AS, Prancis, dan Inggris Minta Netanyahu Menahan Diri, Israel Belum Putuskan Serang Balik Iran
PM Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Konferensi Presiden Organisasi Yahudi Amerika, di Yerusalem. (Ronen Zvulun/Reuters)
11:12
16 April 2024

AS, Prancis, dan Inggris Minta Netanyahu Menahan Diri, Israel Belum Putuskan Serang Balik Iran

- Israel masih berpikir panjang untuk mendeklarasikan perang melawan Iran. Hingga kemarin (15/4), mereka belum memutuskan apakah akan membalas serangan Iran dengan operasi militer atau memanfaatkan relasi politiknya di Dewan Keamanan (DK) PBB.

Senin siang waktu setempat, Kabinet Perang Israel sebenarnya telah berkumpul berjam-jam untuk membahas serangan Iran. Dilansir dari Al Jazeera, rapat Kabinet Perang itu dipimpin langsung oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Namun, sampai pertemuan berakhir, belum ada keputusan detail yang akan diambil Israel untuk menanggapi serangan Iran.

Channel 12 News menyebutkan, Netanyahu dan jajarannya akan kembali mengadakan pertemuan dalam waktu dekat. Berbagai sumber menyebutkan bahwa Kabinet Perang Israel sebenarnya ingin membalas serangan Iran. Namun, mereka belum menyepakati waktu dan skala aksi.

Keragu-raguan Israel bisa jadi dipicu oleh sikap negara-negara sekutunya yang enggan terlibat perang dengan Iran. Mereka justru meminta Israel tidak membalas serangan Iran. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan, serangan Iran terhadap Israel sejatinya bukan serangan besar. Karena itu, Macron meminta Israel menahan diri. ”Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menghindari eskalasi dan meyakinkan Israel bahwa mereka tidak boleh membalas serangan Iran dengan eskalasi lebih lanjut,” katanya.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron juga mendesak Israel untuk tidak membalas. Cameron menuturkan, fokus Israel harus kembali pada upaya gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. ”Jika Anda duduk di Israel pagi ini, Anda pasti berpikir untuk membalas serangan Iran dan Anda memang berhak melakukannya. Namun, kami mendesak agar konflik tidak meluas,” ucap dia.

Sikap serupa ditunjukkan Amerika Serikat (AS) yang selama ini dikenal sebagai beking utama Israel. Di Washington, Presiden AS Joe Biden telah berbicara dengan Raja Abdullah II dari Yordania melalui telepon terkait situasi di Timur Tengah. Biden juga menekankan bahwa AS tidak akan mengambil bagian jika Israel membalas serangan Iran.

Biden dan para penasihat seniornya khawatir serangan balasan Israel akan memicu perang yang lebih luas. Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa sikap Biden itu sudah disampaikan kepada Netanyahu. Menurut mereka, Netanyahu menyatakan memahami pilihan Biden.

Sebagaimana diberitakan, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal untuk menyerang pangkalan militer Israel Sabtu (13/4) malam. Iran menegaskan bahwa aksi militer itu merupakan balasan terhadap serangan Israel kepada Kedubes Iran di Syria 1 April lalu. Karena itu, dalam forum sidang DK PBB, Iran menegaskan bahwa mereka tidak melanggar Piagam PBB.

Kegamangan Israel membalas serangan Iran bisa jadi juga dipicu faktor dalam negeri. Sebab, kursi PM Benjamin Netanyahu saat ini terus digoyang oleh rakyatnya sendiri. Dilansir dari Times of Israel, puluhan ribu warga Israel menghadiri protes terhadap pemerintah di berbagai lokasi di seluruh negeri pada Sabtu lalu. Mereka meminta Netanyahu mundur dari kursi PM.

Sejumlah demonstran berunjuk rasa di dekat rumah mewah di Jalan Caspi, Yerusalem, milik miliarder AS keturunan Yahudi Simon Falic. Dia merupakan teman Netanyahu. Sang perdana menteri dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran. ”Anda adalah kepala (pemerintahan), Anda bertanggung jawab,” seru para pengunjuk rasa yang berdiri di luar pagar rumah besar itu.

Mereka juga berkumpul di Kaisarea dan Haifa. Di sana para pengunjuk rasa berbaris sambil membawa genderang dan spanduk. Massa juga meneriakkan seruan: ”Pemerintah Israel menentang bangsa Israel” dan ”Pemerintahan tanpa keterampilan, Anda harus mundur sekarang.”

Sejak awal serangan Israel ke Gaza Oktober 2023 lalu, Netanyahu dan istrinya, Sara, tinggal di vila mewah milik Simon Falic. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, mereka kembali tinggal di apartemen pribadi mereka di Jalan Gaza di Yerusalem.

Vila tersebut terletak di lingkungan Talpiot di Yerusalem. Itu adalah properti yang sering digunakan oleh pasangan Netanyahu selama beberapa tahun terakhir. Kawasan itu disebut memiliki sistem antirudal yang canggih.

Sumber yang dekat dengan Netanyahu membenarkan bahwa pasangan tersebut bersembunyi di bunker pada akhir pekan lalu. Namun, belum ada tanggapan dari kantor Netanyahu. (dee/c9/c19/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #prancis #inggris #minta #netanyahu #menahan #diri #israel #belum #putuskan #serang #balik #iran

KOMENTAR