan, masuk ke topik hubungan tanpa meminta izin bisa membuat teman merasa diserang.
“Lebih baik meminta izin sebelum memberi masukan, kemudian sampaikan pelan-pelan,” ujarnya, seperti dilansir dari SELF Magazine, Kami (27/11/2025).
Menurut Sitka, kalimat seperti, “Aku bilang ini karena aku peduli. Aku memperhatikan beberapa hal, apa kamu bersedia mendengarkan pendapatku?” dapat membuat diskusi lebih aman dan tidak mengejutkan.
Pendekatan ini memberi ruang bagi teman untuk memilih, sehingga mereka tidak merasa dikritik atau terpojok.
2. Hindari label toxic, fokus pada hal konkret
Teman terjebak hubungan toxic? Para ahli menjelaskan cara efektif untuk mendukung mereka tanpa menghakimi dan membantu mereka kembali merasa aman.
Menyebut pasangannya buruk, manipulatif, atau toxic, justru membuat teman defensif. Para ahli menyarankan agar memfokuskan penyampaian pada hal-hal yang spesifik dan faktual.
Sitka menekankan pentingnya menghindari generalisasi. Sebagai gantinya, fokuslah pada pengamatan.
Misalnya, “Kamu beberapa kali bilang dia tidak membiarkanmu pergi bersama kami. Apa kamu baik-baik saja dengan itu?”
Dibandingkan mengatakan, “Dia controlling banget!”, pendekatan deskriptif seperti ini memberi ruang bagi teman untuk menilai sendiri situasinya tanpa merasa dihakimi.
3. Dengarkan tanpa menghakimi
Saat teman mulai bercerita, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menjadi pendengar yang baik tanpa menyelipkan kritik atau komentar tajam.
Terapis Marni Feuerman, LCSW, LMFT menjelaskan, mendengarkan dengan empati dapat membuka ruang bagi teman untuk memproses perasaan mereka.
“Kamu bisa mulai dengan merefleksikan apa yang mereka katakan. Misalnya, ‘Oh, jadi kamu khawatir dengan perilaku ini. Bisa ceritakan lebih banyak?’” kata Feuerman.
Dengan begitu, teman merasa didukung, bukan dinilai. Pendekatan ini membantu mereka mengurai situasi dengan lebih jernih.
4. Hindari memberi ultimatum, berikan dukungan konkret
Teman terjebak hubungan toxic? Para ahli menjelaskan cara efektif untuk mendukung mereka tanpa menghakimi dan membantu mereka kembali merasa aman.
Mengatakan kalimat, “Kamu harus segera putus!” biasanya tidak berhasil. Keputusan keluar dari hubungan toxic harus datang dari orang yang menjalaninya.
Namun, tetap ada cara untuk menunjukkan dukungan tanpa mengambil alih kendali hubungan yang dijalankan teman kamu.
“Kamu memberi ruang sambil memastikan mereka tetap punya otonomi untuk memilih,” ungkap Sitka.
Kalimat seperti, “Kalau kamu butuh tempat menginap, rumahku selalu terbuka,” atau “Kalau perlu cerita kapan saja, aku ada,” bisa memberikan rasa aman.
Dukungan praktis seperti ini bisa menjadi jangkar emosional bagi mereka yang merasa sendirian atau tidak punya tempat untuk bersandar.
5. Perhatikan keselamatan mereka
Ada kalanya situasi sudah melampaui sekadar toxic dan mengarah pada kekerasan emosional dan/atau fisik.
Jika kamu merasakan ada tanda-tanda itu, penting untuk mengambil langkah lebih tegas. Feuerman menegaskan, kekerasan sering kali tidak terlihat dari luar.
“Meskipun mereka bilang baik-baik saja, penyiksaan bisa tersembunyi dan orang mungkin menyembunyikannya karena takut atau malu,” ujarnya.
Dalam situasi seperti ini, perlu memberi tahu bahwa kamu peduli pada keselamatan mereka, menawarkan bantuan mencari dukungan profesional, hingga mengarahkan ke layanan yang tepat.
6. Ingat bahwa kamu tidak harus menyelesaikan masalahnya
Teman terjebak hubungan toxic? Para ahli menjelaskan cara efektif untuk mendukung mereka tanpa menghakimi dan membantu mereka kembali merasa aman.
Pada akhirnya, membantu teman keluar dari hubungan toxic bukan tentang menyelesaikan masalah mereka, tetapi tentang menjadi pendukung yang konsisten.
Feuerman menekankan, peran kamu bukan memberikan solusi instan, melainkan memastikan mereka tidak merasa sendirian. Terkadang, sekadar menyediakan ruang aman untuk bercerita sudah merupakan bantuan besar.
Tag: #cara #bantu #teman #keluar #dari #hubungan #toxic #menurut #ahli