Presiden AS Joe Biden Berencana Labeli Militan Houthi Sebagai Teroris Usai Serang Laut Merah dan Lakukan Pembegalan
- Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan hendak memasukkan kembali militan Yaman, Houthi sebagai daftar kelompok teroris global. Wacana itu terlontar buntut serangkaian aksi Houthi di Laut Merah, seperti dilaporkan dari US News pada Rabu (17/1).
Langkah Amerika Serikat berniat memasukkan kembali Houthi ke dalam daftar kelompok teroris global dilakukan setelah pemerintah Washington pada Februari 2021 mengeluarkan milisi Yaman itu dari daftar. Amerika Serikat mengeluarkan Houthi karena khawatir cap yang diberikan mempersulit pengiriman bantuan kepada rakyat Yaman. Saat itu Yaman bergejolak akibat perang saudara.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat itu, krisis kemanusiaan di Yaman menjadi yang terbesar di dunia dengan 80 persen rakyatnya butuh bantuan. Dilansir dari Daily Progress, meski dahulu dicabut, kini Amerika Serikat mempertimbangkan kembali rencana mengecap Houthi sebagai organisasi teroris.
Hal ini seiring dengan aksi Houthi yang meluncurkan sejumlah serangan dan membajak kapal-kapal komersial beserta awaknya dalam apa yang mereka sebut sebagai balasan atas serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Sejak agresi Israel di Palestina pecah Oktober lalu, Houthi memang menggempur Zionis dan semua yang terkait dengan Israel untuk membantu perjuangan kelompok Hamas. Hamas dan Houthi sama-sama kelompok milisi yang dibekingi oleh Iran, musuh bebuyutan Amerika Serikat dan Israel. Agresi Israel di Jalur Gaza sementara itu sudah menewaskan lebih dari 24 ribu orang. Jumlah ini melebihi satu persen dari total populasi 2,3 juta warga Gaza sebelum agresi.
Tag: #presiden #biden #berencana #labeli #militan #houthi #sebagai #teroris #usai #serang #laut #merah #lakukan #pembegalan