8 Frasa yang Biasa Diucapkan oleh Pemikir Hebat dalam Obrolan Sehari-hari, Menurut Psikologi
Ilustrasi orang hebat. (freepik)
13:00
9 Juni 2025

8 Frasa yang Biasa Diucapkan oleh Pemikir Hebat dalam Obrolan Sehari-hari, Menurut Psikologi

- Pernah heran kenapa obrolan dengan orang cerdas terasa beda? Ternyata bukan cuma soal isi pembicaraannya, tapi juga cara mereka menyampaikan ide.

Menurut psikologi, ada beberapa frasa yang sering muncul dalam percakapan para pemikir kelas berat. Kalimat-kalimat ini bukan hanya terdengar bijak, tapi juga bikin diskusi jadi lebih hidup dan penuh makna.

Berikut ini delapan frasa yang sering digunakan oleh orang-orang yang berpikir kritis dan mendalam. Siapa tahu, kamu bisa mulai menerapkannya juga, dikutip dari Geediting, Senin (9/6).

1. “Bagaimana kalau...

Frasa ini jadi senjata utama pemikir kritis. Bukan cuma sekadar bertanya, tapi membuka jalan ke berbagai kemungkinan. Saat mendengar ide, mereka tak langsung mengiyakan atau menolak. Sebaliknya, mereka mengajak berpikir dengan skenario berbeda.

Misalnya: “Bagaimana kalau kita coba pendekatan yang lain?” atau “Bagaimana kalau kondisi ini berubah?” Kalimat ini bisa mengubah diskusi biasa jadi ruang eksplorasi gagasan yang segar.

Dengan menggunakan frasa ini, mereka menunjukkan bahwa mereka terbuka terhadap cara pandang baru dan senang menggali hal-hal yang belum dipertimbangkan.

2. “Saya penasaran...”

Buat orang berpikiran terbuka, rasa ingin tahu adalah bahan bakar utama. Ketika mereka bilang, “Saya penasaran...”, itu bukan basa-basi. Mereka benar-benar ingin tahu lebih dalam.

Contohnya, saat membahas isu lingkungan: “Saya penasaran apa yang terjadi kalau seluruh kota pakai energi terbarukan.” Bukan menyatakan pendapat, tapi mengajak orang lain mikir bareng.

Frasa ini memberi kesan rendah hati dan mendorong pembicaraan ke arah kolaboratif, bukan debat sepihak.

3. “Mari kita pertimbangkan...”

Ini adalah cara elegan untuk mengajak berpikir bersama. Bukan memaksakan pendapat, tapi membuka ruang analisis. Kalimat ini menunjukkan bahwa mereka menghargai proses berpikir kelompok.

Misalnya: “Mari kita pertimbangkan bagaimana kebijakan ini berdampak ke kelompok rentan.” Dengan begitu, mereka mendorong semua orang untuk melihat lebih luas dari sekadar permukaan.

Frasa ini punya efek menenangkan dalam diskusi, karena tidak terkesan memojokkan siapa pun.

4. “Dari sudut pandang lain...”

Kalimat ini menunjukkan bahwa si pembicara tidak terjebak dalam satu cara pandang saja. Mereka peka bahwa setiap isu bisa dilihat dari banyak sisi.

Misalnya, di tengah diskusi strategi bisnis: “Dari sudut pandang lain, mungkin kita perlu fokus pada pelanggan lama, bukan hanya cari yang baru.”

Frasa ini lembut tapi kuat. Ia mengajak orang berpikir lebih fleksibel tanpa merasa diserang.

5. “Saya menghargai...”

Frasa ini adalah bentuk penghargaan intelektual. Bukan cuma sopan-santun, tapi pengakuan terhadap ide dan usaha orang lain, walaupun berbeda pandangan.

Misalnya, dalam diskusi panas: “Saya menghargai pendapat kamu, dan saya suka semangat kamu dalam menyuarakan hal ini.”

Ucapan seperti ini bisa mencairkan suasana, membangun rasa saling hormat, dan bikin semua orang merasa didengar.

6. “Bantu saya memahami...”

Orang pintar nggak gengsi untuk bilang kalau mereka belum ngerti. Justru, mereka akan minta dijelaskan dengan tulus.

Contohnya: “Bantu saya memahami kenapa kamu melihatnya seperti itu.” Frasa ini menunjukkan rasa hormat pada pengetahuan orang lain dan kerendahan hati untuk terus belajar.

Kalimat ini juga jadi jembatan buat membangun percakapan yang lebih dalam dan saling mendukung.

7. “Saya paham, tapi pernahkah Anda mempertimbangkan...”

Ini adalah cara cerdas untuk menyampaikan pandangan berbeda tanpa memicu pertentangan. Dimulai dengan pengakuan terhadap pendapat lawan bicara, lalu dilanjutkan dengan dorongan berpikir ke arah lain.

Misalnya: “Saya paham maksudnya, tapi pernahkah Anda mempertimbangkan dampaknya terhadap tim yang sudah overload?”

Dengan cara ini, percakapan tetap produktif dan terbuka untuk gagasan baru tanpa menyinggung perasaan siapa pun.

8. “Mari kita bahas lebih lanjut...”

Frasa ini menandakan bahwa seseorang tidak puas dengan jawaban seadanya. Mereka ingin menggali lebih dalam dan memahami hal secara menyeluruh.

Misalnya: “Topik ini menarik, mari kita bahas lebih lanjut untuk tahu implikasinya secara menyeluruh.”

Kalimat seperti ini menunjukkan semangat eksplorasi dan kecintaan pada proses belajar. Ini juga bisa menginspirasi orang lain untuk ikut berpikir mendalam.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #frasa #yang #biasa #diucapkan #oleh #pemikir #hebat #dalam #obrolan #sehari #hari #menurut #psikologi

KOMENTAR