7 Perilaku Buruk yang Menghambat Kesuksesan dan Menurunkan Produktivitas, Salah Satunya Mengabaikan Kesehatan
Ilustrasi perilaku buruk yang menghambat kesuksesan/freepik.com
07:54
20 Februari 2025

7 Perilaku Buruk yang Menghambat Kesuksesan dan Menurunkan Produktivitas, Salah Satunya Mengabaikan Kesehatan

- Setiap orang tentu memiliki keinginan untuk mencapai kesuksesan, namun bagi sebagian orang, kesuksesan itu tampak senantiasa berada di luar jangkauan.

Terkadang, hal ini bisa diakibatkan oleh faktor eksternal yang memang tidak mendukung, seperti keadaan yang sulit atau situasi yang tidak menguntungkan.

Dalam banyak kasus, kita sendiri justru menjadi penghalang terbesar guna menjadi sosok yang tumbuh dan berkembang. Ada berbagai perilaku atau kebiasaan tertentu yang mungkin kita lakukan tanpa sadar yang sebenarnya mampu merusak peluang kita guna meraih kesuksesan.

Perilaku-perilaku ini sering terkesan halus dan tidak terlihat, tetapi dampaknya bisa sangat besar dalam menghalangi kemajuan dan pencapaian tujuan kita. Dikutip dari Business Insider, berikut ini beberapa perilaku buruk yang menghambat kesuksesan dan menurunkan produktivitas, salah satunya mengabaikan kesehatan.

1. Sering membuat alasan

Tidak ada salahnya menjelaskan kesalahanmu dan memberikan konteks yang diperlukan. Namun, tetap berhati-hatilah jika kamu mulai memberi terlalu banyak alasan atas kegagalanmu. Sikap ini bisa memberikan kesan bahwa kamu tidak bertanggung jawab dan lebih cenderung dianggap sebagai orang yang mencari pembenaran atau alasan.

Penelitian dari Universitas Florida menerangkan bahwa memberi terlalu banyak alasan dapat mengakibatkan orang lain meragukan niat dan ketulusanmu. Selain itu, kebiasaan ini berisiko merusak tujuan pribadimu, karena cenderung membuatmu terlihat lebih fokus pada diri sendiri daripada pada upaya guna memperbaiki kesalahan.

2. Mengabaikan kesehatan

Kesuksesan yang diperoleh dengan mengorbankan kesehatanmu sebenarnya tidak akan memberikan kepuasan jangka panjang. Memang, banyak orang yang terobsesi dengan pencapaian dan ambisi, tetapi orang-orang yang benar-benar sukses tahu bahwa menjaga kesehatan menjadi hal yang tidak dapat diabaikan.

Mereka menyadari bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan kesejahteraan pribadi sangat penting demi menjaga performa mereka pada jangka panjang. Sebaliknya, mereka yang berjuang untuk menggapai kesuksesan tanpa menjaga kesehatan kadang terjebak dalam pola kerja yang berlebihan dan justru berdampak buruk bagi tubuh dan pikiran mereka.

Dalam jangka panjang, kelelahan, stres, dan masalah kesehatan bisa merusak apa yang telah mereka bangun, menjadikan kesuksesan mereka tidak berharga. Maka dari itu, kesuksesan sejati adalah yang diwujudkan dengan tetap menjaga keseimbangan antara karier dan kesehatan.

3. Tidak pernah menyelesaikan apapun

Kesuksesan sejati membutuhkan komitmen dan ketekunan. Banyak orang tergoda untuk berpindah ke proyek atau ide baru dengan harapan akan menemukan sesuatu yang lebih baik, namun tindakan ini justru menghalangi pencapaian mereka.

Apabila kamu terus-menerus meninggalkan hal yang sudah dimulai, maka kamu tidak akan pernah merasa puas dengan hasilnya. Keberhasilan datang dari fokus pada satu tujuan, menghadapi tantangan, dan menyelesaikan apa yang telah dimulai. Tanpa ketekunan, kamu akan kehilangan peluang untuk mencapai tujuan besar.

4. Tidak mampu menangani kritik

Menerima kritik memang tidak pernah mudah sebab siapa pun pasti merasa tidak nyaman saat mendapatkan umpan balik negatif. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah bahwa kritik yang membangun sebenarnya merupakan peluang berharga untuk belajar dan berkembang. Dr. Martin Paulus, seorang ahli di bidang ini, menekankan kepada timnya bahwa sangat penting agar memisahkan kritik yang diterima dari rasa percaya diri kita.

Artinya, kita tidak boleh merasa bahwa kritik tersebut merendahkan nilai diri kita. Sebaliknya, kita harus melihatnya sebagai sarana memperbaiki diri dan menjadi lebih baik dalam apa yang kita lakukan. Dengan mengadopsi sikap seperti ini, kritik bukan lagi sesuatu yang menakutkan, namun menjadi bagian dari proses pembelajaran yang memperkaya pengalaman dan keterampilan kita.

5. Mengelilingi diri dengan hal negatif

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 mengungkapkan bahwa negativitas mampu menyebar dari satu orang ke orang lain. Jika kamu sering berada di sekitar orang yang mempunyai sikap bermusuhan atau pesimis, maka ada kemungkinan besar bahwa sikap dan perilakumu sendiri akan mulai terpengaruh oleh atmosfer negatif tersebut.

Kondisi ini memperlihatkan betapa pentingnya memilih lingkungan sosial dengan bijak sebab orang-orang yang bersama kita dapat memengaruhi pola pikir, sikap, bahkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Bergaul bersama orang bernergi positif bisa meningkatkan motivasi dan kebahagiaan, sedangkan berdekatan dengan orang yang selalu pesimis dapat menghambat perkembangan diri kita.

6. Menjatuhkan orang lain

Daya saing sebenarnya bukanlah hal yang selalu negatif. Banyak orang merasa terdorong menjadi yang terbaik, dan itu adalah hal yang wajar. Akan tetapi, hal yang lebih penting adalah bagaimana kita menempatkan fokus terhadap pengembangan diri kita sendiri daripada menjatuhkan atau merendahkan orang lain.

Membandingkan diri dengan orang lain dan mencoba menjatuhkan mereka demi meraih kemenangan bukanlah strategi yang sehat atau produktif. Selain itu, sabotase hanya akan membuang-buang energi dan waktu yang dapat digunakan meraih tujuan kita. Fokuslah pada pencapaian pribadi, terus berusaha menjadi versi terbaik dari dirimu dan biarkan hasil yang datang mencerminkan usaha dan dedikasimu.

7. Komunikator yang buruk

Komunikasi yang efektif tidak datang begitu saja, ia memerlukan latihan yang konsisten untuk berkembang. Kemampuan dalan menyampaikan ide dan informasi secara jelas, mendengarkan dengan penuh perhatian, serta berinteraksi dengan orang lain secara membangun menjadi keterampilan yang bisa terus diasah.

Dalam dunia yang serba cepat ini, komunikasi yang baik menjadi kunci utama kesuksesan, baik dalam hubungan profesional maupun pribadi. Dengan melatih dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, maka kita tidak hanya memperkuat hubungan dengan orang lain, tetapi juga membuka pintu bagi peluang baru yang mampu mempercepat pencapaian tujuan kita.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #perilaku #buruk #yang #menghambat #kesuksesan #menurunkan #produktivitas #salah #satunya #mengabaikan #kesehatan

KOMENTAR