Houthi Tembakkan Rudal ke Israel Tengah, Sirene Berbunyi, Warga Berlarian ke Tempat Perlindungan Bom
Rudal yang dikirim Houthi menyebabkan sirene berbunyi dan orang-orang berlarian ke tempat perlindungan bom.
Militer Israel mengatakan telah melakukan beberapa upaya untuk mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman.
"Rudal tersebut kemungkinan berhasil dicegat," kata militer Israel, Selasa, dikutip dari AP News.
Layanan darurat Magen David Adom di Israel mengatakan tidak ada korban luka akibat rudal atau puing-puing yang jatuh.
Namun, beberapa orang mengalami luka-luka saat berlarian ke tempat perlindungan.
Militer Israel juga mengatakan rudal sebelumnya dicegat sebelum memasuki wilayah Israel.
Diberitakan The Times of Israel, tak lama setelah peluncuran pertama, Houthi mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bertanggung jawab dan mengklaim bahwa mereka telah menargetkan "target vital" di wilayah Tel Aviv.
"Operasi itu berhasil mencapai tujuannya," kata Houthi.
Menurut militer Israel, Houthi telah meluncurkan sekitar 40 rudal balistik ke Israel sejak Hamas menginvasi Israel pada 7 Oktober 2023.
Dalam sebagian besar serangan Houthi, rudalnya berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel, atau gagal mencapai negara tersebut.
Dalam satu kasus, militer gagal menembak jatuh rudal Houthi, dan ada dua insiden intersepsi parsial, yang semuanya mengakibatkan kerusakan dan cedera di Israel.
Pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran, yang telah menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, sejak 2014, telah melancarkan serangan langsung terhadap Israel dan sekitar 100 kapal komersial sebagai bagian dari kampanye mereka atas perang Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Para pemberontak tidak segera mengakui serangan tersebut, meskipun butuh waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari bagi mereka untuk mengklaim serangan.
Israel dan sekutu Barat telah melancarkan beberapa serangan mendadak terhadap target-target Houthi di Yaman, tetapi mereka gagal membendung serangan tersebut.
Yang terbaru, pada 10 Januari 2025, lebih dari 20 pesawat militer Israel — termasuk jet tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan pesawat mata-mata — berpartisipasi dalam serangan, menjatuhkan sekitar 50 amunisi pada tiga target utama: pelabuhan Hodeidah dan Ras Isa di pantai barat Yaman, dan pembangkit listrik Hezyaz di dekat ibu kota Sanaa.
Pemberontak Yaman juga telah menembaki kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden — yang menyebabkan ketidakstabilan jalur pelayaran penting dan memicu serangan balasan oleh Amerika Serikat dan terkadang Inggris terhadap target-target Houthi.
Sementara itu, Houthi telah berjanji untuk melanjutkan serangan hingga ada gencatan senjata di Gaza.
Terbaru, di Gaza bagian tengah, sebanyak enam orang — dua wanita dan empat anak mereka yang berusia antara 1 bulan dan 9 tahun — tewas akibat serangan Israel yang menghantam daerah di Deir al Balah tempat para pengungsi tinggal di tenda-tenda.
Seorang wanita — ibu dari dua anak laki-laki yang tewas — sedang hamil.
Kemudian, wanita lainnya tewas bersama putri dan putranya.
Gambar yang dilansir IRNA, mengabarkan kalau satu rudal yang ditembakkan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terafiliasi Houthi, menyasar pangkalan militer Israel (IDF) di Ramallah, Jumat (3/1/2025). (Irna/Tangkap Layar)Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir al Balah, yang menerima jenazah tersebut.
Adapun perang Israel melawan Hamas di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika militan menyerbu Israel selatan dan menewaskan sekitar 1.200 orang serta menculik sekitar 250 orang.
Sepertiga dari 100 sandera yang masih ditawan di Gaza diyakini telah tewas.
Perang Israel-Hamas telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan di sana.
Kementerian Kesehatan tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil, tetapi mengatakan wanita dan anak-anak merupakan lebih dari separuh korban tewas.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel
Tag: #houthi #tembakkan #rudal #israel #tengah #sirene #berbunyi #warga #berlarian #tempat #perlindungan