Perhatikan Detail Berlebih: 8 Trik Psikologis yang Kurang Diketahui untuk Menangkap Pembohong
ilustrasi seseorang yang sedang mencoba mendeteksi pembohong/ Freepik
20:58
9 Oktober 2024

Perhatikan Detail Berlebih: 8 Trik Psikologis yang Kurang Diketahui untuk Menangkap Pembohong

- Kebohongan adalah bagian dari kehidupan manusia. Orang berbohong untuk berbagai alasan: melindungi perasaan seseorang, menghindari masalah, atau bahkan untuk keuntungan pribadi.

Namun, mendeteksi kebohongan bukanlah hal yang mudah karena pembohong seringkali pintar menyembunyikan jejaknya.

Berkat penelitian dalam bidang psikologi, kita sekarang memiliki berbagai trik psikologis untuk mengidentifikasi tanda-tanda seseorang sedang berbohong.

Dilansir dari Hack Spirit pada Rabu (9/10), terdapat delapan trik psikologis yang kurang diketahui untuk menangkap pembohong:

1. Perhatikan Waktu Jawaban

Salah satu tanda yang seringkali muncul saat seseorang berbohong adalah adanya jeda yang lebih lama atau bahkan terlalu cepat dalam menjawab pertanyaan.

Pembohong membutuhkan waktu tambahan untuk merangkai kebohongan mereka agar terdengar konsisten dan meyakinkan.

Namun, ada juga yang menjawab dengan cepat untuk terlihat yakin, padahal sebenarnya mereka sudah mempersiapkan kebohongan sebelumnya.

Menurut psikologi, ini disebut sebagai "delay in response" atau "overcompensation."

2. Pantau Ekspresi Mikro

Ekspresi mikro adalah gerakan wajah yang berlangsung sangat singkat, kadang-kadang hanya sepersekian detik.

Ini sering kali tidak disadari oleh pembohong, tetapi bisa menjadi indikator kuat bahwa seseorang sedang berbohong.

Ekspresi mikro ini terjadi karena ketidakmampuan seseorang untuk sepenuhnya mengendalikan reaksi emosional mereka.

Misalnya, seseorang mungkin tersenyum palsu saat merasa gugup, namun jika diperhatikan baik-baik, mungkin akan terlihat ekspresi cemas yang cepat melintas di wajah mereka.

3. Analisis Bahasa Tubuh yang Tidak Konsisten

Ketika seseorang berbohong, sering kali terdapat ketidakselarasan antara apa yang mereka katakan dan bahasa tubuh mereka.

Bahasa tubuh, dalam hal ini, bisa berupa gerakan tangan, kaki, atau postur tubuh.

Contohnya, seseorang yang berkata "ya" namun menggelengkan kepala atau seseorang yang menyatakan ketenangan namun memperlihatkan tanda-tanda fisik kegelisahan, seperti menggoyangkan kaki atau meremas-remas tangan. Psikologi sosial menyebut fenomena ini sebagai "incongruent behavior."

4. Perhatikan Detail Berlebih atau Kurang Detail

Pembohong sering kali memberikan terlalu banyak detail untuk membuat kebohongan mereka terdengar meyakinkan.

Mereka bisa menceritakan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak relevan dengan topik utama, sehingga terlihat seperti berusaha menutupi sesuatu.

Di sisi lain, beberapa pembohong justru memberikan sangat sedikit detail karena khawatir akan menyulitkan diri mereka sendiri jika harus mengingat kebohongan itu di kemudian hari. Kedua pola ini bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang tidak berkata jujur.

5. Perubahan Nada Suara

Nada suara adalah salah satu indikator psikologis yang sering tidak diperhatikan, tetapi sangat efektif dalam mendeteksi kebohongan.

Ketika seseorang berbohong, mereka mungkin secara tidak sadar mengubah nada suara mereka.

Misalnya, suara mereka mungkin menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya.

Penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa perubahan nada suara ini berkaitan dengan meningkatnya stres dan ketegangan saat seseorang berusaha menutupi kebohongan mereka.

6. Membalik Pertanyaan

Salah satu trik efektif yang digunakan untuk menangkap pembohong adalah dengan membalikkan pertanyaan yang telah mereka jawab sebelumnya.

Misalnya, jika seseorang mengatakan sesuatu, coba tanyakan hal yang sama dengan cara berbeda di waktu yang berbeda.

Pembohong sering kesulitan untuk menjaga konsistensi cerita mereka, terutama ketika mereka harus mengingat detail kebohongan yang sudah disampaikan sebelumnya.

Ketidakkonsistenan dalam jawaban mereka bisa menjadi petunjuk bahwa mereka sedang tidak jujur.

7. Menekan Pembohong dengan Diam

Kebanyakan pembohong merasa canggung dengan keheningan atau jeda panjang dalam percakapan.

Psikologi menyebut ini sebagai "tekanan diam." Ketika Anda diam sejenak setelah seseorang berbicara, terutama setelah mereka memberikan jawaban yang Anda curigai sebagai kebohongan, mereka cenderung merasa tidak nyaman dan mungkin akan memberikan informasi lebih lanjut untuk mengisi kekosongan.

Dalam upaya ini, mereka mungkin mengungkapkan sesuatu yang menunjukkan kebohongan mereka.

8. Uji Reaksi Emosional

Pembohong seringkali memiliki kesulitan untuk menyesuaikan reaksi emosional mereka sesuai dengan situasi.

Misalnya, ketika seseorang mengatakan sesuatu yang sangat serius atau menyedihkan, namun reaksinya tidak sesuai dengan isi pernyataannya (mungkin tersenyum atau tertawa canggung), ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang berbohong.

Reaksi emosional yang tidak sinkron adalah sinyal kuat yang sering kali muncul tanpa disadari oleh pembohong itu sendiri.

Kesimpulan

Mendeteksi kebohongan memang tidak mudah, namun dengan pemahaman tentang berbagai trik psikologis ini, Anda dapat lebih jeli dalam menangkap tanda-tanda seseorang sedang berbohong.

Meski begitu, penting untuk diingat bahwa satu atau dua tanda di atas tidak selalu berarti seseorang pasti berbohong.

Mendeteksi kebohongan membutuhkan analisis yang lebih mendalam, dan seringkali tanda-tanda tersebut harus muncul bersamaan untuk memberikan petunjuk yang lebih akurat.

Menggunakan kombinasi trik-trik ini dapat membantu Anda menangkap kebohongan yang mungkin tidak terdeteksi oleh orang lain, serta mengasah kemampuan Anda dalam membaca perilaku dan bahasa tubuh orang di sekitar.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #perhatikan #detail #berlebih #trik #psikologis #yang #kurang #diketahui #untuk #menangkap #pembohong

KOMENTAR