7 Sifat yang Semakin Berkembang saat Dewasa, Jika Kamu Tumbuh dalam keluarga Berprestasi
Ilustrasi Tumbuh dalam keluarga berprestasi. (Freepik)
20:30
24 September 2024

7 Sifat yang Semakin Berkembang saat Dewasa, Jika Kamu Tumbuh dalam keluarga Berprestasi

 

 – Tumbuh dalam keluarga berprestasi dapat membentuk kita dengan cara yang mungkin tidak kita sadari. Banyak perilaku dan sifat sebagai orang dewasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang membesarkan kita.

Meskipun ada istilah, “kita tidak bisa memilih dilahirkan dikeluarga  seperti apa” namun kita bisa memilih untuk menjadi orang tua dan membangun keluarga seperti apa yang kita inginkan. Sehingga kita bisa merencanakan pembentukan karakter, untuk keturunan yang dapat tumbuh lebih baik lagi.

Jika orang tua adalah tipe yang selalu berusaha mencapai keunggulan, kemungkinan besar anak akan meniru beberapa kebiasaan mereka. Dan ada sifat-sifat tertentu lainnya yang cenderung lebih sering muncul pada orang dewasa, yang berasal dari keluarga berprestasi tinggi.

Dilansir dari laman Global English Editing, Selasa (24/9), berikut 7 sifat umum yang kemungkinan akan semakin berkembang jika tumbuh dalam keluarga berprestasi tinggi.

  1. Perfeksionisme

Dibesarkan dalam keluarga berprestasi, sudah tidak asing lagi jika kesempurnaan yang akan dikejar. Jika sejak kecil dikelilingi oleh orang-orang yang selalu berusaha menjadi yang terbaik, tidak pernah puas dengan hal yang biasa-biasa saja bisa jadi sikap ini akan menular pada kita.

Berusaha mencapai kesempurnaan memiliki kelebihan dan kekurangannya. Sisi positifnya, hal itu sering kali menghasilkan pekerjaan dengan kualitas yang tinggi, cermat terhadap detail, dan dorongan untuk selalu memperbaiki diri.

Namun, penting untuk diingat bahwa kesempurnaan adalah ilusi dan terkadang dapat menyebabkan stress atau kelelahan.

  1. Ketahan tinggi

Ada satu hal yang dipelajari jika tumbuh dalam keluarga berprestasi, yakni pentingnya ketahanan.

Ketahanan adalah sifat yang harus dikembangkan oleh banyak dari kita yang tumbuh dalam keluarga berprestasi tinggi. Jika telah menghadapi tantangan dan harapan yang tinggi sejak usia dini, seiring berjalannya waktu maka pengalam ini akan membangun kapasitas untuk pulih dengan cepat dari kesulitan.

Hal ini yang seharusnya disyukuri, karena bukan hanya mengajarkan tentang bangkit kembali tapi juga tentang tumbuh dari pengalaman untuk menjadi lebih kuat dan lebih mampu.

  1. Sifat kompetitif

Tumbuh dalam keluarga yang berprestasi tinggi sering kali memunculkan jiwa kompetitif. Persaingan antar saudara, persaingan untuk mendapatkan persetujuan dari orang tua, atau sekedar menghayati standar tinggi  yang ditetapkan di rumah memang sangat berkontribusi pada sifat ini.

Daya saing ini sering berlanjut hingga dewasa, terwujud dalam karir, hobi, bahkan situasi sosial. Daya saing ini mendorong untuk terus berjuang meraih kesuksesan dan peningkatan, hal ini lah yang akan jadi motivator kuat untuk terus berkembang.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang secara alami memiliki sifat kompetitif cenderung lebih mampu mencapai tujuan mereka, dibandingkan dengan mereka yang tidak. Hal ini karena mereka melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka, bukan sebagai hambatan.

  1. Takut gagal

Sebagai orang dewasa, penting untuk mengubah pemahaman tentang kegagalan dan melihatnya bukan sebagai kemunduran tetapi sebagai batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar.

Prestasi tinggi seringkali disertai dengan ekspektasi tinggi, dan ekspektasi tersebut terkadang dapat mengakibatkan rasa takut gagal. Jika kita tumbuh dalam keluarga yang menganggap kesuksesan sebagai norma, ‘gagal’ bisa jadi cukup menakutkan.

Meskipun dapat membuat stres, namun sering kali menjadi motivator untuk berusaha lebih keras dan meraih prestasi yang lebih tinggi. Tapi penting untuk dipahami bahwa kegagalan tidak selalu merupakan hal yang buruk. Bahkan, kegagalan merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan pembelajaran.

  1. Harapan diri yang tinggi

Tumbuh dalam keluarga yang berprestasi tinggi, bisa mendapati diri dengan menetapkan standar yang sangat tinggi pula untuk kinerja diri. Ada tekanan yang tak terucapkan untuk unggul, tidak hanya dalam bidang akademis tetapi dalam setiap aspek kehidupan.

Sifat ini bisa terus terbawa hingga dewasa, kita akan sering kali menetapkan tujuan yang tinggi dan berusaha keras untuk mencapainya. Meskipun hal ini menghasilkan dorongan dan tekad yang kuat, hal ini juga dapat menimbulkan perasaan tidak mampu jika harapan yang tinggi ini tidak terpenuhi.

Ini adalah tindakan penyeimbangan yang konstan, belajar untuk memiliki tujuan yang tinggi tetapi juga memahami bahwa tidak apa-apa jika terkadang gagal.

  1. Manajemen waktu yang efektif

Kebanyakan orang yang tumbuh dalam keluarga berprestasi, biasanya sudah cukup

terampil dalam mengelola waktu secara efektif. Menangani banyak tanggung jawab dan aktivitas mungkin sudah menjadi kebiasaan, yang mengajarkan Anda sejak dini tentang pentingnya penentuan prioritas dan pengaturan.

Di masa dewasa, sifat ini dapat menjadi keuntungan yang signifikan, yang memungkinkan kita dapat menangani berbagai tugas secara efisien sambil menyeimbangkan waktu kerja, keluarga, dan pribadi.

Ingat, manajemen waktu yang efektif bukan hanya tentang kesibukan tetapi tentang mengoptimalkan waktu untuk menciptakan kehidupan yang seimbang dan memuaskan.

  1. Nilai kerja keras

Salah satu sifat terpenting yang dapat berkembangkan dari tumbuh dalam keluarga berprestasi adalah memahami nilai sebenarnya dari kerja keras. Karena melihat secara langsung bahwa kesuksesan tidak diberikan begitu saja, kesuksesan diraih melalui dedikasi, ketahanan, dan kerja keras.

Sebagai orang dewasa, keyakinan ini kemungkinan besar memicu dorongan dan ambisi. Dorongan untuk berusaha keras mencapai tujuan, serta pengakuan akan nilai kerja keras ini merupakan aset tak ternilai.

 ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #sifat #yang #semakin #berkembang #saat #dewasa #jika #kamu #tumbuh #dalam #keluarga #berprestasi

KOMENTAR