Pemerintah Kutuk Serangan di Moskow, Menko Polhukam: Tindakan Tak Beradab
Serangan berupa penembakan massal itu terjadi di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024).
Akibat serangan tersebut, setidaknya 137 orang, termasuk tiga anak-anak tewas dan 182 orang lainnya terluka di mana 40 di antaranya berada dalam kondisi kritis atau sangat kritis.
"Menyikapi peristiwa yang terjadi di Moskow, pemerintah mengutuk serangan teror di Moskow, Rusia yang telah mengakibatkan ratusan korban jiwa."
"Aksi teror merupakan tindakan yang sungguh tidak beradab apa pun alasannya karena mengorbankan pihak-pihak yang tidak berdosa, apalagi dilakukan di bulan Ramadan yang penuh rahmat dan berkah ini," ucap Hadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Pemerintah Indonesia, sambungnya, juga menyampaikan duka yang mendalam kepada seluruh korban di tragedi ini.
"Kami juga pemerintah Indonesia menyampaikan duka yang mendalam semoga seluruh korban bisa mendapatkan tempat di sisinya, dan yang mengalami luka bisa segera sembuh dan bisa beraktivitas kembali," tuturnya,
Sebelumnya, akibat kejadian ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan warga Indonesia di Rusia.
Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI, Judha Nugraha, menyatakan sampai saat ini belum ada indikasi WNI menjadi korban dalam serangan tersebut.
"Hingga saat ini belum ada indikasi adanya WNI yang menjadi korban," kata Judha kepada wartawan, Sabtu (23/3/2024).
KBRI Moskow, lanjutnya, juga sudah menyampaikan imbauan kepada warga Indonesia di Rusia agar menaikkan level kewaspadaan mereka, dan segera menghubungi KBRI jika menemui kondisi darurat.
"KBRI Moskow juga telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan segera menghubungi hotline KBRI Moskow jika mengalami situasi kedaruratan," ungkap Judha.
4 Terdakwa Hadir di Pengadilan
Kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin belum secara terbuka menyebutkan kelompok tersebut sehubungan dengan para penyerang, yang menurutnya berusaha melarikan diri ke Ukraina.
Vladimir Putin mengatakan, beberapa pihak di 'pihak Ukraina' telah bersiap untuk membawa mereka melintasi perbatasan.
Di sisi lain, Ukraina telah berulang kali membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Sementara itu, empat pria yang diduga melakukan penembakan di sebuah konser di luar ibu kota Rusia, Moskow, kini telah didakwa melakukan terorisme.
Dilansir Aljazeera, keempat pria tersebut muncul di ruang sidang dengan wajah babak belur.
Pengadilan Distrik Basmanny Moskow mengidentifikasi empat tersangka di balik serangan itu.
Mereka adalah Dalerdzhon Mirzoyev (32), Saidakrami Rachabalizoda (30), Syamsidin Fariduni (25) dan Mukhammadsobir Faizov (19).
(Tribunnews.com/Deni/Danang Triatmojo/Nuryanti/Tiara Shelavie)
Tag: #pemerintah #kutuk #serangan #moskow #menko #polhukam #tindakan #beradab