Sebelum Transplantasi Rambut, Ketahui Dulu Bedanya DHI Asli dan Modifikasi
Dalam prosedur DHI asli, setiap tahap dilakukan sesuai protokol medis internasional, mulai dari konsultasi awal, persiapan, implantasi, hingga perawatan pasca tindakan. Keunggulan utamanya adalah metode single-step implantation, yakni proses satu langkah menggunakan alat eksklusif DHI Implanter yang memungkinkan dokter menanam folikel rambut tanpa perlu membuat sayatan terlebih dahulu. (Dok. Istimewa)
15:20
17 November 2025

Sebelum Transplantasi Rambut, Ketahui Dulu Bedanya DHI Asli dan Modifikasi

— Permintaan terhadap transplantasi rambut di Tanah Air kian meningkat seiring peningkatan kesadaran akan penampilan dan kepercayaan diri. 

Namun di tengah tren tersebut, muncul klinik yang mengeklaim menggunakan teknik Direct Hair Implantation (DHI) padahal tidak mengikuti standar aslinya.

Metode DHI dikenal sebagai teknik transplantasi rambut modern tanpa rasa sakit, tanpa sayatan, tanpa bekas luka, dan memberikan hasil yang tampak alami. 

Sayangnya, tak sedikit klinik yang meniru atau memodifikasi nama DHI demi menarik pasien, sehingga masyarakat perlu lebih berhati-hati agar tidak tertipu dengan prosedur palsu.

Teknik DHI asli berstandar global

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (17/11/2025), metode DHI dikembangkan secara eksklusif oleh DHI Global Medical Group.

DHI Global Medical Group merupakan  lembaga medis internasional yang berdiri sejak 1970 di Athena, Yunani, dengan lebih dari 70 klinik resmi di 45 negara dan lebih dari 500.000 pasien di seluruh dunia.

Dalam prosedur DHI asli, setiap tahap dilakukan sesuai protokol medis internasional, mulai dari konsultasi awal, persiapan, implantasi, hingga perawatan pasca tindakan.

Keunggulan utamanya adalah metode single-step implantation, yakni proses satu langkah menggunakan alat eksklusif DHI Implanter yang memungkinkan dokter menanam folikel rambut tanpa perlu membuat sayatan terlebih dahulu. 

DHI Implanter dapat mengatur kedalaman, arah, dan sudut tumbuh rambut, sehingga hasilnya terlihat alami dan tidak meninggalkan jaringan parut. 

Seluruh tahapan dilakukan oleh dokter yang telah menempuh pendidikan untuk memenuhi standard DHI Global bukan oleh teknisi atau asisten. 

Folikel rambut juga segera ditanam setelah diambil untuk memastikan tingkat keberhasilan mencapai 97 persen, jauh diatas rerata metode konvensional.

Dalam melakukan perhitungan kebutuhan rambut, DHI klinik seluruh dunia melakukan perhitungan secara detail untuk setiap orang, disesuaikan dengan bentuk wajah, kondisi rambut saat ini, yang membuat hasilnya 100 persen natural. 

Perhitungan yang sangat personal ini menjadikan klinik-klinik DHI di seluruh dunia tidak mengenal istilah maximum graft untuk kebutuhan transplantasinya.

Bahaya DHI Palsu

Sebaliknya, prosedur yang disebut “DHI” di banyak klinik tidak jarang hanyalah modifikasi dari metode FUE konvensional. 

Klinik semacam ini biasanya tetap melakukan dua langkah, yakni membuat saluran, lalu menanam folikel. Namun, mereka melabelinya sebagai DHI untuk meningkatkan prestise.

Prosedur tersebut kerap dilakukan oleh klinik yang bukan represntatif dan tidak memenuhi standard dan sertifikasi resmi dari DHI Global dan tidak mengikuti protokol sterilisasi atau batas waktu penanaman graft yang ketat. 

Alhasil, tak sedikit pasien yang mengeluhkan hasil yang tidak alami, seperti kepadatan rambut tidak merata, arah tumbuh salah, hingga munculnya jaringan parut yang tampak jelas.

Selain itu, tidak sedikit klinik yang menggunakan foto hasil editan atau gambar dari internet untuk promosi di media sosial. 

“Pemasaran seperti ini menyesatkan dan berpotensi membahayakan pasien yang tidak memahami perbedaannya,” ujar Dr Cintawati Farmanina, M Bio (AAM), pendiri Farmanina Hair and Aesthetic Clinic, representatif resmi DHI Global di Indonesia.

Cara pastikan DHI asli

Bagi Anda yang ingin menjalani transplantasi rambut, berikut panduan singkat untuk memastikan keaslian teknik DHI yang digunakan.

Pertama, verifikasi sertifikasi resmi dari DHI Medical Group. Kedua, periksa foto hasil pasien asli klinik tersebut, bukan stok foto. 

Ketiga, pastikan klinik yang didatangi adalah klinik yang terverifikasi dan representatif resmi dari DHI Global. Keempat, hitung jumlah folikel secara logis dan minta penjelasan medis yang transparan.

Terakhir, utamakan keamanan dan kejujuran biaya. Klinik resmi selalu terbuka mengenai proses, risiko, dan hasil yang realistis.

Di Indonesia, Farmanina Hair and Aesthetic Clinic merupakan satu-satunya klinik resmi DHI Global Medical Group. 

Berdiri sejak 2006, Farmanina Clinic menjadi pelopor transplantasi rambut modern di Tanah Air dengan metode DHI yang terstandarisasi internasional.

Farmanina kini memiliki jaringan klinik terluas di Indonesia dengan tiga cabang di Jakarta, satu di Bali, dan pada November 2025 baru saja buka di Surabaya. 

Farmanina Hair Transplant Center juga melakukan kerjasama dengan klinik Premium Dermalove di Batam, Keilyn Beauty Center di Balikpapan untuk melayani tindakan hair transplant.

“Kami ingin memastikan masyarakat Indonesia mendapatkan hasil transplantasi rambut yang aman, alami, dan sesuai standar global, bukan versi tiruannya,” kata Dr Cintawati.

Tag:  #sebelum #transplantasi #rambut #ketahui #dulu #bedanya #asli #modifikasi

KOMENTAR