10 Kebiasaan Orang Kelas Menengah Bawah di Hotel yang Membuat Staf dan Tamu Lain Langsung Tahu Mereka Bukan Traveler Berpengalaman
Ilustrasi orang yang sedang menginap di hotel. (Freepik)
08:00
27 Oktober 2025

10 Kebiasaan Orang Kelas Menengah Bawah di Hotel yang Membuat Staf dan Tamu Lain Langsung Tahu Mereka Bukan Traveler Berpengalaman

JawaPos.Com - Ada momen yang sulit dilupakan ketika seseorang pertama kali menginap di hotel, apalagi jika selama ini lebih sering tidur di rumah kontrakan atau penginapan murah yang seadanya. 

Begitu masuk ke lobi dengan aroma khas, lampu gantung berkilauan, dan lantai marmer mengilap, rasa canggung itu tiba-tiba datang. 

Segala hal terasa baru, cara membuka pintu kamar dengan kartu magnetik, suara lembut staf yang menyapa “Selamat datang, Pak/Bu,” hingga bingung membedakan mana air minum gratis dan mana yang harus dibayar. 

Bagi sebagian orang, pengalaman menginap di hotel berbintang terasa seperti memasuki dunia lain: megah, teratur, dan sedikit membingungkan. 

Dan tanpa disadari, ada kebiasaan kecil yang langsung membuat staf hotel tahu, bahwa tamu ini belum sering bepergian, belum terbiasa dengan dunia perhotelan yang penuh etika dan kebiasaan halus.

Dilansir dari Geediting, inilah sepuluh kebiasaan orang kelas menengah bawah saat menginap di hotel.

1. Membawa Pulang Semua yang Ada di Kamar

Bagi sebagian tamu baru, semua benda di kamar hotel terasa seperti “oleh-oleh gratis”. Sampo, sabun, sikat gigi, hingga sendal hotel, semuanya masuk koper. 

Kadang sampai tisu dan botol air mineral pun ikut diborong. Padahal, beberapa barang seperti hanger, handuk, dan alat makan bukan untuk dibawa pulang. 

Traveler berpengalaman tahu mana yang gratis dan mana yang hanya untuk dipakai selama menginap. 

Tapi bagi tamu yang masih baru, rasanya semua itu seperti bonus liburan kecil yang sayang kalau tidak dimanfaatkan.

2. Panik Saat Melihat Banyak Tombol dan Peralatan di Kamar

Traveler pemula biasanya langsung kagum sekaligus bingung. Mereka menekan semua tombol di dinding, mencoba mengatur lampu, AC, dan bahkan memencet tombol “Service” tanpa tahu artinya. 

Ada juga yang memanggil resepsionis hanya untuk menanyakan cara menyalakan air panas di shower. Bagi staf hotel, pemandangan seperti ini sudah biasa. 

Mereka tahu siapa yang terbiasa tinggal di hotel dari cara tamu berinteraksi dengan peralatan di kamar.

3. Mengambil Makanan Berlebihan di Buffet

Ketika melihat deretan makanan lengkap di meja sarapan, tamu baru biasanya kalap. 

Mereka menumpuk piring dengan nasi goreng, roti, telur, sosis, dan buah dalam satu waktu. 

Tak jarang makanan itu tak habis dan tersisa di meja. Traveler berpengalaman tahu etika buffet: ambil secukupnya, bisa kembali lagi nanti. 

Tapi bagi yang baru pertama kali, godaan makanan gratis terasa seperti kesempatan langka yang tak boleh disia-siakan.

4. Mengira Semua yang Ada di Kulkas Mini Itu Gratis

Salah satu jebakan klasik di hotel adalah minibar. Orang yang belum biasa sering kaget saat checkout dan menemukan tagihan minuman yang mereka kira gratis. 

Air mineral premium, cokelat kecil, atau soda dingin di kulkas kamar ternyata berbayar. 

Traveler berpengalaman biasanya sudah tahu, mereka lebih memilih memesan ke room service atau membawa minuman sendiri. 

