



Bonding Time Bantu Perkembangan Emosi Anak, Jangan Anggap Remeh
– Ada banyak manfaat dari melakukan bonding time dengan anak, salah satunya adalah mengembangkan kondisi emosi mereka.
Diterangkan oleh co-founder BN Montessori, psikolog Pritta Tyas, M.Psi., perkembangan emosi yang optimal dapat terjadi ketika orangtua memahami apa yang anak rasakan.
“Anak, orang dewasa, yang cenderung meledak-ledak dan sulit meregulasi emosinya, itu salah satu penyebabnya karena dia enggak benar-benar percaya bahwa orang memahami apa yang dia rasakan,” kata dia di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).
Apa itu perkembangan emosi?
Disadur dari situs Child Rights and You (CRY), Minggu (29/6/2025), perkembangan emosi adalah ketika anak belajar mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosinya.
Adapun, CRY adalah lembaga swadaya masyarakat asal India yang berfokus pada anak-anak kurang mampu di negara tersebut.
Proses ini dimulai sejak dini, dan berlanjut sampai masa kanak-kanak dan remaja. Perkembangan emosi mencakup pengembangan kesadaran emosi, empati, pengaturan diri, dan pembentukan hubungan yang bermakna dengan orang lain.
Sejak kecil, anak mulai memahami emosi dasar seperti kebahagiaan, kesedihan, amarah, dan ketakutan. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengembangkan keterampilan emosional yang lebih kompleks, termasuk mengenali emosi lainnya.
Menurut Pritta, hal ini bisa terjadi apabila orangtua memperkenalkan emosi selain emosi dasar saat bonding time.
“Kehadiran orangtua bersama dengan anak itu membantu orangtua untuk menerjemahkan, ‘Oh, itu namanya kecewa, itu namanya frustrasi, itu namanya sakit hati’,” kata dia.
Sebab, emosi dasar bukanlah satu-satunya emosi yang dirasakan oleh manusia sepanjang hidupnya. Ada emosi lainnya yang dirasakan, mencakup tenteram, nikmat, antisipastif, waspada, jengkel, benci, bosan, duka, kagum, pasrah, cemas, dan terkejut.
“Bonding time ini kaitannya sama perkembangan emosionalnya anak. Emosi kan bukan cuma marah, sedih, sama senang. Tapi ada emosi spesifik yang perlu kita kenalkan ke anak,” ucap Pritta.
Orangtua dapat membantu anak mengenali emosi yang sedang dirasakan, dan memberi tahu cara mengelolanya seperti apa, agar anak tidak meluapkan emosi tersebut secara meledak-ledak.
Tag: #bonding #time #bantu #perkembangan #emosi #anak #jangan #anggap #remeh