Orang yang Kuat Mental dan Hidupnya Damai Biasanya, Mengikuti 8 Prinsip Hidup Ini Menurut Psikologi
seseorang yang kuat mental dan hidupnya damai. (Freepik/drobotdean)
08:56
21 November 2025

Orang yang Kuat Mental dan Hidupnya Damai Biasanya, Mengikuti 8 Prinsip Hidup Ini Menurut Psikologi

Dalam hidup yang penuh tekanan, ekspektasi, dan perubahan yang cepat, memiliki mental kuat bukan sekadar “bakat lahir”, melainkan hasil dari kebiasaan dan prinsip yang dijalani secara konsisten.    Psikologi modern menunjukkan bahwa orang yang sehat mentalnya, mereka yang tetap tenang ketika badai datang, tetap bijak saat dikecewakan, dan tetap stabil ketika dunia di sekitar bergetar, umumnya memegang pola pikir tertentu yang membuat hidup mereka lebih damai.

Menariknya, prinsip-prinsip ini bukan sesuatu yang rumit. Justru sederhana, namun jarang dilakukan.    Dilansir dari Expert Editor, terdapat delapan prinsip hidup yang biasanya diikuti oleh orang-orang dengan mental tangguh dan jiwa damai.

1. Mereka Membedakan Hal yang Bisa dan Tidak Bisa Dikendalikan


Psikologi kognitif menekankan bahwa sumber stres terbesar manusia adalah keinginan mengontrol hal yang sebenarnya di luar kendali.    Orang dengan mental kuat hanya berfokus pada dua hal: tindakan dan respon mereka sendiri.    Cuaca, perilaku orang lain, komentar buruk, penolakan, nasib, semuanya berada di luar kendali mereka—dan itu diterima tanpa drama.

Mereka tahu: “Jika bisa saya ubah, saya usaha. Jika tidak, saya lepaskan.”
Hasilnya? Hidup jadi jauh lebih tenang.

2. Mereka Tidak Mengambil Semua Hal Secara Pribadi

Menurut teori atribusi dalam psikologi sosial, manusia cenderung menganggap tindakan orang lain sebagai refleksi dari diri kita, padahal sering kali tidak.  Orang bermental kuat sadar bahwa:
komentar pedas seseorang bisa berasal dari luka masa lalunya,

sikap dingin seseorang bisa karena hari buruk,

dan ketidakteraturan hidup orang lain bukan tanggung jawab mereka.

Dengan tidak menganggap semuanya sebagai serangan pribadi, mereka menjaga ketenangan batin dan tidak mudah terguncang.

3. Mereka Mampu Mengelola Emosi, Bukan Menekannya


Orang yang kuat mental bukan berarti tidak pernah sedih, marah, atau kecewa.  Mereka hanya tidak membiarkan emosi menguasai keputusan hidup.    Secara psikologis, mereka menjalankan emotional regulation, yaitu kemampuan menamai emosi, menerima, lalu merespons dengan cara sehat.

Mereka tidak menahan amarah sampai meledak, tetapi juga tidak mengumbar emosi hingga merugikan orang lain. Mereka memilih jalan tengah: sadar, tenang, dan terarah.
4. Mereka Menetapkan Batasan yang Tegas

Batasan (boundaries) adalah fondasi kesehatan mental.  Orang bermental kuat tidak ragu berkata:
“Maaf, saya tidak bisa.”

“Saya perlu waktu sendiri.”

“Itu membuat saya tidak nyaman.”

Psikologi hubungan menyatakan bahwa orang yang menetapkan batasan cenderung punya relasi yang lebih sehat, karena tidak hidup dalam keterpaksaan atau rasa bersalah.    Mereka tahu: orang lain boleh kecewa, tetapi kesejahteraan mental harus jadi prioritas.

5. Mereka Tidak Hidup untuk Validasi Orang Lain


Manusia pada dasarnya butuh diterima. Tapi orang bermental kuat tidak terobsesi untuk disukai semua orang.    Mereka memahami self-worth mereka tidak ditentukan oleh tepuk tangan, pujian, likes, atau pengakuan eksternal.

Psikologi humanistik menunjukkan bahwa ketika seseorang selaras dengan nilai dirinya, dia akan lebih bahagia dan stabil secara emosi.    Itulah yang dilakukan mereka: hidup berdasarkan prinsip, bukan penilaian orang.

6. Mereka Mampu Menunda Kepuasan dan Memilih Hiburan yang Sehat


Menurut penelitian tentang delayed gratification, kemampuan menunda kesenangan adalah penanda kedewasaan mental yang tinggi.    Mereka tidak selalu memilih:

hal yang instan,

hiburan berlebihan,

pelarian cepat ketika stres.

Sebaliknya, mereka memilih kebiasaan yang membangun: membaca, refleksi diri, olahraga, tidur cukup, atau kegiatan yang membuat jiwa stabil.   Hidup mereka lebih damai karena mereka menabur hal-hal baik, bukan hanya mengejar hiburan sesaat.

7. Mereka Fokus pada Pertumbuhan, Bukan Kesempurnaan


Kesempurnaan adalah mitos yang melelahkan. Orang bermental kuat memilih growth mindset.    Mereka melihat kegagalan sebagai guru, kritik sebagai masukan, dan proses sebagai bagian dari perjalanan.

Mereka berkata pada diri sendiri:
“Saya boleh salah, tapi saya belajar.”

Keikhlasan menerima diri membuat mereka berjalan lebih ringan, jauh dari rasa takut atau cemas berlebihan.

8. Mereka Berlatih Bersyukur dan Tidak Membandingkan Hidup


Psikologi positif menemukan bahwa rasa syukur adalah salah satu faktor paling kuat dalam menciptakan kebahagiaan jangka panjang.    Orang bermental kuat tidak terjebak dalam permainan membandingkan hidup di media sosial atau standar kesuksesan yang tidak realistis.

Mereka fokus pada apa yang mereka punya, bukan apa yang kurang.    Dan dari sana, muncul ketenangan: karena kebahagiaan tidak datang dari memiliki segalanya, tetapi dari menyadari bahwa apa yang dimiliki sudah cukup.

Kesimpulan: Ketenangan Bukan Hadiah, Melainkan Kebiasaan

Orang yang mentalnya kuat dan hidupnya damai bukanlah mereka yang hidup tanpa masalah, melainkan mereka yang membekali diri dengan prinsip-prinsip yang membuat jiwa tetap kokoh.    Dari menerima hal yang tidak bisa dikendalikan, mengelola emosi, sampai menjaga batasan dan berlatih syukur—semua prinsip ini menuntun mereka menuju hidup yang lebih selaras, dewasa, dan tenang.

Dan yang menarik, tidak satu pun dari delapan prinsip ini memerlukan bakat khusus.    Semuanya bisa dipelajari, dilatih, dan dibangun perlahan.    Karena pada akhirnya, ketenangan bukanlah sesuatu yang ditemukan—melainkan sesuatu yang diciptakan.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #orang #yang #kuat #mental #hidupnya #damai #biasanya #mengikuti #prinsip #hidup #menurut #psikologi

KOMENTAR