Program Pemerintah Mulai Efektif, Korea Selatan Mencatat Penurunan Jumlah Kendaraan Bertenaga Bahan Bakar untuk Pertama Kalinya
Aparat berpatroli di jalan untuk mendeteksi kendaraan bertenaga bahan bakar dengan sistem emisi yang sudah ketinggalan zaman. (Yonhap)
18:15
19 Januari 2024

Program Pemerintah Mulai Efektif, Korea Selatan Mencatat Penurunan Jumlah Kendaraan Bertenaga Bahan Bakar untuk Pertama Kalinya

 - Korea Selatan mengalami penurunan untuk pertama kalinya, dalam jumlah keseluruhan kendaraan dengan tenaga bahan bakar yang terdaftar tahun lalu.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi pada hari Jumat (19/1).

Jumlah total kendaraan yang terdaftar dengan bahan bakar bensin, diesel, dan gas alam cair turun 85.000 menjadi 23,647 juta tahun lalu.

Penurunan sebesar 0,4 persen ini yang pertama kali terjadi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1975, hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah kendaraan berbahan bakar solar dan gas alam cair.

Meskipun pendaftaran kepemilikan kendaraan berbahan bakar bensin mengalami kenaikan sebesar 2 persen. Beberapa faktor berkontribusi terhadap penurunan ini, seperti kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi polusi kendaraan.

Hal ini termasuk menghentikan penggunaan kendaraan yang sudah tua dan lebih banyak menghasilkan berpolusi, terutama yang menggunakan bahan bakar diesel.

Penerapan pembatasan operasional di Seoul, dan menawarkan insentif berupa uang kepada pemilik kendaraan yang ingin memusnahkan kendaraannya yang beremisi tinggi.

Jumlah total pendaftaran kendaraan, termasuk model tradisional dan model ramah lingkungan, meningkat 1,7 persen menjadi 25,49 juta kendaraan.

Mobil dengan bahan bakar bensin mencakup lebih dari setengah dari total kendaraan yaitu 12,31 juta, sementara kendaraan diesel menyusul di angka 9,5 juta.

Kendaraan ramah lingkungan dengan jumlah 2,12 juta, mewakili hampir satu dari setiap 12 kendaraan. Dalam kategori ini, kendaraan hibrida menyumbang sekitar 72 persen, kendaraan listrik sekitar 26 persen, dan kendaraan bertenaga hidrogen, bersama dengan kendaraan lainnya mengisi dua persen sisanya.

Segmen kendaraan ramah lingkungan tumbuh hingga mencapai 2,12 juta pendaftaran, naik 33,4 persen dari tahun sebelumnya.

Angka ini mencakup 154.000 kendaraan listrik yang naik 39,5 persen, 46.000 hidrogen 15,6 persen, dan 372.000 hibrida naik sebanyak 31,7 persen.

Terlepas dari pertumbuhan ini, laju peningkatan jumlah kendaraan listrik melambat dibandingkan dengan kenaikan 51 persen pada tahun sebelumnya, yang menunjukkan potensi moderasi dalam tingkat adopsi kendaraan listrik.

Pemerintah secara bertahap menarik dukungan untuk kendaraan hibrida. Pemerintah juga menghentikan subsidi pembelian untuk kendaraan listrik hibrida pada tahun 2019, dan mengakhiri subsidi untuk kendaraan hibrida plug-in pada awal tahun 2021.

Dikutip dari Korea Herald, rencana untuk menghapus kendaraan hibrida dari kategori ramah lingkungan akan dilakukan pada tahun 2025 atau 2026.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #program #pemerintah #mulai #efektif #korea #selatan #mencatat #penurunan #jumlah #kendaraan #bertenaga #bahan #bakar #untuk #pertama #kalinya

KOMENTAR