9 Tanda Seseorang Sebenarnya Bukan Orang Baik, Bahkan Jika Mereka Tampak Baik Menurut Psikologi
ILUSTRASI. Orang yang sebenarnya tidak baik.(Freepik)
20:00
4 Oktober 2024

9 Tanda Seseorang Sebenarnya Bukan Orang Baik, Bahkan Jika Mereka Tampak Baik Menurut Psikologi

     

Tidak semua orang yang terlihat baik hati, murah senyum, dan ramah benar-benar memiliki niat yang baik.    Beberapa orang bisa tampak begitu sempurna dari luar, tetapi jika kita lebih jeli, ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kebaikan mereka tidak tulus.   Menurut psikologi, orang yang tampak baik tetapi sebenarnya tidak memiliki sifat dasar kebaikan sering kali menunjukkan perilaku manipulatif, egois, dan bahkan berbahaya dalam jangka panjang.    Dilansir dari Ideapod pada Jumat (4/10), terdapat 9 tanda seseorang mungkin bukan orang baik, meskipun mereka terlihat demikian:

1. Selalu Mencari Validasi dari Orang Lain

Orang yang tampaknya baik tetapi tidak tulus sering kali sangat membutuhkan pujian atau pengakuan dari orang lain.   Mereka tidak membantu orang lain karena dorongan hati atau kepedulian, melainkan karena mereka ingin dipuji.    Setiap tindakan "baik" mereka dilakukan untuk mendapat penghargaan dan perhatian. Mereka lebih peduli dengan citra diri daripada membantu dengan ikhlas.

Orang seperti ini biasanya merasa tidak aman dengan diri sendiri dan menggunakan "kebaikan" sebagai cara untuk mengatasi kekurangan itu.    Jadi, meskipun mereka terlihat ramah dan dermawan, dorongan di balik tindakan tersebut adalah untuk mendapatkan validasi, bukan untuk memberi dengan tulus.

2. Selalu Mengingatkan Kebaikan yang Pernah Dilakukan

Seseorang yang benar-benar baik hati akan membantu tanpa mengharapkan imbalan.    Sebaliknya, orang yang tampak baik tapi tidak tulus cenderung sering mengingatkan Anda tentang kebaikan yang telah mereka lakukan.    Mereka ingin memastikan bahwa Anda tidak lupa dengan apa yang telah mereka lakukan untuk Anda.

Mereka mungkin mengungkit-ungkit pengorbanan mereka atau tindakan kebaikan mereka di masa lalu sebagai cara untuk membuat Anda merasa berhutang budi.    Hal ini sering kali menjadi tanda bahwa mereka menggunakan kebaikan sebagai alat manipulasi.

3. Sering Menggunakan Kebaikan untuk Mengontrol

Orang yang manipulatif sering menggunakan tindakan baik sebagai cara untuk mengendalikan orang lain.    Mereka akan membantu Anda atau memberi Anda sesuatu, tetapi di balik kebaikan tersebut, ada niat tersembunyi.    Mereka mungkin mengharapkan Anda untuk "membalas" kebaikan tersebut dengan cara yang menguntungkan mereka di kemudian hari.

Contohnya, mereka bisa menawarkan bantuan atau dukungan hanya untuk membuat Anda merasa terikat atau bersalah jika suatu saat Anda tidak mengikuti keinginan mereka.    Kebaikan seperti ini bukan berasal dari hati, melainkan dari niat untuk mendapatkan kontrol.

4. Menunjukkan Wajah yang Berbeda di Depan Orang-Orang Tertentu

Seseorang yang benar-benar baik akan konsisten dalam perlakuannya terhadap semua orang, baik itu teman, rekan kerja, atau bahkan orang yang tidak dikenal.    Namun, jika seseorang bersikap baik hanya di depan orang-orang penting atau berpengaruh, tetapi bersikap tidak peduli atau kasar di belakang mereka, itu adalah tanda yang jelas bahwa kebaikan mereka tidak tulus.

Mereka mungkin tersenyum dan ramah ketika berada di lingkungan sosial, tetapi begitu tidak ada yang melihat, sikap mereka berubah drastis.    Ini menunjukkan bahwa kebaikan mereka hanyalah topeng yang dipakai untuk menarik perhatian atau keuntungan.

