Israel Akan Bebaskan 737 Tahanan di Fase Pertama Gencatan Senjata, Termasuk Zakaria Zubeidi
Zakaria Zubeidi. Israel mengumumkan akan membebaskan 737 tahanan Palestina, termasuk Zakaria Zubeidi sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. 
14:20
19 Januari 2025

Israel Akan Bebaskan 737 Tahanan di Fase Pertama Gencatan Senjata, Termasuk Zakaria Zubeidi

Pemerintah Israel mengumumkan akan membebaskan 737 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar tahanan yang akan dibebaskan dalam tahap pertama dari pertukaran tahanan ini.

Di antara mereka yang akan dibebaskan adalah sejumlah tawanan berprofil tinggi, termasuk Zakaria Zubeidi, mantan komandan Brigade Syuhada Al-Aqsa milik Fatah di Jenin.

Zubeidi terkenal sebagai salah satu individu yang paling dicari oleh Israel selama beberapa tahun terakhir.

Ia juga merupakan salah satu dari enam tahanan yang melarikan diri dari Penjara Gilboa pada 2021.

Selain Zubeidi, Mahmoud Atallah yang menjalani hukuman seumur hidup ditambah 15 tahun penjara karena membunuh seorang wanita Palestina yang diduga bekerja sama dengan Israel, juga akan dibebaskan.

Nama lain yang termasuk dalam daftar adalah Ahmed Barghouti, seorang kerabat dekat Marwan Barghouti, yang saat ini menjalani hukuman seumur hidup, dikutip dari Jerusalem Post.

Ahmed ditangkap bersama Marwan di Ramallah pada tahun 2002.

Dia bertanggung jawab atas penyediaan senjata bagi Brigade Martir al-Aqsa, yang terlibat dalam serangkaian serangan mematikan, termasuk pengeboman di Tel Aviv dan serangan lainnya yang menewaskan serta melukai warga Israel.

Wael Qassem dan Wisam Abbasi, anggota "Sel Silwan" Hamas, juga termasuk dalam daftar tahanan yang akan dibebaskan.

Mereka terlibat dalam serangan-serangan teror yang menyebabkan banyak korban, termasuk pengeboman di Café Moment, Yerusalem dan beberapa serangan lainnya pada awal 2000-an.

Kementerian Kehakiman Israel mengonfirmasi, pembebasan tahanan ini tidak akan dilakukan sebelum pukul 16.00 waktu setempat pada Minggu (19/1/2025).

Keputusan untuk membebaskan para tahanan ini tidak berjalan tanpa kontroversi.

Dalam rapat kabinet, beberapa menteri Israel mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai dampak dari pembebasan sejumlah besar tahanan, terutama yang terlibat dalam serangan mematikan.

Beberapa dari mereka mengingatkan bahwa langkah ini dapat menciptakan preseden yang mengharuskan Israel untuk membebaskan lebih banyak tawanan dalam kesepakatan mendatang.

Dewan Keamanan Nasional Israel (NSC) juga menyatakan pendapat bahwa keputusan ini merupakan hal yang sangat sulit.

Mereka mengakui bahwa pembebasan tahanan, termasuk mereka yang terlibat dalam kejahatan berat, harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Hal ini melibatkan pertimbangan antara rasa sakit keluarga korban serangan dan penderitaan keluarga para sandera yang saat ini masih berada dalam penahanan Hamas.

Dengan pembebasan 737 tahanan, Israel berharap dapat mencapai kemajuan lebih lanjut dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang bertujuan mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun di Gaza.

Proses Pembebasan Tahanan

Media Amerika Serikat (AS), The Wall Street Journal (WSJ) mengungkapkan pembebasan tahanan akan diawasi dan dijamin oleh Palang Merah Internasional.

Tujuannya untuk memastikan bahwa prosesnya berjalan sesuai dengan standar kemanusiaan.

Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan, disebutkan bahwa empat tahanan Israel lainnya akan dibebaskan pada akhir pekan berikutnya, dengan tambahan 26 tahanan lagi dalam lima minggu ke depan.

Pada tahap pertama, Israel juga akan membebaskan 737 tahanan Palestina dari penjara mereka.

Rincian pembebasan tersebut mencakup:
  • 345 tahanan dari Gerakan Hamas
  • 229 tahanan dari Gerakan Fatah
  • 67 tahanan dari Gerakan Jihad Islam (PIJ)
  • 19 tahanan dari Gerakan Front Populer
  • 6 tahanan dari Gerakan Front Demokratik
  • 5 tahanan independen
  • 1 tahanan dari Gerakan Fida

Tahap pertama juga mencakup pembebasan 70 tahanan wanita Palestina dan 50 anak-anak dari penjara yang dikuasai oleh Israel.

Selain itu, 236 tahanan akan diasingkan ke luar Palestina, termasuk 47 tahanan yang sebelumnya dibebaskan dalam kesepakatan Shalit, serta 89 tahanan yang berasal dari Jalur Gaza.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa di antara para tahanan yang dibebaskan, terdapat sejumlah besar wanita dan anak-anak dari Jalur Gaza, yang menjadi bagian dari seribu tahanan yang dibebaskan dalam berbagai tahap kesepakatan pertukaran ini.

Situasi Terkini Perang Israe-Hamas

IDF dilaporkan menyerang Kota Gaza di utara, Deir el-Balah dan Nuseirat di tengah, serta Rafah dan Khan Yunis di selatan.

Tidak ada laporan korban jiwa, dikutip dari Al Jazeera.

Mereka mulai mengemasi barang-barang dengan harapan dapat kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka.

  • Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan-badan bantuan di Gaza mengatakan mereka siap untuk meningkatkan pengiriman makanan, air dan obat-obatan untuk warga Palestina yang kelaparan di daerah kantong itu.
  • Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah menyerang kapal induk AS di Laut Merah.

Pengumuman itu diikuti oleh laporan bahwa pasukan AS melancarkan beberapa serangan udara di dekat ibu kota Yaman, Sanaa.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #israel #akan #bebaskan #tahanan #fase #pertama #gencatan #senjata #termasuk #zakaria #zubeidi

KOMENTAR