Deteksi Narkoba di Perbatasan Korea Selatan Makin Canggih, Pemindai Panas Tubuh Bantu Perburuan Narkoba
Pemindai panas tubuh dapat berubah warna dalam hitungan detik ketika seseorang menyembunyikan narkoba./Korea Herald
12:24
19 Januari 2024

Deteksi Narkoba di Perbatasan Korea Selatan Makin Canggih, Pemindai Panas Tubuh Bantu Perburuan Narkoba

 

 - Sebuah demonstrasi yang diatur oleh petugas layanan Bea Cukai Korea Selatan menggambarkan, bagaimana teknologi pemindaian terbaru telah menjadi bagian penting dalam operasi pendeteksian narkoba di bandara.   Dalam demonstrasi tersebut lampu biru menyala pada mesin pemeriksaan walk-through, setelah seorang pria dengan obat-obatan terlarang diikatkan di perut kiri dan paha kanannya, melangkah masuk ke dalam pos pemeriksaan di Terminal 1 Bandara Internasional Incheon.   Sekelompok petugas keamanan bandara dengan segera bergegas masuk untuk memeriksa zat-zat yang tersembunyi di tubuh pria tersebut.   "Pelancong yang menggunakan penerbangan udara tertangkap karena menyelundupkan narkoba," kata seorang pejabat senior di layanan Bea Cukai Korea, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada wartawan.   "Hal ini dapat dipindai oleh gelombang milimeter (pita frekuensi radio tertinggi) jika mereka dicurigai memiliki jenis narkoba apa pun," lanjutnya dikutip dari Korea Herald, Jumat (19/1).   Pejabat tersebut menjelaskan bahwa detektor tersebut merupakan perangkat keamanan seluruh tubuh, yang menunjukkan benda atau zat tersembunyi.   Alat tersebut digunakan untuk memeriksa pelancong penerbangan udara, yang secara khusus dicurigai memiliki narkoba.  

  Saat Korea Selatan menghadapi peningkatan kejahatan narkoba, badan Bea Cukai mengatakan pada hari Rabu (17/1) bahwa mereka akan menambah jumlah pemindai gelombang milimeter dari tiga pemindai saat ini menjadi 16 buah.   Bea Cukai juga berencana untuk menguji coba dua pemindai panas tubuh, yang dapat mendeteksi zat-zat yang tersembunyi pada tubuh manusia.   Ketika zat terdeteksi, sensor akan berubah warna dalam hitungan detik. Lembaga ini berharap, alat pemindai bisa meningkatkan efisiensi dalam mencari narkoba.   Bea Cukai mengatakan bahwa ada 769 kilogram narkoba, disita di perbatasan Korea pada tahun 2023.   Angka tersebut merupakan peningkatan sebanyak 23 persen dari tahun sebelumnya, meskipun jumlah upaya penyelundupan berkurang sembilan persen menjadi 704 kasus pada periode tersebut.   Angka tersebut termasuk 438 kilogram metamfetamin, naik sebanyak 67 persen dari 262 kilogram pada tahun 2022, dan 143 kilogram ganja, yang naik dari 93 kilogram dari tahun sebelumnya. Penyitaan narkoba besar lainnya termasuk 38 kilogram ketamin dan 30 kilogram ekstasi.   Data tersebut juga menemukan bahwa metode tanpa kontak adalah jalan yang paling banyak untuk transaksi narkoba.  

  Sebanyak 328 kasus, atau 46 persen dari total narkoba yang disita diselundupkan melalui pos internasional, 194 kasus melalui kargo ekspres, dan 177 kasus melalui jalur udara.   "Penyelundupan narkoba melonjak tahun lalu, seiring dengan pulihnya perjalanan internasional setelah pandemi COVID-19."   "Jumlahnya belum mencapai tingkat sebelum pandemi, tetapi meningkat dengan cepat," kata Kim Hyeon Seok, direktur Divisi Investigasi Internasional di bawah KCS (Korea Customs Service), dalam konferensi pers yang diadakan di bandara.   Kim Hyeon Seok mengatakan bahwa 187 kilogram, atau 24 persen dari total berat berasal dari Thailand, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 20 persen, Jerman 12 persen dan Laos  9 persen. Peningkatan penyelundupan dari Jerman dan Malaysia meningkat tajam, tambah Kim.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #deteksi #narkoba #perbatasan #korea #selatan #makin #canggih #pemindai #panas #tubuh #bantu #perburuan #narkoba

KOMENTAR