Menurut Psikologi, Ada 7 Tipe Orang yang Sebenarnya Tidak Dibutuhkan dalam Hidup Anda
Ilustrasi cemburu. (Freepik)
09:42
12 September 2024

Menurut Psikologi, Ada 7 Tipe Orang yang Sebenarnya Tidak Dibutuhkan dalam Hidup Anda

 Menurut psikologi, ada beberapa tipe orang yang sebenarnya lebih baik dihindari dalam perjalanan hidup Anda. Kehadiran mereka bisa menjadi beban dan menghambat perkembangan pribadi serta kebahagiaan yang seharusnya Anda capai.

Tipe orang seperti ini cenderung membawa energi negatif dan menguras emosi tanpa memberikan kontribusi positif. Mengenali dan menjaga jarak dari mereka adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung dalam hidup.

Dalam berbagai situasi, keputusan untuk menjauh dari orang-orang seperti ini sering kali menjadi kunci untuk mencapai kehidupan yang lebih harmonis.  Dilansir dari Hack Spirit pada Kamis (12/9), dijelaskan bahwa ada tujuh tipe orang yang tidak dibutuhkan dalam hidup menurut Psikologi.

  1. Kritikus berlebihan

Seseorang yang selalu mengkritik bisa sangat merusak kesehatan mental kamu. Orang seperti ini tidak pernah puas dan selalu menemukan kekurangan dalam segala hal. Berada di dekat kritikus semacam itu dapat mengikis rasa percaya diri, meningkatkan tingkat stres, bahkan berpotensi menyebabkan depresi.

Yang lebih buruk, kritik terus-menerus bisa membuat kamu mempertanyakan harga diri dan kemampuan kamu sendiri. Meski penting untuk mendengarkan umpan balik dan belajar darinya, tidak ada alasan untuk terus-menerus berada di dekat kritikus semacam itu.

  1. Penghisap energi

Ada tipe orang yang seolah-olah menghisap kegembiraan dan energi dari setiap ruangan yang mereka masuki. Mereka selalu mengeluh, bersikap negatif, atau membawa drama ke dalam kehidupan orang lain.

Berada di dekat “penghisap energi” semacam ini bisa sangat melelahkan secara mental. Hubungan sepihak di mana seseorang terus-menerus menguras energi kamu tanpa memberi timbal balik yang setara bisa berdampak serius pada kesehatan mental. Meskipun wajar untuk membantu teman yang membutuhkan, jika hal itu menjadi kebiasaan yang menguras energi, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali hubungan tersebut.

  1. Korban abadi

Orang dengan mentalitas korban selalu merasa menjadi sasaran ketidakberuntungan. Mereka percaya bahwa mereka tidak memiliki kendali atas hidup mereka dan selalu menyalahkan faktor eksternal atas masalah mereka. Dalam psikologi, ini disebut sebagai locus of control eksternal.

Meskipun wajar untuk merasa empati terhadap individu semacam ini, terus-menerus menanggapi mentalitas korban mereka bisa sangat melelahkan dan tidak produktif. Sulit untuk membantu seseorang yang tidak mau bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Hidup terlalu singkat untuk terjebak dalam drama yang diciptakan sendiri oleh orang lain.

  1. Si pencemburu

Kecemburuan memang merupakan emosi manusiawi, tapi ketika hal itu mendominasi perilaku seseorang, itu bisa menjadi masalah serius. Orang yang selalu cemburu tidak bisa bahagia atas kesuksesan atau kebahagiaan orang lain.

Mereka justru melihatnya sebagai ancaman atau cerminan dari kekurangan mereka sendiri. Berada di sekitar orang yang terus-menerus cemburu bisa sangat beracun bagi kesehatan mental dan harga diri kamu.

Kamu berhak berada di sekitar orang-orang yang merayakan kemenanganmu, bukan mereka yang melihatnya dengan iri hati.

  1. Teman musim panas

“Teman musim panas” adalah mereka yang selalu ada saat keadaan baik-baik saja, tapi menghilang saat situasi menjadi sulit. Mereka mungkin selalu siap untuk bersenang-senang dan tertawa, tapi saat kamu membutuhkan dukungan emosional atau bahu untuk bersandar selama masa-masa sulit, mereka tidak ada di mana-mana.

Psikologi menganjurkan kita untuk memupuk hubungan yang timbal balik dan seimbang. Hubungan yang sehat adalah di mana kedua belah pihak bersedia memberi dan menerima, baik dalam keadaan baik maupun buruk. Penting untuk mengenali dan menghargai teman-teman yang bertahan bersama kamu dalam segala situasi.

  1. Manipulator ulung

Manipulator sering kali sulit dikenali pada awalnya karena mereka biasanya tampil mempesona dan persuasif. Namun, tujuan utama mereka adalah mengendalikan dan memanfaatkan orang lain demi keuntungan mereka sendiri.

Mereka sering memutar situasi dan percakapan untuk keuntungan mereka, sering kali membuat kamu merasa bersalah atau terpaksa melakukan apa yang mereka inginkan. Psikologi memperingatkan kita tentang dampak emosional yang dapat ditimbulkan oleh individu-individu semacam ini.

Taktik mereka dapat menyebabkan perasaan bingung, bersalah, dan meragukan diri sendiri. Penting untuk diingat bahwa hubungan yang sehat didasarkan pada rasa hormat, kejujuran, dan saling pengertian.

  1. Pesimis kronis

Pesimis adalah orang yang selalu melihat sisi negatif dari segala situasi. Mereka selalu memprediksi hasil terburuk dan jarang melihat hal-hal positif dalam hidup. Berada di sekitar pesimis bisa sangat melelahkan karena pandangan negatif mereka dapat menurunkan suasana hati kamu dan bahkan mempengaruhi perspektif kamu sendiri tentang kehidupan.

Meskipun wajar untuk bersikap realistis dan mengakui tantangan hidup, negativitas yang konstan dapat merusak kesehatan mental kamu. Penting untuk melindungi kedamaian dan sikap positif kamu sendiri. Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dengan orang-orang yang hanya melihat hujan, bahkan di hari yang paling cerah sekalipun. (*)

 

 

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #menurut #psikologi #tipe #orang #yang #sebenarnya #tidak #dibutuhkan #dalam #hidup #anda

KOMENTAR