



Orang yang Membaca Email Tapi Membutuhkan Waktu Berminggu-minggu untuk Meresponsnya, Kerap Menunjukkan 7 Perilaku Ini
- Notifikasi email dari kantor, klien, atau langganan kartu kredit, kerap memenuhi ponsel kita. Hingga pada akhirnya menumpuk dan butuh waktu untuk meresponsnya.
Isi dari email biasanya mengandung pesan yang sangat formal, dibandingkan pesan chat biasa. Oleh karena itu perlu banyak berpikir agar tidak menuliskan ucapan yang salah atau tidak sopan.
Dilansir dari laman Small Biz Technology pada Kamis (20/02), orang yang membaca email tapi membutuhkan waktu berminggu-minggu meresponsnya, kerap menunjukkan 7 perilaku ini :
1. Kecenderungan penundaan
Dalam hal tanggapan email, ini adalah sifat umum. Orang yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menanggapi email sering kali menunjukkan kecenderungan penundaan.
Mereka membaca email itu, sepenuhnya berniat untuk membalas, tetapi kemudian mereka menundanya untuk hari lain, hingga pada akhirnya berminggu-minggu.
Ini bukan hanya tentang etiket email. Memahami perilaku ini dapat membantu kita menavigasi hubungan profesional dengan lebih efektif.
Bukan karena orang-orang ini tidak menghargai korespondensi, tetapi mereka mungkin kesulitan dengan manajemen waktu atau memprioritaskan tugas.
2. Tingkat stres yang berlebihan dan tinggi
Bukan karena dia tidak peduli atau tidak mau, tetapi karena dia kewalahan. Tingkat stresnya sangat tinggi dan waktu responsnya sering menderita sebagai hasilnya.
Perilaku ini umum di antara individu yang mengalami stres tinggi atau mereka berurusan dengan beban kerja yang luar biasa. Ini adalah pengingat bahwa terkadang, tanggapan email yang tertunda bukan tentang pengabaian dan lebih banyak tentang seseorang yang berjuang untuk tetap bertahan di tengah tanggung jawab.
3. Preferensi untuk komunikasi tatap muka
Orang lebih cenderung berbohong dalam email daripada dalam percakapan tatap muka. Ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang menunda tanggapan email mereka.
Orang yang lebih menyukai interaksi langsung cenderung menunjukkan perilaku ini. Mereka membaca email, memahami isinya, tetapi alih-alih segera merespons, mereka mungkin menundanya dan lebih memilih untuk menangani masalah ini secara pribadi atau bahkan melalui panggilan telepon.
Preferensi untuk interaksi tatap muka ini bukan hanya tentang kenyamanan, tapi juga tentang kepercayaan dan keaslian. Orang-orang ini menghargai sentuhan pribadi dan ketulusan yang datang dengan interaksi langsung.
4. Sifat perfeksionis
Orang-orang ini cenderung menunda tanggapan email karena mereka ingin balasannya tepat. Perfeksionis membaca email, memahami isinya, tetapi tidak akan menekan tombol balasan itu sampai mereka membuat respons yang sempurna.
Mereka bahkan mungkin menyusun ulang email beberapa kali sebelum merasa puas. Meskipun sifat ini dapat menyebabkan respons yang tertunda, hal ini juga menunjukkan komitmen terhadap kualitas.
5. Berjuang dengan pengambilan keputusan
Ini adalah sifat umum di antara individu yang secara alami ragu-ragu atau berhati-hati. Mereka menunda tanggapan email bukan karena tidak hormat atau tidak tertarik, tetapi karena mereka ingin membuat pilihan yang tepat.
Terkadang, memberikan ajakan bertindak yang jelas atau menawarkan saran dapat membantu individu-individu ini dalam memutuskan cara menanggapi, yang mengarah pada komunikasi yang lebih efektif dan tepat waktu.
6. Nilai tinggi pada ketelitian
Inilah perilaku yang mungkin ditemui, orang-orang yang membaca email, mencernanya, tetapi meluangkan waktu untuk merespons karena mereka ingin memberikan balasan yang komprehensif.
Hal ini biasa terjadi di antara individu-individu yang menempatkan nilai tinggi pada ketelitian. Mereka percaya dalam menangani semua poin yang diangkat dalam email dan memastikan tidak ada poin terlewatkan dalam tanggapan mereka.
7. Kebutuhan akan ruang pribadi
Perilaku terakhir yang akan dilihat adalah perilaku yang menggarisbawahi pentingnya keseimbangan di era digital, yakni kebutuhan akan ruang pribadi.
Orang-orang yang membaca email tetapi membutuhkan waktu untuk merespons mungkin menetapkan batasan untuk melindungi waktu pribadi mereka.
Secara garis besar perilaku ini cenderung mengarah ke sifat perfeksionis, disaat semuanya harus terlihat baik dan sempurna. Namun mengutip dari laman Instiki pada Kamis (20/02) kita harus mampu memiliki pola pikir realistis bahwa tidak semua didunia ini menuntut kesempurnaan.
Tidak ada orang yang sempurna, begitupun dengan balasan email dan hal terpenting adalah bahwa kita telah melakukan yang terbaik sesuai kemampuan.
***
Tag: #orang #yang #membaca #email #tapi #membutuhkan #waktu #berminggu #minggu #untuk #meresponsnya #kerap #menunjukkan #perilaku