Trump Pertimbangkan Taktik Ekonomi dan Militer untuk Kuasai Greenland dan Terusan Panama
Presiden AS Donald Trump 
10:00
8 Januari 2025

Trump Pertimbangkan Taktik Ekonomi dan Militer untuk Kuasai Greenland dan Terusan Panama

Presisen terpilih AS, Donald Trump tampaknya akan menggunakan langkah agresif dalam merebut kendali Greenlad dan Terusan Panama.

Berbicara pada konferensi pers hari Selasa (7/1/2025) di Mar-a-Lago, Trump dengan tegas mengatakan bahwa keinginannya untuk merebut kembali Greenland dan Terusan Panama adalah untuk keamanan negara Amerika Serikat.

Saat ditanya wartawan, apakah Trump akan menggunakan taktik ekonomi dan militer untuk merebut Greenland dan Terusan Panama, ia masih belum mengetahui kemungkinannya.

 "Tidak, saya tidak dapat meyakinkan Anda mengenai salah satu dari keduanya," kata Trump, dikutip dari BBC.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa kedua taktik tersebut mungkin saja ia lakukan.

"Namun, saya dapat mengatakan ini, kita membutuhkannya untuk keamanan ekonomi," katanya.

Sebelumnya, Trump menuding ahwa Terusan Panama, yang diserahkan kepada Panama pada tahun 1999 berdasarkan perjanjian tahun 1977 antara kedua negara, kini dioperasikan oleh Tiongkok. 

"Itu semata-mata tanggung jawab Panama, bukan China atau siapa pun," katanya dalam unggahan aslinya.

"Kami tidak akan dan tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!," tegasnya.

Pernyataan ini memicu tanggapan beragam, mengingat pengoperasian Terusan Panama saat ini sepenuhnya di bawah kendali Otoritas Terusan Panama.

Meskipun ada keterlibatan beberapa perusahaan asing, klaim Trump tentang kendali penuh Tiongkok atas terusan tersebut dianggap berlebihan oleh banyak analis politik.

Presiden Panama, José Raúl Mulino menolak ancaman presiden terpilih AS, Donald Trump soal kendali Terusan Panama.

Saat ditanya terkait upaya negosiasi dengan Trump, Mulino menolak dengan tegas.

“Jika memang ada niat untuk bicara, maka tidak ada yang perlu dibicarakan,” kata Mulino dalam konferensi pers pada hari Kamis (26/12/2024), dikutip dari Al Jazeera.

Menurut Mulino, sampai kapanpun Terusan Panama akan menjadi milik warga Panama.

"Kanal itu milik Panama dan milik orang Panama. Tidak ada kemungkinan untuk memulai pembicaraan apa pun mengenai kenyataan ini, yang telah menghabiskan darah, keringat, dan air mata negara ini," tegasnya.

Tak hanya soal Terusan Panama, Trump juga mengalihkan perhatian pada ambisinya untuk mengakuisisi Greenland

Setelah sebelumnya ditolak oleh Denmark pada tahun 2019, Trump kini kembali mengancam akan menerapkan tarif ekonomi yang tinggi terhadap negara tersebut jika Denmark tetap menolak keinginannya.

“Jika mereka tidak mau bekerja sama, saya akan mengenakan tarif yang sangat tinggi terhadap Denmark,” ungkap Trump, dikutip dari The Guardian.

Menurutnya, Greenland memiliki nilai strategis yang sangat penting bagi keamanan nasional AS, baik dari segi militer maupun ekonomi.

Ancaman ini ditanggapi dengan tegas oleh Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen. 

Dalam wawancara dengan TV Denmark, Frederiksen menegaskan bahwa Greenland adalah wilayah otonom yang berada di bawah Kerajaan Denmark, dan hanya rakyat Greenland yang berhak menentukan masa depannya.

"Greenland adalah milik orang-orang Greenland,” kata Frederiksen. 

“Dan Greenland tidak untuk dijual," tambahnya.

Sementara itu, perhatian publik juga tertuju pada kunjungan Donald Trump Jr., putra presiden terpilih, ke Nuuk, ibu kota Greenland

Dalam kunjungan tersebut, Trump Jr. dilaporkan membagikan topi bertuliskan “Make Greenland Great Again”, meskipun ia mengaku bahwa kunjungannya hanya bersifat turis.

Langkah ini dianggap sebagai upaya simbolis yang mencerminkan ambisi keluarga Trump terhadap Greenland.

Meski demikian, Frederiksen menegaskan bahwa Denmark tetap membuka pintu untuk kerja sama erat dengan AS sebagai sesama anggota NATO, namun bukan dalam konteks penjualan wilayah.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Terusan Panama dan Greenland

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #trump #pertimbangkan #taktik #ekonomi #militer #untuk #kuasai #greenland #terusan #panama

KOMENTAR