Namun bagi tamu baru, kulkas mini itu seperti “harta karun” yang akhirnya membuat dompet menipis tanpa sadar.

5. Menutup Pintu Kamar Terlalu Keras

Di koridor hotel yang tenang, suara pintu dibanting selalu mencolok. Ini adalah kebiasaan paling sering dilakukan tamu yang belum terbiasa dengan sistem pintu otomatis di hotel. 

Mereka mengira pintunya harus ditutup dengan tenaga ekstra agar terkunci. 

Padahal cukup didorong perlahan, dan sistem magnet akan menutupnya otomatis. 

Traveler berpengalaman tahu menjaga ketenangan koridor, karena hotel bukan kos, melainkan ruang bersama tempat orang lain sedang beristirahat.

6. Menelepon Resepsionis untuk Hal-Hal Kecil

Staf hotel sering mendapat panggilan lucu seperti, “Mbak, cara buka TV-nya gimana?” atau “Pak, boleh minta sendok lagi padahal sudah disediakan di kamar?” 

Ini bukan masalah besar, tapi jadi tanda jelas kalau tamu masih asing dengan fasilitas hotel. 

Traveler berpengalaman biasanya membaca petunjuk atau memeriksa dulu sebelum bertanya. 

Sedangkan tamu baru sering kali refleks menelpon karena bingung atau takut salah pakai sesuatu.

7. Menjemur Handuk di Balkon

Kebiasaan ini cukup sering terlihat: handuk putih hotel dijemur di balkon atau di atas kursi kamar. 

Padahal, hotel menyediakan sistem laundry atau penggantian handuk setiap hari. 

Traveler berpengalaman tahu handuk hotel bukan milik pribadi dan tidak perlu dijemur sendiri. 

Namun bagi yang terbiasa mencuci sendiri di rumah atau indekos, refleks itu muncul tanpa sadar, ingin memastikan handuk cepat kering dan bisa dipakai lagi nanti malam.

8. Mandi Lama dan Membuat Kamar Mandi Banjir

Bagi tamu baru, kamar mandi hotel terasa seperti tempat bermain air. Shower dengan air panas, pancuran lembut, dan sabun wangi membuat mereka betah berlama-lama. 

Sayangnya, banyak yang lupa menutup tirai pembatas atau tidak tahu fungsi glass wall, sehingga air mengalir ke seluruh lantai. 

Traveler berpengalaman biasanya tahu cara menjaga kebersihan kamar mandi tanpa membuatnya tergenang. Tapi bagi tamu baru, mandi di hotel terasa seperti “mewah sekalian.”

9. Berfoto Berlebihan di Setiap Sudut Hotel

Tidak ada yang salah dengan dokumentasi, tapi traveler baru sering menjadikan hotel sebagai studio foto dadakan. Lobi, lift, bahkan toilet pun jadi tempat selfie. 

Kadang sambil membawa piring sarapan ke kolam renang demi foto estetik. 

Bagi staf, hal ini sudah menjadi tanda klasik tamu yang ingin menikmati momen semaksimal mungkin, bukan karena norak, tapi karena jarang mengalami suasana seperti itu. 

Traveler berpengalaman biasanya lebih tenang: menikmati fasilitas tanpa perlu banyak dokumentasi.

10. Terlalu Tegang Berinteraksi dengan Staf

Tamu yang baru pertama kali menginap di hotel sering salah bersikap, terlalu kaku atau terlalu berlebihan. 

Ada yang gugup ketika staf membukakan pintu, ada pula yang merasa harus selalu memberi tip bahkan untuk hal kecil. 

Traveler berpengalaman bersikap santai: mereka menghargai staf dengan sopan tapi tidak berlebihan. 

Orang yang belum terbiasa justru tampak canggung, berusaha menyesuaikan diri di dunia yang terasa “terlalu formal” bagi mereka.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #kebiasaan #orang #kelas #menengah #bawah #hotel #yang #membuat #staf #tamu #lain #langsung #tahu #mereka #bukan #traveler #berpengalaman

KOMENTAR