



Cerita Jerome Polin Jago Matematika, Tak Ada Tekanan dari Orangtua
Jerome Polin dikenal jago matematika. Tak heran, YouTuber ini berhasil menamatkan kuliah S1 di Universitas Waseda, Jepang, program studi matematika terapan.
Lantas, apa yang membuat Jerome menyukai pelajaran yang kerap dianggap sulit dan memusingkan ini?
Bagaimana Jerome Polin suka matematika?
Anggap matematika sebagai puzzle
"Sebelumnya ada fase di mana aku enggak suka matematika, ada pastinya. Dan memang dari dulu, aku suka main puzzle, main game, Lego. Jadi mamaku dulu bilang, 'Kamu kan suka puzzle, suka solving problem, kenapa kamu enggak melihat matematika sebagai sebuah game?'," jelas Jerome saat acara Lego Playground "Main dan Jadi Hebat" di Gandaria City, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025).
Jerome melanjutkan, dirinya merasa senang ketika berhasil memecahkan satu soal matematika tanpa bantuan kalkulator dan tanpa bertanya ke guru.
"Mindset yang akhirnya aku punya, mau itu matematika, mau itu Lego atau apa pun itu adalah, jawabannya pasti ada. Tinggal kita cari cara yang benar untuk mencapai itu," tutur laki-laki berusia 27 tahun ini.
Belajar kehidupan dari matematika
Seniman Mulyana Mang Moel (kiri), Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Rr. Endah Sri Rejeki (kedua dari kiri), YouTuber dan pengajar matematika Jerome Polin (kedua dari kanan), dan Marketing Director, India & Emerging Asia at The Lego Group, Rohan Mathur (kanan) saat talk show di Lego Playground Main dan Jadi Hebat di Gandaria City, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025).
Dari matematika, Jerome belajar tentang resilience. Jika cara pertama tak berhasil, masih ada cara kedua, ketiga, dan keempat sampai akhirnya menemui jawabannya.
Hal yang sama juga ia terapkan dalam kehidupan.
"Masalah hidup, cara mencapai mimpi, mencapai tujuan kita, itu kayak matematika aja buat aku. Jadi jawabannya pasti ada, cara yang suksesnya pasti ada, cuma kita belum ketemu aja. Jadi coba terus sampai akhirnya ketemu," jelasnya.
Dibatasi pakai gadget, dibiasakan bermain oleh orangtua
Jerome bercerita, orangtuanya membatasinya bermain gadget sewaktu kecil. Sisa waktunya tanpa gadget diisi dengan mengeksplorasi aneka permainan.
Saat di perjalanan, Jerome juga tak boleh bermain gadget dan harus mengobrol dengan orangtua.
Supaya tak bosan, ibunya selalu membuat permainan di dalam mobil, misalnya permainan kata-kata dan menebak nama-nama negara.
Tips agar anak suka matematika, jangan dipaksa
Setelah ia menjadi guru, Jerome menilai bahwa sebenarnya ia menyukai matematika berkat orangtuanya yang tidak membebaninya. Ia juga belajar dari guru-guru matematika yang seru.
"Jadi aku merasa peran orangtua dan peran guru itu sangat besar bagi anak itu suka atau enggak suka (dengan) salah satu pelajaran," ucap Jerome Polin.
"Ketika gurunya enggak asyik atau ada pressure (tekanan) dari orangtua, kita malah jadi benci sama satu pelajaran. Jadi ada traumanya begitu," lanjutnya.
Ia juga melihat beberapa orang yang menyukai matematika karena orangtuanya yang suportif, serta tidak memarahi anaknya jika tidak bisa.
View this post on Instagram
Tag: #cerita #jerome #polin #jago #matematika #tekanan #dari #orangtua