Mesir, Yordania, Prancis Desak Israel-Hamas Segera Gencatan Senjata di Gaza
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sissi menghadiri pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Riyadh pada 11 November 2023. -- Mesir, Yordania, Prancis desak Israel dan Hamas segera gencatan senjata di Gaza. 
12:30
9 April 2024

Mesir, Yordania, Prancis Desak Israel-Hamas Segera Gencatan Senjata di Gaza

Raja Yordania Abdullah II, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron merilis pernyataan bersama yang menekankan perlunya gencatan senjata di Jalur Gaza.

Surat kabar Yordania Al-Rai, surat kabar Mesir Al-Ahram, surat kabar Prancis Le Monde, dan surat kabar Amerika Washington Post, menerbitkan pernyataan bersama ketiga pemimpin itu.

Mereka menilai solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menjamin perdamaian dan keamanan untuk Israel dan Palestina.

"Para pemimpin Yordania, Mesir dan Perancis menyerukan penerapan Resolusi Dewan Keamanan 2728 segera dan tanpa syarat, yang memperingatkan konsekuensi berbahaya dari serangan Israel terhadap Rafah, selatan Jalur Gaza," bunyi pernyataan itu, Senin (8/4/2024) malam.

"Mereka meminta kedua pihak untuk mengakhiri tindakan eskalasi dan sepihak, menekankan perlunya menghormati situasi sejarah dan hukum yang ada di tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem dan peran Yayasan Yordania di bawah perwalian Hashemite," lanjutnya.

Mereka menegaskan dukungannya terhadap perundingan yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan AS mengenai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan dan tahanan.

"Kami mendesak semua pihak untuk mematuhi semua resolusi Dewan Keamanan yang relevan," kata pemimpin ketiga negara dalam pernyataannya.

Selain itu, Prancis yang merupakan satu-satunya negara Eropa dalam pernyataan itu, sepakat untuk mengintensifkan upaya mewujudkan solusi dua negara untuk Israel dan Palestina.

"Satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian sejati adalah dengan mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, ... untuk hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan dengan Israel," bunyi pernyataan pemimpin dari ketiga negara, seperti diberitakan Al Arabi.

Mereka juga menekankan perlunya melindungi pekerja di PBB dan organisasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Selain itu, mereka menekankan bahwa Israel berkewajiban untuk memastikan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Mereka juga mengatakan badan-badan PBB, termasuk Badan Bantuan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina ( UNRWA ), dan relawan kemanusiaan memainkan peran penting dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan di Gaza.

Raja Abdullah II, Macron, dan El-Sisi menekankan Israel berkewajiban untuk memastikan aliran bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina.

Mereka mengulangi serukan Dewan Keamanan PBB untuk menghilangkan hambatan terhadap bantuan kemanusiaan, dan agar Israel segera memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.175 jiwa dan 75.886 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (7/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #mesir #yordania #prancis #desak #israel #hamas #segera #gencatan #senjata #gaza

KOMENTAR