Siap Balas Dendam, Rusia Tuding AS Merampok Aset Rusia Rp319 Triliun dan Dikirim ke Ukraina
Aset bernilai amat besar itu merupakan aset Rusia yang dibekukan dan ditransfer oleh AS ke Ukraina.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia pada laman resminya melaporkan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) AS memutuskan untuk mengalokasikan dana sejumlah Rp319 triliun dari “aset curian Rusia”.
Menurut Kemenlu Rusia, pemerintahan Presiden AS Joe Biden berupaya menjatuhkan sebanyak mungkin sanksi anti-Rusia sebelum digantikan rezim Donald Trump.
Kementerian itu menyebut AS telah melakukan “kegilaan Rusofobia” anti-Rusia. Di samping itu, Rusia memperingatkan bahwa manipusi hukum, standar ganda, dan kemunafikan AS pasti akan dibalas.
“Rusia memiliki kemampuan yang cukup dan alat untuk melakukan balasan berupa penyitaan aset Barat di wilayah hukumnya, kasus seperti itu akan digunakan untuk menguatkan potensi industri dan penerapan proyek infrastruktur di wilayah Rusia,” demikian pernyataan Kemenlu Rusia, dikutip dari Press TV.
Kemenkeu AS pada hari Selasa, (10/12/2024), mengumumkan transfer dana sebesar $20 miliar ke Ukraina.
Dana itu merupakan bagian dari pinjaman sebesar $50 dari Group of Seven (G-7) untuk membantu ekonomi dan keuangan Ukraina.
Langkah kontroversial itu merupakan komitmen yang dibuat AS pada bulan Oktober kemarin untuk menyamai janji Uni Eropa perihal bantuan $20 miliar dengan dana yang berasal dari aset Rusia yang dibekukan.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menyebut transfer dana ratusan triliun itu merupakan perampokan yang diatur oleh G-7.
“Masalah ini telah dimusyawarahkan di dalam kerangka G-7. Untuk menggunakan istilah yang mungkin tidak khusus dalam lembaga urusan luar negeri, saya akan berkata bahwa ini sungguh merupakan pencurian yang dilakukan oleh kelompok terorganiasi, yakni G-7, yang bertindak dengan kesepakatan sebelumnya,” kata Ryabkov dikutip dari TASS.
Sementara itu, hari Sabtu pekan lalu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan bantuan militer baru senilai $1 miliar untuk Ukraina.
Bantuan itu termasuk drone dan amunisi untuk High Mobility Artillery Rocket Systems yang sebelumnya sudah dikirimkan AS.
Sebelumnya, awal bulan ini AS juga mengumumkan bantuan militer lain untuk Ukraina senilari $725.
Trump yang sukses mengalahkan Biden dalam Pilpres 2024 berulang kali mengaku bisa mengakhiri konflik Rusia-Ukraina jika kembali berkantor di Gedung Putih.
Pernyataan Trump itu menimbulkan kekhawatiran dalam benak Ukraina karena bisa saja penyelesain konflik itu berujung pada hilangnya wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia.
Berbeda dengan Biden, Trump dan para anggota dewan dari Partai Republik menentang pengiriman bantuan besar-besaran untuk Ukraina.
Di sisi lain, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa bulan lalu menegaskan bahwa Eropa akan mendukung Ukraina sepanjang itu diperlukan.
Penegasan itu disampaikan ketika dia ditanya tentang kemungkinan peningkatan bantuan untuk Ukraina jika Trump menarik dukungannya kepada Ukraina.
Sejak perang Ukraina meletus, negara-negara Barat sudah menggelontorkan bantuan diplomatik dan keuangan kepada Ukraina.
Para sekutu Ukraina memutuskan mengirimkan senjata dan amunisi kendati Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa hal itu hanya akan memperpanjang perang.
(Tribunnews/Febri)
Tag: #siap #balas #dendam #rusia #tuding #merampok #aset #rusia #rp319 #triliun #dikirim #ukraina