Kesaksian Dokter di Gaza: Anak-Anak Jadi Sasaran Penembak Jitu Israel, Cedera Parah di Kepala
Saat menghadiri sesi Komite Pembangunan Internasional di DPR Inggris mengenai situasi kemanusiaan di Gaza, dokter bedah ini mengatakan bahwa penembak jitu Israel tidak memandang siapa dan dari mana asalnya yang akan menjadi target mereka.
"Tidak masalah siapa Anda di Gaza. Jika Anda orang Palestina, Anda adalah sasaran," kata Nizam Mamode, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Selama satu bulan ini, Mamode bertugas di Rumah Sakit Nasser di Gaza.
Dalam kesaksiannya, ia mengatakan sekitar 60-70 persen yang ia rawat adalah anak-anak dan wanita.
Mamode mengatakan mayoritas anak-anak yang ia rawat mengalami cedera di kepala akibat tembakan dari penembak jitu Israel.
"Kami melihat sejumlah anak dengan luka tembak di kepala, satu tembakan di kepala. Tidak ada luka lain. Jadi jelas, mereka sengaja menjadi sasaran penembak jitu Israel, dan ya, itu terjadi hari demi hari," katanya.
Meski berpengalaman di berbagai konflik sebelumnya, Mamode mengatakan bahwa Gaza adalah wilayah yang mengalami serangan paling berat.
"Saya pernah bekerja di sejumlah zona konflik di berbagai belahan dunia. Saya berada di sana saat genosida Rwanda terjadi. Saya belum pernah melihat sesuatu sebesar ini sebelumnya," ungkapnya.
Ia mengaku ini merupakan pertama kalinya bertugas dalam keadaan yang sangat parah.
Di mana tenaga medis tidak mendapatkan perlindungan apapun dari Israel.
"Saya tidak pernah berada di daerah konflik di mana bantuan medis dibatasi sedemikian rupa... Tidak mengizinkan masuknya pasokan, mengebom fasilitas perawatan kesehatan, menyerang ambulans, dan membunuh pekerja perawatan kesehatan," katanya.
Menurutnya, apabila Israel tidak melakukan hal tersebut, maka para tenaga medis akan bisa menyelamatkan ribuan nyawa.
"Jika semua itu tidak terjadi, maka puluhan ribu nyawa akan terselamatkan," tambahnya.
Mamode: Apa yang Terjadi di Gaza Adalah Genosida
Ketika ditanya apa yang ia lihat di Gaza, Mamode mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah Genosida.
"Sulit untuk menemukan kata lain untuk itu, mengingat apa yang telah kita lihat. Dan saya yakin bahwa rakyat Palestina merasa itulah yang terjadi pada mereka dan ada rasa pasrah bahwa mereka semua hanya menunggu kematian tanpa ada kesempatan untuk melarikan diri. Jadi singkatnya, ya," tegasnya.
Kemudian ia mengatakan bahwa klaim Israel tentang menyebarkan selebaran yang memperingatkan orang-orang agar pindah ke daerah berbeda sebelum menargetkan lokasi tersebut adalah tidak benar.
Mamode menegaskan bahwa Israel tidak pernah mengirimkan selebaran apapun.
"Sebagian besar korban mereka berasal dari Zona Hijau, yang seharusnya tidak menjadi sasaran, dan banyak dari mereka tidak dievakuasi, tidak ada peringatan sama sekali," jelasnya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa kemanapun dirinya pergi, bisa saja menjadi sasaran Israel tanpa ia ketahui.
"Kami mengalami ledakan kendaraan yang berjarak lima meter dari unit gawat darurat di jalan utama. Kami sama sekali tidak mendapat peringatan. Dan jika saya menyeberang jalan untuk membeli sesuatu, itu akan menjadi akhir hidup saya," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa wisma tamu yang ditetapkan sebagai rumah aman juga menjadi sasaran serangan Israel di Jalur Gaza.
Menurut Mamode, serangan Israel ini sengaja dilakukan untuk membiarkan korban tanpa dibantu oleh tenaga medis.
"Tujuan di balik ini adalah untuk mencegah pekerja bantuan datang, dan menurut saya ini sama saja dengan penembakan terhadap konvoi PBB dalam hal menyerang rumah sakit dan ambulans, dan sebagainya," jelasnya.
Konflik Palestina vs Israel
Israel terus melancarkan serangan dahsyat terhadap Gaza sejak Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Total korban tewas di Gaza sejak Oktober 2023 mencapai lebih dari 43.700 orang.
Sebagian besar korban tewas merupakan wanita dan anak-anak.
Sementara lebih dari 103.000 lainnya terluka akibat serangan Israel.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #kesaksian #dokter #gaza #anak #anak #jadi #sasaran #penembak #jitu #israel #cedera #parah #kepala