5. Tidak Dapat Menerima Kritik

Seseorang yang benar-benar baik tidak akan marah atau merasa terancam ketika dikritik.    Mereka memahami bahwa kritik adalah bagian dari pertumbuhan diri. Sebaliknya, orang yang tampaknya baik tetapi sebenarnya tidak, sering kali bereaksi buruk terhadap kritik.    Mereka bisa marah, defensif, atau bahkan mencoba menyerang balik orang yang memberikan kritik.

Orang seperti ini memiliki ego yang rapuh dan merasa bahwa kritik adalah ancaman bagi citra diri mereka.    Mereka tidak peduli untuk memperbaiki diri, melainkan hanya peduli untuk mempertahankan citra "baik" di mata orang lain.

6. Memanfaatkan Kebaikan untuk Keuntungan Pribadi

Orang yang tidak benar-benar baik sering kali melakukan kebaikan hanya jika ada sesuatu yang bisa mereka dapatkan darinya.    Mereka cenderung membantu atau bersikap ramah hanya kepada orang-orang yang bisa memberikan mereka keuntungan, seperti promosi di tempat kerja atau hubungan yang menguntungkan.

Jika seseorang hanya bersikap baik ketika mereka bisa mendapatkan sesuatu sebagai imbalan, itu adalah tanda jelas bahwa kebaikan mereka tidak tulus.   Mereka memandang hubungan sebagai transaksi, bukan sebagai kesempatan untuk menunjukkan empati dan kebaikan.

7. Bersikap Manipulatif dengan Emosi

Salah satu tanda paling umum dari seseorang yang tidak benar-benar baik adalah kecenderungan mereka untuk memanipulasi emosi orang lain.    Mereka bisa menggunakan simpati atau membuat orang lain merasa kasihan kepada mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.    Dalam beberapa kasus, mereka bisa menjadi sangat licik, membuat Anda merasa bersalah jika tidak membantu mereka.

Orang seperti ini sering memainkan peran sebagai korban untuk membuat orang lain merasa bersalah atau bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka.    Mereka menggunakan kelemahan emosional orang lain untuk keuntungan pribadi.

8. Menghindari Tanggung Jawab atau Akuntabilitas

Orang yang benar-benar baik hati mampu mengakui kesalahan mereka dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.   Namun, seseorang yang tidak benar-benar baik akan selalu mencoba menghindari tanggung jawab.    Mereka cenderung menyalahkan orang lain atau situasi ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

Jika seseorang selalu memiliki alasan untuk menghindari akuntabilitas dan tidak pernah bisa mengakui bahwa mereka salah, ini adalah tanda bahwa mereka tidak tulus dalam kebaikannya.    Mereka lebih peduli untuk menjaga citra mereka daripada memperbaiki kesalahan.  



9. Berpura-pura Empati

Empati adalah salah satu tanda dari kebaikan yang tulus. Namun, seseorang yang tidak benar-benar baik hanya akan berpura-pura empati.    Mereka mungkin mendengarkan masalah Anda atau bersikap peduli, tetapi pada kenyataannya, mereka tidak benar-benar tertarik dengan kesejahteraan Anda.    Mereka hanya berpura-pura peduli untuk mempertahankan citra baik mereka di mata orang lain.

Anda bisa mengenali orang seperti ini dari cara mereka merespons masalah Anda.    Mereka mungkin mendengarkan, tetapi tidak memberikan dukungan yang tulus atau solusi yang berguna. Empati mereka dangkal dan sering kali bersifat manipulatif.

Memahami tanda-tanda di atas dapat membantu Anda lebih berhati-hati dalam menilai karakter orang di sekitar Anda.    Orang yang tampak baik di luar mungkin tidak selalu baik di dalam. Dengan mengenali pola perilaku yang manipulatif dan egois, Anda bisa melindungi diri dari dampak negatif dari orang-orang seperti ini.    Tetap jeli dan selalu ingat bahwa kebaikan sejati adalah tentang ketulusan, bukan citra atau keuntungan pribadi.

Editor: Kuswandi

Tag:  #tanda #seseorang #sebenarnya #bukan #orang #baik #bahkan #jika #mereka #tampak #baik #menurut #psikologi

KOMENTAR