Seaside Market Mawatu, Cerita Baru Tentang Labuan Bajo
Seaside Market di Mawatu. (Dok. Ist)
19:13
18 November 2025

Seaside Market Mawatu, Cerita Baru Tentang Labuan Bajo

Baca 10 detik
  • Seaside Market di Mawatu menjadi wajah baru ekonomi kreatif Labuan Bajo dengan melibatkan lebih dari 36 pelaku UMKM lokal.
  • Kawasan ini hidup melalui aktivitas komunitas, pertunjukan seni, dan ruang publik yang menarik bagi warga maupun wisatawan.
  • Mawatu berkembang sebagai destinasi inklusif yang menghubungkan ide lokal dengan peluang global.

Labuan Bajo tak pernah kehabisan cara untuk memikat mata dan hati. Namun, di balik keelokan laut biru dan lalu-lalang wisatawan, sebuah energi baru kini tumbuh dari kawasan Mawatu, sebuah ruang hidup kreatif yang mulai membentuk cerita baru tentang Labuan Bajo.

Melalui Seaside Market, kawasan ini menjadi tempat di mana produk lokal, komunitas, dan budaya bertemu dalam suasana yang hangat, modern, dan inklusif.

Sejak pra-pembukaan pada awal Oktober 2025, Mawatu bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bergerak menghadirkan wadah yang benar-benar memberi ruang bagi pelaku kreatif Flores.

Seaside Market bukan sekadar area jualan, tapi platform kolaboratif yang mengangkat karya lokal ke panggung yang lebih besar.

Kini, lebih dari 36 pelaku UMKM—mulai dari pengrajin, seniman, hingga pebisnis kuliner—mengisi area ini. Setiap minggu, ribuan pengunjung mampir, melihat-lihat produk, mencicipi kuliner lokal, atau sekadar menikmati suasana tepi laut yang santai.

Mawatu pun perlahan menjadi ikon baru Labuan Bajo, menandai pergeseran dari kota wisata menjadi pusat kreativitas yang hidup dan digerakkan oleh komunitas.

Ruang Publik yang Hidup dari Aktivitas Komunitas

Yang membuat Mawatu berbeda adalah ritme kegiatannya yang terasa hidup. Setiap akhir pekan, komunitas Markandeya Yoga dan Zumba Bajo Squad menghadirkan sesi olahraga terbuka yang membuat kawasan ini jadi destinasi sehat dan seru.

Lalu ada “Boo-Gie Nights,” acara Halloween yang sukses menarik perhatian lewat live music, pertunjukan sulap, hingga kompetisi kostum—semuanya dipersembahkan oleh talenta lokal.

Bagi Gus Kiply, pemilik Gedong Bajo, bergabung di Seaside Market adalah langkah besar untuk usahanya.

“Sejak di Mawatu, usaha kami lebih dikenal wisatawan dan dapat beberapa mitra baru. Cara Mawatu mengangkat produk lokal itu profesional, tapi tetap menjaga karakter daerah,” tuturnya.

Destinasi untuk Semua Kalangan

Bagi warga Manggarai Barat seperti Maria, Mawatu adalah tempat baru untuk melepas penat sambil menikmati sunset.

“Energinya beda. Pemandangan indah, musik live, dan banyak karya lokal yang dapat ruang. Rasanya seperti melihat Labuan Bajo dari perspektif baru,” ujarnya.

Antusiasme seperti ini menunjukkan bagaimana Mawatu berkembang menjadi ruang yang lebih dari sekadar tempat wisata. Ini adalah kawasan yang mendorong interaksi sosial, peluang ekonomi, dan rasa bangga warga terhadap kota mereka sendiri.

Di sini, ekonomi kreatif tumbuh bukan dari konsep yang dibawa dari luar, melainkan dari masyarakat yang menjadi bagian aktif di dalamnya.

Pariwisata Inklusif sebagai Fondasi

Menurut Heryanto Kurniawan, Direktur Mawatu, prinsip mereka sederhana: semua harus punya ruang.

“Mawatu bukan proyek gaya hidup, tapi gerakan kolaboratif agar masyarakat lokal bisa tumbuh bersama potensi pariwisata global. Pariwisata berkelanjutan hanya mungkin jika masyarakat ikut tumbuh di dalamnya,” jelasnya.

Ke depan, Mawatu berencana membuka lebih banyak kolaborasi dengan komunitas, pelaku kreatif, serta brand nasional dan internasional.

Dengan visi itu, Mawatu bukan hanya menjadi tempat hangout baru, tetapi juga simbol pertemuan antara ide lokal dan peluang global, ruang di mana Labuan Bajo tumbuh dari semangat warganya sendiri.

Editor: Vania Rossa

Tag:  #seaside #market #mawatu #cerita #baru #tentang #labuan #bajo

KOMENTAR