7 Cara Mengenali Warna dan Tekstur Feses Bayi Baru Lahir untuk Memantau Kesehatan Sejak Masa Menyusui Awal
Ilustrasi bayi baru lahir (Freepik)
06:04
27 Juni 2025

7 Cara Mengenali Warna dan Tekstur Feses Bayi Baru Lahir untuk Memantau Kesehatan Sejak Masa Menyusui Awal

Feses bayi baru lahir yang berwarna kuning dan lembek menjadi tanda umum dari pencernaan sehat selama masa menyusui.

Feses bayi merupakan hasil buangan pencernaan yang dapat mencerminkan kondisi kesehatan bayi.

Mengetahui variasi warna dan tekstur feses bayi membantu mendeteksi kondisi pencernaan yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

Berikut 7 cara mengenali warna dan tekstur feses bayi baru lahir untuk memantau kesehatan sejak masa menyusui awal dilansir dari laman Mayo Clinic, Kamis (26/6):

1. Mekonium sebagai Feses Pertama

Feses pertama bayi dikenal sebagai mekonium, berwarna hitam atau hijau tua dan bertekstur lengket seperti tar. Mekonium terbentuk dari cairan ketuban, lendir, dan sel-sel usus yang tertelan saat masih di dalam rahim.

Biasanya mekonium keluar dalam 1-2 hari pertama kehidupan. Warna ini wajar dan akan segera berubah seiring pemberian ASI atau susu formula.

2. Perubahan ke Warna Kuning Kehijauan

Setelah mekonium keluar, feses berubah menjadi kuning kehijauan sebagai transisi awal sistem pencernaan. Konsistensinya mulai menjadi lebih encer dengan sedikit biji-biji halus, menandakan bayi mulai menyerap nutrisi.

Perubahan ini normal selama beberapa hari awal setelah kelahiran. Warna ini mencerminkan adaptasi tubuh bayi terhadap makanan baru di luar rahim.

3. Kuning Encer pada Bayi Menyusu ASI

Feses bayi yang disusui secara eksklusif cenderung berwarna kuning cerah seperti mustard. Teksturnya lembek atau cair dengan partikel kecil menyerupai biji.

Pola ini menandakan ASI dicerna secara efisien. Warna dan bentuk feses ini merupakan tanda sistem pencernaan bekerja dengan baik.

4. Kuning Kecoklatan pada Bayi Susu Formula

Pemberian susu formula menghasilkan feses berwarna kuning atau coklat dengan sedikit hijau. Teksturnya lebih padat dibandingkan feses bayi ASI, menyerupai selai kacang atau tanah liat lunak.

Feses jenis ini tidak mengindikasikan gangguan. Perubahan warna dan tekstur ini tergolong normal untuk bayi konsumsi susu formula.

5. Hijau sebagai Variasi Normal

Feses berwarna hijau juga merupakan kondisi umum dan tidak menandakan kelainan. Warna ini dapat muncul akibat transisi makanan atau ASI dengan kandungan laktosa tinggi.

Selama bayi tidak tampak tidak nyaman dan berat badan naik, warna ini tidak perlu dikhawatirkan. Pengamatan konsisten menjadi kunci dalam membaca feses hijau.

6. Warna Tidak Biasa Perlu Perhatian

Feses merah, putih keabu-abuan, atau hitam berkepanjangan memerlukan evaluasi medis segera. Warna merah bisa menandakan darah, sedangkan putih menunjukkan gangguan fungsi hati.

Feses hitam lebih dari beberapa hari bisa menandakan perdarahan saluran cerna. Pemeriksaan dokter sangat dibutuhkan untuk penanganan lebih lanjut.

7. Frekuensi Tidak Harus Teratur

Frekuensi buang air besar bayi dapat sangat bervariasi tergantung jenis susu dan pola makan. Bayi ASI bisa hanya buang air besar seminggu sekali, sementara bayi formula cenderung lebih sering.

Selama feses tetap lunak dan berat badan meningkat, tidak ada indikasi gangguan. Pola buang air besar bukan satu-satunya tolok ukur kesehatan.

Memahami variasi warna, tekstur, dan frekuensi feses bayi membantu menjaga pemantauan kondisi pencernaan selama masa pertumbuhan awal.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #cara #mengenali #warna #tekstur #feses #bayi #baru #lahir #untuk #memantau #kesehatan #sejak #masa #menyusui #awal

KOMENTAR