Apa itu Toxic Relationship? Waspadai 10 Tandanya Berikut Ini
- Toxic relationship (hubungan toksik) sering kali tidak disadari, khususnya oleh korban. Sebab, pertengkaran, kesalahpahaman, dan kejenuhan tergolong umum terjadi dalam sebuah hubungan.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah saat masalah-masalah itu berubah menjadi pola yang berulang, hingga kesehatan mental dan emosional mulai memburuk. Di titik inilah sebuah hubungan dapat berubah menjadi toxic relationship.
Apa itu toxic relationship?
Pakar psikologi Dr. Lillian Glass menjelaskan toxic relationship sebagai hubungan yang tidak lagi didasari oleh prinsip saling mendukung dan menghormati satu sama lain.
“Toxic relationship terjadi ketika dua orang dalam hubungan tersebut tidak saling mendukung, penuh konflik, saling menjatuhkan, kompetitif, penuh ketidakhormatan, dan tidak ada kebersamaan,” jelas Glass, seperti dikutip dari Good Housekeeping, Selasa, (25/11/2025).
Hubungan tidak lagi menjadi ruang aman, tetapi tempat yang membuat salah satu atau kedua pasangan justru merasa tertekan.
Psikolog klinis Michaela Thomas memperjelas, istilah toxic bukan berarti sekadar hubungan yang membosankan atau kehilangan gairah.
“Toxic berarti hubungan itu berbahaya untuk kesejahteraanmu dan seperti racun, dapat meninggalkan luka mendalam dan berkepanjangan sehingga kamu mungkin memerlukan bantuan untuk pulih,” ungkap Thomas.
Seorang pelatih seks dan hubungan, Angela Vossen menambahkan, penolakan, tindakan meremehkan, atau ejekan saat seseorang mencoba mengungkapkan perasaannya merupakan sinyal kuat bahwa hubungan sudah tidak sehat.
“Toxic relationship adalah hubungan yang secara konsisten merusak kesejahteraan, kesehatan, kebahagiaan, atau keselamatan salah satu atau kedua pasangan,” tutur Angela, disadur dari The Telegraph.
Tanda toxic relationship yang perlu diwaspadai
1. Selalu merasa cemas dan takut
Kamu mungkin merasa harus mengukur setiap kata dan tindakan agar tidak memicu kemarahan pasangan.
Bahkan pesan sederhana seperti “kamu di mana?” bisa memunculkan rasa panik karena kamu takut reaksi negatif jika jawabanmu tidak sesuai harapannya.
“Rasa takut terhadap reaksi pasangan adalah indikator kuat bahwa hubungan mengancam kesejahteraan emosional,” ucap Angela.
2. Tidak ada rasa hormat dan sering meremehkan
Jangan abaikan perasaan tidak aman dalam hubungan. Simak tanda toxic relationship untuk tahu kapan harus berhenti.
Hubungan bisa terasa seperti medan perang, bukan tempat pulang jika tidak dilandaskan dengan rasa saling menghormati.
Kritik yang menyakitkan, komentar merendahkan, dan diam berhari-hari tanpa mau berdiskusi membuatmu merasa tidak dianggap.
“Pola ini mengikis rasa hormat dan kohesi sehingga kepercayaan perlahan runtuh,” kata Glass.
3. Gaslighting dan manipulasi
Kamu mulai mempertanyakan apa yang kamu pikir benar karena pasangan memutarbalikkan fakta.
Dia bisa mengatakan kamu “drama”, padahal kamu hanya mengungkapkan perasaan. Menurut Angela, perilaku ini sudah termasuk gaslighting.
“Gaslighting adalah perilaku berbahaya karena membuat korban meragukan realitasnya sendiri hingga kewarasannya,” tambahnya.
4. Dijauhkan dari keluarga dan teman
Jangan abaikan perasaan tidak aman dalam hubungan. Simak tanda toxic relationship untuk tahu kapan harus berhenti.
