Antisipasi Serangan Iran, Israel Siapkan Bunker Perlindungan, Dilengkapi Tandon Air dan Alat Medis
Israel mulai menyiapkan bunker atau tempat persembunyian bawah tanah bagi rakyat Israel agar tetap selamat jika sewaktu-waktu Iran menyerang Israel. Namun sejumlah warga Israel lainnya memilih kabur ke luar negeri. 
14:20
8 Agustus 2024

Antisipasi Serangan Iran, Israel Siapkan Bunker Perlindungan, Dilengkapi Tandon Air dan Alat Medis

Sejumlah pemerintah kota di Israel mulai menyiapkan bunker atau tempat persembunyian bawah tanah bagi rakyat Israel agar tetap selamat jika sewaktu-waktu Iran menyerang Israel.

Pemerintah Israel juga menyiapkan bunker untuk stok air bersih warga serta stok darah dan per obat-obatan hingga menyiagakan layanan ambulan di pusat bunker bawah tanah.

“Layanan ambulans Israel yang menyimpan persediaan darah ditempatkan di pusat bawah tanah yang dibentengi, pabrik-pabrik telah memindahkan bahan-bahan berbahaya dan otoritas kota sedang memeriksa tempat perlindungan bom dan persediaan air, menunggu ancaman serangan dari Iran dan proksi-proksinya,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikutip Al Arabiya.

Pemerintah Israel serius menanggapi ancaman pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mengancam akan melakukan serangan mematikan ke wilayah Israel secara langsung, guna membalaskan kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh yang tewas oleh operasi intelijen Israel.

"Setelah peristiwa pahit dan tragis yang terjadi di dalam wilayah Republik Islam, adalah tugas kita untuk membalas dendam," ujar Ali Khamenei di X.

Belum jelas kapan serangan Iran ke Israel akan dilakukan.

Badan intelijen Barat menyebut rencana Iran menggempur Israel diprediksi akan dilakukan bertepatan dengan salah satu hari besar Yahudi yakni peringatan Tisha B'Av yang jatuh pada12-13 Agustus 2024.

Alasan ini yang mendorong pemerintah Israel untuk bertindak cepat, mempersiapkan tempat perlindungan bagi masyarakat, hingga mulai mengevakuasi puluhan ribu orang dari wilayah utara yang kemungkinan bakal terkena jangkauan roket Hizbullah Lebanon maupun Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

"Saya tahu bahwa warga Israel waspada, dan saya meminta satu hal dari Anda - tetap sabar dan tenang," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat bertemu dengan rekrutan tentara baru.

"Kami siap untuk bertahan dan menyerang, kami menyerang musuh-musuh kami dan juga bertekad untuk membela diri," imbuhnya.

Situasi di Israel Tegang

Mengantisipasi adanya lonjakan korban jiwa akibat serangan Iran, Pihak militer Israel menambah sistem sirine serangan udara nasional.

Pemerintah pusat juga turut Israel menyiarkan peringatan dengan menyertakan pesan teks real-time yang akan dikirim ke penduduk di wilayah sasaran.

Kini banyak dewan lokal yang mulai menyarankan warga untuk mengurangi aktivitas yang tidak penting, menghindari pertemuan besar serta tetap berada di dekat kawasan lindung.

Di Haifa, tempat perlindungan bom umum bahkan telah dilengkapi dengan sistem digital sehingga saat terjadi serangan bunker ini dapat dibuka dari jarak jauh, kata Yair Zilberman, direktur departemen keamanan dan layanan darurat kota tersebut.

Baterai dan peluncur rudal sistem pertahanan udara Israel yang masyhur dikenal sebagai Iron Dome. Tentara IDF menyatakan insiden di Nahariya, Galilea, wilayah pendudukan udara menyebabkan 13 orang pemukim Israel terluka. Baterai dan peluncur rudal sistem pertahanan udara Israel yang masyhur dikenal sebagai Iron Dome. Tentara IDF menyatakan insiden di Nahariya, Galilea, wilayah pendudukan udara menyebabkan 13 orang pemukim Israel terluka. (khaberni)

Sementara itu di Yerusalem, pemerintah setempat mulai membuka bunker Pusat Manajemen Nasional (National Management Center) yang sudah 10 bulan terakhir tidak pernah digunakan.

Perang yang semakin memanas bahkan membuat setengah juta warga Israel ketakutan hingga mereka nekat meninggalkan negaranya dan tidak kembali. Adapun situasi ini berlangsung selama enam bulan pertama perang Israel dan Hamas pecah di Gaza.

Menurut data yang didapat dari badan resmi, Otoritas Kependudukan Israel setidaknya sejak Oktober 2023, kala perang pecah, ada 550.000 warga yang kabur meninggalkan Israel.

Kepergian warga ini bisa terjadi dengan mudah di Israel karena kebanyakan masyarakat memiliki kewarganegaraan ganda.

Editor: Choirul Arifin

Tag:  #antisipasi #serangan #iran #israel #siapkan #bunker #perlindungan #dilengkapi #tandon #alat #medis

KOMENTAR