



Dikenal Tidak Memiliki Empati, Berikut 5 Hal yang Menandakan Seseorang Memiliki Sifat Egois dan Sering Marah
– Setiap orang pada dasarnya memiliki sifat yang egois, dan bagian sulitnya adalah mereka sering kali tidak menyadarinya. Keegoisan tidak selalu terlihat atau kentara.
Keegoisan dapat muncul dalam perilaku kecil sehari-hari yang tampak normal bagi orang yang melakukannya, tetapi membuat orang lain di sekitarnya frustrasi.
Sebenarnya, kita semua pernah mengalami saat-saat egois. Namun, jika hal itu menjadi pola, hal itu dapat merusak hubungan dan menjauhkan orang.
Berikut 5 kebiasaan dasar yang selalu dilakukan oleh orang-orang yang bersikap egois, Seperti dilansir dari laman Hack Spirit.
- Mengutamakan kebutuhan diri sendiri
Kebanyakan orang tidak menganggap diri mereka egois. Namun, salah satu tanda paling jelas dari keegoisan alami adalah selalu mengutamakan kebutuhan mereka sendiri di atas orang lain tanpa menyadarinya.
Ini bukan berarti mereka sengaja bersikap kasar atau meremehkan. Ini hanya berarti bahwa ketika keputusan harus dibuat, mereka secara naluriah akan memikirkan apa yang menguntungkan mereka terlebih dahulu, sering kali tanpa mempertimbangkan bagaimana hal itu memengaruhi orang lain.
Bukan berarti mengutamakan diri sendiri selalu buruk, yang penting adalah menjaga diri sendiri. Namun, jika seseorang melakukannya terus-menerus, tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang-orang di sekitarnya, itu adalah tanda keegoisan yang jelas.
- Mendominasi dalam percakapan
Orang yang egois sering kali suka berbicara terutama tentang diri mereka sendiri. Mereka mengarahkan pembicaraan ke pengalaman, masalah, atau pencapaian mereka sendiri, dan jarang berhenti untuk bertanya tentang orang lain.
Penelitian telah menunjukkan bahwa berbicara tentang diri sendiri mengaktifkan pusat kesenangan yang sama di otak seperti makanan dan uang.
Ini mungkin menjelaskan mengapa orang yang secara alami egois melakukannya begitu sering. Mereka mendapatkan sedikit dorongan dopamin setiap kali mereka berbagi sesuatu tentang diri mereka sendiri. Masalahnya, mereka tidak menyadari betapa berat sebelah hal itu.
Alih-alih pertukaran yang seimbang, percakapan dengan mereka dapat terasa seperti monolog di mana semua orang hanya menjadi penonton.
Jika anda mencoba berbagi sesuatu, mereka mungkin dengan cepat mengalihkan fokus kembali ke diri mereka sendiri tanpa menyadarinya.
- Tidak pernah balas budi
Orang yang egois tidak keberatan meminta bantuan. Mereka akan dengan senang hati menerima bantuan, meminjam barang, atau mengandalkan orang lain saat mereka membutuhkan dukungan.
Namun jika seseorang meminta bantuan kepada mereka, mereka malah pura-pura lupa atau tidak tahu atas bantuan tersebut. Mereka tidak melakukan ini karena tidak sopan hanya saja mereka tidak berpikir bahwa hubungan harus berjalan dua arah.
Dalam dunia mereka, menerima bantuan tanpa berpikir untuk membalasnya adalah hal yang wajar. Seiring berjalannya waktu, perilaku ini dapat membuat orang merasa tertekan.
Teman, keluarga, dan rekan kerja mungkin mulai merasa dimanfaatkan, menyadari bahwa tidak peduli seberapa banyak mereka memberi, mereka tidak akan pernah mendapatkan balasan yang sama.
- Selalu menuntut hubungan agar berjalan baik
Baik itu persahabatan, ikatan keluarga, atau hubungan romantis, orang yang secara alami egois cenderung suka menerima.
Mereka menikmati dukungan emosional, perhatian, dan usaha yang diberikan orang lain, tetapi jarang memberikan perhatian yang sama.
Mereka mungkin berharap pasangannya selalu ada untuk mereka, tetapi menghilang saat pasangannya membutuhkan dukungan.
Atau mereka akan dengan senang hati menerima undangan dan kebaikan dari teman-teman tanpa melakukan upaya yang sama sebagai balasannya.
Hubungan yang sehat membutuhkan keseimbangan. kedua belah pihak harus merasa dihargai dan diapresiasi. Namun, dengan orang yang egois, keseimbangan sering kali tidak berjalan. Mereka mungkin tidak menyadari betapa berat sebelahnya hubungan mereka.
- Tidak menyukai keberhasilan orang lain
Ada sesuatu yang istimewa tentang berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Entah itu keberhasilan seorang teman, pencapaian besar seorang anggota keluarga, atau bahkan kemenangan pribadi kecil bagi seseorang yang anda sayangi.
Namun, orang yang egois sering kali berjuang dengan hal ini. Alih-alih merasa senang untuk orang lain, mereka mungkin meremehkan pencapaian tersebut, mengalihkan fokus kembali ke diri mereka sendiri, atau bahkan merasa kesal.
Hal ini tidak selalu disengaja. Terkadang, mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak membandingkannya dengan situasi mereka sendiri. Hubungan sejati muncul dari rasa saling mendukung.
Ketika seseorang tidak dapat benar-benar merayakan kebahagiaan orang lain, hal itu menciptakan jarak. Seiring berjalannya waktu, orang-orang akan menyadari ketika kegembiraan mereka tidak diimbangi dengan energi yang sama, dan itu bisa sangat menyakitkan.
Tag: #dikenal #tidak #memiliki #empati #berikut #yang #menandakan #seseorang #memiliki #sifat #egois #sering #marah