Awalnya pasangan kamu mungkin hanya komentar kecil seperti “teman kamu tidak cocok sama kamu”.
Hal ini akan membuat kamu merasa bersalah setiap kali ingin bertemu orang terdekat. Alhasil, secara tidak sadar kamu mulai menarik diri dari lingkungan terdekatmu.
“Pasangan dapat mengisolasi melalui kritik atau memicu pertengkaran sebelum kamu bersosialisasi sehingga kamu kehilangan jaringan pendukung,” tutur Angela.
5. Kecemburuan berlebihan dan kontrol
Pasangan yang toksik biasanya ingin tahu lokasi kamu setiap saat, mengatur cara kamu berpakaian, dan menentukan siapa yang boleh atau tidak boleh dekat denganmu.
Angela menjelaskan, kontrol yang bermula dari kecemburuan dapat berkembang menjadi kontrol koersif yang serius.
6. Ledakan emosi yang tidak terduga
Masalah kecil dapat berubah menjadi pertengkaran besar karena pasangan tidak mampu mengatur emosinya dengan baik. Hal ini membuat kamu harus mengalah di berbagai situasi.
Kamu mulai membatasi diri agar tidak memicu marahnya, hingga akhirnya kehilangan jati dirimu.
“Ketika seseorang mengubah dirinya karena takut reaksi pasangan, hubungan tersebut tidak lagi aman secara emosional,” jelas Thomas.
7. Tidak ada dukungan emosional
Saat kamu berbagi keluh kesah, pasangan justru mengecilkannya dengan kalimat seperti, "Kamu terlalu sensitif”. Perilaku ini bisa jadi pertanda pasangan kamu toksik.
Kamu merasa tidak didengarkan dan akhirnya memilih diam. Angela menyebutkan, ketika perasaan tidak divalidasi dengan baik, seseorang mulai meragukan nilai dirinya sendiri.
8. Batas pribadi tidak dihargai
Jangan abaikan perasaan tidak aman dalam hubungan. Simak tanda toxic relationship untuk tahu kapan harus berhenti.
Meski memiliki pasangan, kamu tetap harus memiliki batasan pribadi yang jelas. Batasan tersebut juga seharusnya dihargai oleh pasangan kamu.
Namun, pasangan yang toksik bisa membuat kamu merasa bersalah ketika menolak sesuatu yang tidak nyaman, entah berbagi cerita pribadi, bertemu terlalu sering, atau memberi bantuan materi.
“Hubungan yang sehat membutuhkan batas pribadi, dan ketika batas itu terus dilanggar, hubungan menjadi berbahaya,” terang Thomas.
9. Pertengkaran terus terjadi tanpa penyelesaian
Pertengkaran atau masalah dalam hubungan tidak selalu ebrarti buruk. Hal tersebut bisa jadi momen untuk saling mengevaluasikan diri.
Akan tetapi, hubungan menjadi toksik jika setiap masalah berakhir dengan saling menyalahkan, bukan mencari solusi. Perselisihan menjadi pola berulang yang membuat hubungan terasa melelahkan.
10. Harga diri semakin menurun
Tanda toxic relationsip lainnya berhubungan dengan harga diri. Tanpa kamu sadari, hubungan yang toksik bisa membuat kamu menjadi tidak percaya diri, takut menyuarakan pendapat, bahkan merasa tidak layak dicintai.
Thomas mengingatkan, jika hal tersebut kamu alami selama menjalin hubungan, itu tanda bahwa hubungan tersebut tidaklah sehat.
“Hubungan seharusnya membuatmu merasa dicintai dan dimengerti. Jika yang terjadi sebaliknya, itu adalah tanda besar hubungan tidak sehat,” pungkas dia.
Apabila kamu mengalami beberapa tanda toxic relationship di atas, sebaiknya segera mencari pertolongan dari rekan terdekat ataupun profesional agar mendapatkan bantuan yang tepat.