Dibanding Tahun Sebelumnya, Jemaah yang Wafat di Puncak Armuzna Turun
Sejumlah jemaah usai melakukan mabit di Muzdalifah dalam rangkaian puncak haji tahun 2024. [MCH 2024/Chandra Iswinarno]
10:24
24 Juni 2024

Dibanding Tahun Sebelumnya, Jemaah yang Wafat di Puncak Armuzna Turun

Klinik Kesehatan Haji Indonesia Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mencatat sejumlah 40 jemaah haji Indonesia wafat pada periode puncak haji, yakni di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Dari total kematian jemaah haji tersebut, tercatat 11 jemaah meninggal dunia di Arafah dan 29 jemaah lainnya di Mina.

"Jemaah wafat itu, secara keseluruhan ada 40. Dari data itu, terbagi wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina," ujar Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dr. Indro Murwoko, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah, baru-baru ini.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, jumlah jemaah yang wafat tahun ini lebih kecil.

Baca Juga: Gelombang Pemulangan Jemaah Dimulai, 14 Asrama Haji Siapkan Ini

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat bahwa jumlah jemaah wafat periode Armuzna pada 2023 sebanyak 64 orang, yakni 13 jemaah wafat di Arafah dan 51 wafat di Mina.

Lebih lanjut, Indro memastikan bahwa jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci mendapatkan penanganan sesuai prosedur. Ketika ada jemaah meninggal, tenaga kesehatan akan membuat Certivicate of Death (COD).

Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, misalnya: surat kesediaan dimakamkan, dan yang lain.

“Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan,” tuturnya.

Untuk diketahui bahwa periode Armuzna diawali 8 Zulhijjah seiring keberangkatan jemaah haji Indonesia dari hotel di Mekkah menuju Arafah untuk menjalani wukuf. Setelah dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit (menginap), dilanjutkan ke Mina.

Baca Juga: Gelombang Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Dimulai Jumat Malam, Tercatat Ada 4 Kloter

Jemaah menginap di Mina selama minimal tiga hari, sejak 10 Zulhijjah. Fase puncak haji berakhir pada 14 Zulhijjah, ditandai kembalinya jemaah yang mengambil Nafar Tsani dari Mina ke hotel di Makkah.

Sebelumnya, seorang pejabat senior Arab Saudi menyebut ada 1.119 jemaah meninggal dunia sampai dengan puncak haji. Mengutip AFP pada 21 Juni 2024, sebagian besar dari jumlah itu adalah jemaah haji asal Mesir.

Jemaah yang wafat mayoritas disebabkan cuaca panas ekstrem. Untuk total jemaah yang wafat, 577 di antaranya meninggal pada periode Wukuf di Arafah dan melontar jumrah di Mina.

Saat ini penyelenggaraan ibadah haji sudah memasuki fase pemulangan. Secara bertahap, jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama diantar dari Makkah menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah lalu diterbangkan ke Tanah Air. Fase ini akan berlangsung sampai 3 Juli 2024.

Sedangkan jemaah yang berangkat pada gelombang kedua, akan mulai bergeser dari Makkah ke Madinah pada 26 Juni 2024. Secara bertahap, mereka akan pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mulai 4 Juli 2024.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #dibanding #tahun #sebelumnya #jemaah #yang #wafat #puncak #armuzna #turun

KOMENTAR