Netanyahu Didemo Besar-besaran oleh Warga Israel Anti-Pemerintahan, Aksi Protes Disertai Kekerasan
ILUSTRASI Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan saat melakukan protes terhadap pemerintah Israel dan menuntut pembebasan sandera yang ditahan oleh gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober, di Yerusalem pada 31 Maret 2024. 
13:30
4 April 2024

Netanyahu Didemo Besar-besaran oleh Warga Israel Anti-Pemerintahan, Aksi Protes Disertai Kekerasan

- Perdana Menteri (PM) Israel serta pemerintahannya didemo besar-besaran oleh warga Israel yang anti-pemerintahan.

Aksi protes yang terjadi Selasa (2/4/2024) itu bahkan diwarnai dengan aksi kekerasan, diketahui aksi protes serupa sebelumnya pernah dilakukan pada 31 Maret 2024.

Dilaporkan para pengunjuk rasa melanggar penghalang polisi di sekitar kediaman Netanyahu selama protes anti-pemerintah itu.

Kepala badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, pada Rabu (3/4/2024) memperingatkan bahwa protes yang disertai kekerasan dapat mengarah hingga ke tempat-tempat berbahaya di negara tersebut.

“Wacana kekerasan di dunia maya dan beberapa adegan yang kita saksikan malam ini di Yerusalem melampaui bentuk protes yang dapat diterima, membahayakan kemampuan untuk menjaga ketertiban umum, dapat menyebabkan bentrokan dengan penegak hukum, mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan mereka dan bahkan menyebabkan kerugian bagi para penegak hukum,” kata Ronen Bar dalam sebuah pernyataan.

“Ada garis yang jelas antara protes yang sah dan protes yang disertai kekerasan dan ilegal. Ini adalah tren yang mengkhawatirkan dan dapat mengarah pada tempat-tempat berbahaya yang tidak boleh kita datangi,” tambahnya.

Para pengunjuk rasa itu dianggap melanggar penghalang polisi di sekitar kediaman Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat.

Tuntutan Para Pengunjuk Rasa

Pengunjuk rasa Israel berunjuk rasa menuntut pengunduran diri pemerintah Netanyahu, pemilihan umum dini, dan kesepakatan pertukaran sandera dengan kelompok Palestina Hamas.

Hamas, yang diyakini menyandera hampir 130 warga Israel, juga menuntut diakhirinya serangan militer Israel di Jalur Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan penyanderaan dengan Tel Aviv.

Kesepakatan sebelumnya pada November tahun lalu mencakup pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 perempuan dan 169 anak-anak.

Seperti diketahui hingga saat ini Israel masih terus melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza, hingga banyak warga sipil yang jadi korban.

Setidaknya 32.975 warga Palestina telah terbunuh termasuk wanita dan anak-anak, masih mengutip Anadolu Agency.

Dan 75.577 orang terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #netanyahu #didemo #besar #besaran #oleh #warga #israel #anti #pemerintahan #aksi #protes #disertai #kekerasan

KOMENTAR