Minouche Shafik Mundur dari Jabatan Rektor Universitas Columbia Usai Tangani Protes soal Gaza
Minouche Shafik 
20:40
15 Agustus 2024

Minouche Shafik Mundur dari Jabatan Rektor Universitas Columbia Usai Tangani Protes soal Gaza

- Rektor Universitas Columbia, Minouche Shafik mengundurkan diri seusai menangani protes kampus soal perang Israel-Palestina.

Hal tersebut disampaikannya melalui surel kepada staf dan mahasiswa, hingga komunitas Columbia, Rabu (14/8/2024).

"Saya menulis dengan perasaan sedih untuk memberi tahu anda bahwa saya mengundurkan diri sebagai Presiden Universitas Columbia," tulis Minouche Shafik, dilansir foxnews.com.

Lebih lanjut, ia pun menuturkan bahwa dirinya sulit mengatasi perbedaan pandangan dari seluruh komunitas di Universitas Columbia.

Selain itu, ia juga mengatakan periode tersebut membawa dampak yang besar bagi keluarganya.

Dalam pernyataan tersebut, ia pun mengaku telah merefleksikan diri sebelum memutuskan pengunduran dirinya.

Diketahui, Minouche Shafik menghadapi seruan untuk mengundurkan diri berulang kali setelah tanggapannya terhadap protes anti-Israel pada Mei 2024 silam.

Protes tersebut dilakukan pada musim semi dengan menguasai kampus Columbia dan mengakibatkan pembatalan kelas serta upacara wisuda.

Mahasiswa di Yale University (kiri) dan di Universitas Columbia (kanan) memprotes Presiden AS Joe Biden dan pemerintahannya yang mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, Selasa (23/4/2024). Mahasiswa di Yale University (kiri) dan di Universitas Columbia (kanan) memprotes Presiden AS Joe Biden dan pemerintahannya yang mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, Selasa (23/4/2024). (X)

Setelah surat pengunduran diri Minouche Shafik, Dewan Pengawas menyampaikan jika Wakil Rektor Eksekutif, Katrina Armstrong akan menjabat sebagai rektor sementara.

Sementara itu, Perwakilan Amerika Serikat dari Partai Republik, Elise Stefanik mengecam Minouche Shafik dalam sidang kongres atas protes soal Gaza.

Ia diketahui juga menyambut baik pengunduran di Minouche Shafik dalam unggahan akun X resminya.

"Kepresidenan Minouche Shafik yang gagal di Universitas Columbia tidak dapat dipertahankan. Pengunduran diri secara paksa ini sudah lama ditunggu," ujar Elise Stefanik, Kamis (15/8/2024) pukul 6.56 WIB.

Dilansir reuters.com, sebelumnya, para pengunjuk rasa mendirikan tenda dan menuntut agar universitas membatalkan segala bentuk kerja sama dengan Israel.

Kemudian, para pejabat universitas mencoba untuk merundingkan kesepakatan dengan pengunjuk rasa untuk membongkar kamp tersebut.

Akan tetapi, perundingan gagal dan Minouche Shafik mengambil langkah tidak biasa dengan meminta polisi New York memasuki kampus pada 18 April.

Langkah dari Minouche Shafik tersebut mengundang kemarahan sejumlah kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) hingga mahasiswa.

Setelah polisi diminta memasuki kampus, sekitar 100 orang ditangkap dan kamp di halaman utama disingkirkan.

Namun, dalam beberapa hari kamp tersebut kembali berdiri dan Universitas Columbia memanggil kembali polisi pada 30 April.

Pada penanganan kedua tersebut, diketahui sekitar 300 orang ditangkap di Columbia dan City College of New York.

Sebagai informasi, Minouche Shafik telah menjabat sebagai rektor di Universitas Ivy League selama satu tahun.

Oleh karena itu, ia tergabung dengan tiga rektor Universitas Ivy League lainnya yang mengundurkan diri setelah menghadapi tuduhan penanganan antisemitisme yang buruk.

Ketiga rektor itu termasuk Rektor Universitas Pennsylvania Liz Magill yang mengundurkan diri pada 9 Desember 2023.

Rektor Universitas Harvard Claudine Gay mengundurkan diri pada 2 Januari 2024.

Lalu yang terakhir, Rektor Universitas Cornell Martha Pollack yang menyatakan dirinya pensiun pada 30 Juni 2024.

(mg/Ananta Arabella Andhika Putri)

Penulis merupakan peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #minouche #shafik #mundur #dari #jabatan #rektor #universitas #columbia #usai #tangani #protes #soal #gaza

KOMENTAR