Ingin Menjalani Masa Lajang yang Lebih Bahagia? Ucapkan Selamat Tinggal pada 9 Kebiasaan Ini Menurut Psikologi
ilustrasi seseorang yang senang menggunakan baju band/ Freepik
05:14
28 September 2024

Ingin Menjalani Masa Lajang yang Lebih Bahagia? Ucapkan Selamat Tinggal pada 9 Kebiasaan Ini Menurut Psikologi

Menjadi lajang sering kali dikaitkan dengan rasa kesepian, ketidakbahagiaan, atau dianggap sebagai masa transisi sebelum menemukan pasangan.

Padahal, masa lajang adalah kesempatan emas untuk merawat diri, menemukan minat baru, serta membangun kehidupan yang penuh makna dan kebahagiaan.

Namun, seringkali kebiasaan-kebiasaan tertentu bisa menghambat kita untuk menikmati masa lajang dengan maksimal.

Dilansir dari Ideapod pada Sabtu (28/9), jika Anda ingin menjalani masa lajang yang lebih bahagia dan lebih bermakna, inilah sembilan kebiasaan yang perlu Anda tinggalkan.

1. Mengukur Kebahagiaan Berdasarkan Status Hubungan

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan saat lajang adalah mengukur kebahagiaan dari status hubungan.

Ada anggapan bahwa seseorang hanya bisa merasa lengkap atau bahagia ketika memiliki pasangan.

Padahal, kebahagiaan datang dari dalam diri. Menggantungkan kebahagiaan pada orang lain hanya akan menyebabkan kekecewaan ketika ekspektasi tidak terpenuhi.

Daripada mencari validasi dari status hubungan, fokuslah pada hal-hal yang membuat Anda merasa puas dan bermakna.

2. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, terutama yang sudah menikah atau memiliki pasangan, dapat merusak rasa bahagia Anda.

Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Saat melihat teman-teman yang sudah menikah atau memiliki anak, ingatlah bahwa hidup mereka tidak lebih baik atau lebih buruk daripada Anda.

Setiap fase kehidupan memiliki tantangannya sendiri. Fokuslah pada apa yang Anda miliki, dan jangan biarkan pencapaian orang lain mengurangi nilai kehidupan Anda.

3. Mengisolasi Diri

Ketika lajang, terkadang kita cenderung mengisolasi diri dan berpikir bahwa karena tidak memiliki pasangan, kita tidak punya alasan untuk bersosialisasi. Ini adalah pola pikir yang salah.

Mengisolasi diri hanya akan membuat Anda merasa lebih kesepian dan kehilangan kesempatan untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain.

Sebaliknya, luangkan waktu untuk bertemu teman, keluarga, atau bergabung dengan komunitas yang mendukung minat Anda.

4. Terlalu Fokus pada Karier sebagai Pelarian

Karier memang penting, dan saat lajang Anda mungkin merasa ini adalah waktu terbaik untuk mengejar ambisi Anda tanpa gangguan.

Namun, ada bahaya jika Anda terlalu fokus pada karier sebagai pelarian dari kenyataan bahwa Anda lajang.

Hidup seimbang adalah kunci kebahagiaan. Jangan biarkan pekerjaan menjadi satu-satunya pusat kehidupan Anda.

Cobalah untuk menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan kegiatan yang bisa memberi Anda kebahagiaan di luar pekerjaan.

5. Mencari Validasi Eksternal Secara Berlebihan

Di era media sosial, mudah sekali terjebak dalam lingkaran mencari validasi dari orang lain.

Saat lajang, Anda mungkin merasa perlu mendapatkan pengakuan dari orang lain untuk merasa berharga.

Baik itu dalam bentuk likes di media sosial, atau pujian dari orang sekitar. Namun, kebiasaan ini bisa sangat merugikan.

Kebahagiaan sejati datang ketika Anda menerima dan mencintai diri sendiri tanpa memerlukan pengakuan dari orang lain.

6. Terjebak dalam Pikiran Negatif Tentang Masa Depan

Sering kali, saat lajang, pikiran kita dipenuhi dengan kekhawatiran tentang masa depan.

"Apakah saya akan sendirian selamanya?", "Apa yang akan terjadi jika saya tidak pernah menemukan pasangan?".

Pikiran-pikiran ini hanya akan menambah kecemasan dan mengganggu kebahagiaan Anda saat ini.

Lebih baik fokus pada masa kini dan nikmati setiap momen kehidupan. Masa depan adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi, dan semakin Anda khawatir, semakin sulit bagi Anda untuk menikmati kehidupan saat ini.

7. Menghindari Perubahan dan Pertumbuhan Diri

Masa lajang adalah waktu yang tepat untuk pertumbuhan pribadi. Namun, banyak orang yang menganggap fase ini sebagai masa tunggu hingga mereka menemukan pasangan, sehingga mereka tidak berusaha untuk tumbuh atau berkembang.

Mereka mengabaikan peluang untuk belajar hal baru, mengeksplorasi minat, atau memperbaiki diri.

Jika Anda ingin bahagia saat lajang, manfaatkan waktu ini untuk mengenali diri sendiri lebih dalam, mengejar impian, atau bahkan memperbaiki kelemahan yang Anda miliki.

8. Mengabaikan Kesehatan Mental dan Fisik

Terlalu sering, orang yang lajang mengabaikan kesejahteraan mereka sendiri dengan berpikir bahwa mereka baru akan “memperbaiki diri” setelah menemukan pasangan.

Namun, kesehatan fisik dan mental adalah fondasi kebahagiaan, baik Anda lajang maupun tidak. Jangan menunda untuk merawat diri Anda.

Lakukan olahraga yang Anda sukai, jaga pola makan yang sehat, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa stres atau cemas.

9. Menahan Diri untuk Tidak Melakukan Hal-Hal Sendiri

Ada stigma yang melekat tentang melakukan hal-hal sendirian, seperti makan di restoran atau menonton film.

Banyak orang merasa canggung atau malu jika melakukan aktivitas ini sendirian, berpikir bahwa mereka akan dinilai oleh orang lain.

Faktanya, melakukan hal-hal sendirian bisa menjadi bentuk kebebasan dan pemberdayaan diri. Anda tidak perlu menunggu orang lain untuk menikmati hidup.

Cobalah untuk menikmati momen sendiri, mulai dari liburan solo hingga makan malam di restoran favorit.

Semakin nyaman Anda dengan diri sendiri, semakin bahagia Anda menjalani masa lajang.

Kesimpulan

Masa lajang adalah waktu yang berharga dan bisa menjadi fase kehidupan yang penuh kebahagiaan, asalkan Anda bisa meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang merusak kebahagiaan tersebut.

Fokuslah pada pengembangan diri, jalin hubungan yang bermakna dengan orang-orang di sekitar Anda, dan yang terpenting, hargai momen kebebasan dan kesempatan untuk benar-benar mengenal diri sendiri.

Masa lajang tidak harus menjadi masa yang suram, tetapi bisa menjadi perjalanan yang membahagiakan dan penuh makna.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #ingin #menjalani #masa #lajang #yang #lebih #bahagia #ucapkan #selamat #tinggal #pada #kebiasaan #menurut #psikologi

KOMENTAR