7 Dampak Buruk Curhat dengan Lawan Jenis Soal Hubungan Percintaan: Akar dari Komunikasi Buruk dan Ketidakpercayaan
lustrasi seseorang yang sedang curhat dengan lawan jenis tentang hubungan percintaan. (Foto: Freepik/Drazen Zigic)
12:16
10 Februari 2025

7 Dampak Buruk Curhat dengan Lawan Jenis Soal Hubungan Percintaan: Akar dari Komunikasi Buruk dan Ketidakpercayaan

Curhat dengan teman lawan jenis memang bisa terasa nyaman dan melegakan. Namun, jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus, terutama dalam hubungan romantis, hal ini dapat memicu berbagai dampak negatif.

Komunikasi yang buruk dan kurangnya keterbukaan dengan pasangan sering kali menjadi pemicu utama ketidakpercayaan dalam hubungan. Rasa curiga yang muncul akibat ketidakseimbangan komunikasi dapat semakin memperburuk keadaan.

Ketika seseorang lebih memilih berbagi cerita dengan lawan jenis daripada pasangannya sendiri, hal ini bisa menimbulkan rasa tidak dihargai dan diabaikan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat mengancam keintiman emosional dan memicu konflik dalam hubungan.

Penelitian menunjukkan bahwa ikatan emosional dengan orang lain di luar pasangan dapat meningkatkan risiko perselingkuhan emosional. Psychology Today menyoroti bahwa hubungan romantis yang sehat bergantung pada kepercayaan dan keterbukaan. Jika salah satu pihak merasa tidak mendapatkan perhatian yang cukup, kepercayaan dalam hubungan bisa melemah.

Melansir Psychology Today, Senin (10/2), inilah tujuh dampak buruk yang dapat timbul akibat kebiasaan curhat dengan lawan jenis, yang berpotensi merusak komunikasi dan kepercayaan dalam hubungan.

1. Rentan Terbawa Perasaan (Baper)

Menurut penelitian yang dikutip oleh Psychology Today, hubungan pertemanan antara lawan jenis sering kali memiliki potensi untuk berkembang menjadi lebih dari sekadar pertemanan.

Penelitian yang dilakukan oleh Monsour, Harris, dan Kurzweil menemukan bahwa 64 persen pria dan 44 persen perempuan melaporkan bahwa hubungan pertemanan mereka dengan lawan jenis akhirnya berkembang menjadi hubungan romantis atau bahkan hubungan fisik.

Hal ini menunjukkan bahwa seringnya berbagi cerita dan berbicara tentang hal-hal pribadi dapat memicu ketertarikan emosional yang tidak disengaja.

2. Memicu Konflik dengan Pasangan

Ketika seseorang lebih nyaman berbagi masalah dengan teman lawan jenis daripada dengan pasangannya sendiri, hal ini bisa menimbulkan perasaan tidak dihargai dan diabaikan.

Psychology Today menyoroti bahwa hubungan yang sehat bergantung pada kepercayaan dan komunikasi terbuka. Jika pasangan merasa bahwa Anda lebih mengutamakan orang lain dalam berbagi masalah ketimbang dirinya, ini dapat merusak fondasi hubungan dan menciptakan konflik berkepanjangan.

3. Mengancam Keintiman Emosional dengan Pasangan

Sebuah hubungan romantis tidak hanya bergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga pada ikatan emosional yang kuat. Psikologi menjelaskan bahwa keintiman emosional melibatkan rasa aman, kepercayaan, dan perhatian yang diberikan secara eksklusif kepada pasangan.

Ketika seseorang mulai berbagi aspek emosional yang mendalam dengan teman lawan jenis, hal ini dapat melemahkan hubungan utama dan bahkan memicu ketidaksetiaan emosional (emotional infidelity).

4. Meningkatkan Ketidakpercayaan (Trust Issues)

Ketidakpercayaan dalam hubungan sering kali muncul ketika ada ketidakseimbangan dalam keterbukaan dan komunikasi. Keterlibatan emosional yang berlebihan dengan orang lain di luar hubungan romantis dapat menimbulkan kecurigaan, bahkan jika tidak ada niat buruk di baliknya.

Jika pasangan merasa bahwa Anda lebih terbuka dengan orang lain dibandingkan dirinya, hal ini bisa memicu rasa tidak aman dan perasaan tidak dihargai.

5. Meningkatkan Risiko Perselingkuhan Emosional

Sebuah artikel di Psychology Today menyebutkan bahwa perselingkuhan tidak selalu melibatkan kontak fisik. Perselingkuhan emosional dapat terjadi ketika seseorang membangun hubungan yang dalam dengan orang lain di luar pasangannya, berbagi cerita pribadi, dan menghabiskan waktu lebih banyak dengan mereka.

Menurut penelitian, individu yang sering curhat kepada lawan jenis berisiko lebih tinggi untuk mengalami perselingkuhan emosional karena adanya keterikatan yang semakin kuat seiring waktu.

6. Mengganggu Fokus dalam Hubungan

Ketika seseorang terlalu banyak mencurahkan perhatian dan emosinya kepada orang lain, ia dapat kehilangan fokus dalam hubungan utamanya. Ingatlah bahwa setiap hubungan membutuhkan usaha dan komitmen.

Jika energi emosional terlalu banyak diberikan kepada teman curhat lawan jenis, maka pasangan dapat merasa tersisihkan dan kurang diperhatikan, yang pada akhirnya bisa melemahkan kualitas hubungan.

7. Menimbulkan Konflik Jangka Panjang

Kebiasaan curhat kepada lawan jenis juga bisa memicu konflik yang berkepanjangan. Psychology Today mengungkapkan bahwa dalam banyak kasus, pasangan yang merasa tersingkir sering kali menekan perasaan mereka hingga akhirnya meledak menjadi pertengkaran besar.

Jika tidak segera diatasi, masalah ini bisa menyebabkan konflik berkepanjangan karena hilangnya kepercayaan dan rasa aman dalam hubungan, bahkan sampai di tahap menghancurkan hubungan dan berakhir dengan perpisahan yang tak diinginkan.

Kesimpulannya, curhat kepada teman lawan jenis memang terasa nyaman, tetapi jika tidak dikendalikan, hal ini bisa berdampak buruk pada hubungan romantis yang telah Anda bangun.

Untuk itu, jika merasa ada masalah dalam hubungan, lebih baik membicarakannya langsung dengan pasangan atau mencari bantuan profesional agar hubungan tetap harmonis dan terhindar dari konflik akibat komunikasi buruk dan ketidakpercayaan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #dampak #buruk #curhat #dengan #lawan #jenis #soal #hubungan #percintaan #akar #dari #komunikasi #buruk #ketidakpercayaan

KOMENTAR