Media Malaysia dan Singapura Soroti Pilkada 2024, Sebut Ujian Awal Bagi Prabowo jadi Presiden
Pada hari ini, Indonesia tengah melaksanakan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024.
Pilkada Serentak 2024 berlangsung di 545 daerah di Indonesia, tepatnya di 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.
Ternyata, Pilkada Serentak 2024 yang saat ini tengah berlangsung menjadi sorotan media luar negeri.
Sebut saja media Malaysia, The Star yang menyebut Pilkada 2024 kali ini menjadi ujian awal bagi Presiden Prabowo Subianto.
Dalam artikelnya, The Star menyoroti Pilgub DKI Jakarta yang mempertemukan Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno.
The Star menyebut sosok yang akan terpilih menjadi gubernur Jakarta berikutnya akan menjadi batu loncatan bagi Prabowo.
Bahkan, The Star memprediksi kemungkinan Pilgub Jakarta akan ada putaran kedua, dengan tidak satu pun dari dua kandidat teratas, yakni Ridwan Kamil dan Pramono Anung yang akan memperoleh lebih dari 50 persen suara.
"Prabowo berupaya untuk lebih mengonsolidasikan kekuasaan setelah membentuk pemerintahan koalisi yang menguasai sekitar 80 persen kursi parlemen nasional," tulis The Star.
"Mantan jenderal tersebut telah menetapkan target ambisius mulai dari mencapai pertumbuhan tahunan 8 persen beberapa tahun ke depan hingga melaksanakan program makan siang gratis senilai US$30 miliar untuk anak-anak sekolah."
"Mengendalikan pulau Jawa, yang menjadikan Jakarta sebagai kota terbesarnya, adalah kunci keberhasilan kebijakan tersebut karena lebih dari separuh penduduk negara ini tinggal di sana," jelas The Star.
Tak hanya Jakarta, The Star juga menyoroti Pilgub Jawa Tengah dengan menyebut jika kandidat Prabowo di sana kalah, program sang Presiden akan rumit.
Dalam wawancaranya dengan The Star, ahli strategi makro di Mega Capital Indonesia, Lionel Priyadi mengatakan investor mungkin akan menjual saham Indonesia jika kandidat Prabowo di Jakarta dan Jateng kalah.
"Kekalahan bisa membuat pelaksanaan program Prabowo semakin rumit karena resistensi politik yang semakin kuat," kata Priyadi kepada The Star.
Senada dengan The Star, media Singapura, Channel News Asia (CNA) menyebut Pilkada 2024 kemungkinan akan menentukan seberapa baik kebijakan dan program Prabowo dilaksanakan di lapangan.
"Jika seorang pemimpin (daerah) berasal dari kubu oposisi, maka ada kemungkinan besar daerah itu tidak akan mendukung keputusan dan program yang dibuat (oleh pemerintahan Prabowo) di tingkat nasional," kata Hendri Satrio, analis politik dari Universitas Paramadina Jakarta, kepada CNA.
Bagi PDIP, tulis CNA, pemilu adalah kesempatan untuk bangkit dan tetap relevan setelah kandidatnya Ganjar Pranowo – mantan gubernur Jawa Tengah – berada di posisi terakhir dalam pemilihan presiden dengan 16,5 persen suara.
"PDI-P akan berjuang sekuat tenaga agar tidak kalah dalam pilkada, terutama di daerah-daerah yang selama ini dikenal sebagai basis PDI-P," lanjut Hendri.
Tak hanya Jakarta, CNA juga menyoroti Pilgub Jabar, Jateng, dan Jatim.
Di Jawa Barat, CNA menyebut calon yang didukung Prabowo, yakni Dedi Mulyadi, kemungkinan akan memenangkan suara terbanyak.
Sementara di Jawa Timur, CNA menyebut Pilgub Jatim diperkirakan akan memenangkan Khofifah Indar Prawansa, petahana yang didukung koalisi Prabowo.
CNA mengatakan, dari kedua provinsi tersebut, Pilgub Jateng menjadi wilayah dengan persaingan yang ketat.
"Mengingat taruhannya, Prabowo mendukung Ahmad (Luthfi) pada tanggal 3 November meskipun sebelumnya berjanji akan tetap netral selama pemilihan daerah," tulis CNA.
"Jika kandidat KIM Plus menang di sebagian besar atau semua medan pertempuran ini, penerapan kebijakan seperti program makan gratis oleh Prabowo kemungkinan akan berjalan lebih lancar."
"Namun, PDI-P akan menghadapi perjuangan berat untuk kembali mendominasi."
"Jika PDI-P dan KIM Plus memenangi wilayah mereka di provinsi-provinsi utama, perebutan kekuasaan antara Megawati, Prabowo, serta Jokowi akan terus berlanjut," tutup CNA.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Tag: #media #malaysia #singapura #soroti #pilkada #2024 #sebut #ujian #awal #bagi #prabowo #jadi #presiden