18 Tahun Surabaya Fashion Parade Jadi Seruan Kreativitas Tanpa Batas

Surabaya Fashion Parade (SFP) memasuki usia ke-18 pada 2025 ini, sebuah perjalanan panjang yang menegaskan kiprahnya sebagai salah satu gelaran mode paling konsisten dan progresif di Indonesia.

Tahun ini, ajang tahunan tersebut kembali digelar di Convention Hall Tunjungan Plaza 3 lantai 6 Surabaya pada 14–16 November 2025 dengan menghadirkan energi baru melalui tema besar “Rebellion”.

Di tengah hiruk pikuk dunia mode yang terus berubah cepat, SFP menyajikan ruang bagi para pelaku kreatif untuk menantang pakem lama dan memunculkan gagasan segar dalam sebuah panggung di mana keberanian menjadi kata kunci.

18 Tahun Konsistensi, Karya yang Lahir dari Kolaborasi

Pendiri SFP, Dian Apriliana Dewi, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya melihat perjalanan panjang yang kini memasuki hampir dua dekade.

Ia menyebut bahwa SFP bisa bertahan sejauh ini karena hadir sebagai wadah bagi para penggiat fashion untuk tumbuh bersama.

KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Salah satu karya desainer yang mengisi Surabaya Fashion Parade (SFP) 2025 bertema memasuki usia ke-18 tahun dengan tema ?Rebellion? yang berlangsung di Tunjungan Plaza 3 Level 6 pada 14-16 November 2025.

“Tanpa terasa 18 tahun bukan waktu yang singkat untuk mempertahankan kegiatan ini tanpa dukungan dari semua. Karena Surabaya Fashion Parade ini adalah hasil karya kita semua,” tuturnya kepada Kompas.com, Jumat (14/11/2025) malam.

Ia menegaskan, event ini tidak akan eksis tanpa dukungan para desainer, Indonesian Fashion Chamber (IFC) Surabaya, Tunjungan Plaza, serta sponsor yang setia berkolaborasi.

“Rebellion”, Bukan Sekadar Tema Tetapi Sikap Menguatkan Ekosistem Fashion Surabaya

Tahun ini, SFP mengusung tema “Rebellion”, yang oleh diterjemahkan sebagai semangat untuk berkarya tanpa batas.

“Setiap tahun SFP memberikan tema berbeda. Di 2025 ini kita bertema “Rebellion” yang bisa diartikan pemberontakan. Maka kita artikan semangat baru untuk bisa berkarya tanpa batas dengan ide-ide yang hasilnya luar biasa,” kata perempuan yang biasa disapa Dian itu.

Ia melihat bahwa kreativitas para desainer Surabaya, termasuk dari sejumlah daerah seperti Probolinggo dan Banyuwangi telah menunjukkan kualitas luar biasa lebih dari apa yang pernah dibayangkan sebelumnya.

Kini “Rebellion” tidak hanya hadir sebagai konsep, tetapi juga diterjemahkan langsung ke panggung. SFP 2025 menghadirkan runway yang tiddk lagi lurus dan konvensional, melainkan berkelok menghadirkan pengalaman visual yang dinamis.

Elemen panggung dirancang menyatu dan saling menguatkan mulai dari sound system, multimedia garapan DRM, koreografi model yang disesuaikan dengan alur runway dan pencahayaan dramatis yang membangun atmosfer teatrikal yang diracik untuk menghadirkan pertunjukan yang lebih hidup serta berani.

KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Founder dari Surabaya Fashion Parade (SFP) 2025 Dian Apriliana Dewi (kanan), memberi tema memasuki usia ke-18 tahun Rebellion yang berlangsung di Tunjungan Plaza 3 Level 6 pada 14-16 November 2025.

Deretan Desainer dan Koleksi Berkarakter Kuat

SFP 2025 menghadirkan karya dari desainer-desainer Indonesia yang dikenal berani menabrak batas kreativitas, seperti Deden Siswanto, Gita Orlin, Mega Ma, Alben Ayub Andal, Stella Lewis hingga Riris Ghofir.

Dengan karya menampilkan eksplorasi bentuk, tekstur, dan detail yang “memberontak” namun tetap elegan dan modern.

Untuk itu rangkaian show digelar selama tiga hari, meliputi Busana Muslim & Etnik (14/11/2025), Kids Runway & Glamourous Show (15/11/2025) dan Final Surabaya Model Search, Kids Runway, Urban Show (16/11/2025).

Tag:  #tahun #surabaya #fashion #parade #jadi #seruan #kreativitas #tanpa #batas