AS Sempat Peringatkan Rusia Bakal Ada Serangan Teroris, Presiden Vladimir Putin: Itu Pernyataan Provokatif
Peringatan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Rusia melalui akun resmi X @TravelGov. (X @TravelGov)
14:00
23 Maret 2024

AS Sempat Peringatkan Rusia Bakal Ada Serangan Teroris, Presiden Vladimir Putin: Itu Pernyataan Provokatif

– Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Rusia sejak awal Maret telah memperingatkan warganya yang berada di Rusia untuk menghindari kerumunan. Dikutip dari NBC News, Pejabat Amerika Serikat telah mengonfirmasi bahwa telah mengumpulkan informasi intelijen selama berbulan-bulan terkait rencana ISIS akan melancarkan serangan yang memakan banyak korban di Rusia.

Informasi tersebut berujung pada peringatan pada 7 Maret yang dikeluarkan oleh kedutaan besar Amerika Serikat di Rusia tentang kemungkinan serangan ekstremis, termasuk di konser, yang mendesak orang-orang untuk menjauhi pertemuan besar.

"Kedutaan Besar Amerika Serikat memantau laporan-laporan bahwa para ekstremis memiliki rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan-pertemuan besar di Moskow, termasuk konser-konser, dan warga Amerika Serikat harus disarankan untuk menghindari pertemuan-pertemuan besar dalam 48 jam kedepan," demikian peringatan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

"Awal bulan ini, Pemerintah Amerika Serikat mendapatkan informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser yang mendorong Departemen Luar Negeri untuk mengeluarkan peringatan publik kepada warga Amerika Serikat di Rusia," kata juru bicara NSC, Adrienne Watson.

"Pemerintah Amerika Serikat juga memberikan informasi ini kepada pihak berwenang Rusia sesuai dengan kebijakan 'kewajiban untuk memperingatkan' yang telah berlangsung sejak lama," kata Watson.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa Kedutaan Besar Amerika Serikat di Moskow telah mengetahui adanya serangan teroris di Balai Kota Crocus dan bahwa warga Amerika Serikat harus menghindari daerah tersebut dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat.

Melalui akun resmi X @TravelGov, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengunggah himbauan kepada warga Amerika Serikat yang berada di Rusia.

"Kemampuan pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan layanan rutin atau darurat kepada warga Amerika Serikat di Rusia sangat terbatas, terutama di daerah-daerah yang jauh dari kedutaan besar Amerika Serikat di Moskow, karena pembatasan pemerintah Rusia terhadap perjalanan personil dan staf kedutaan Amerika Serikat, serta penangguhan operasi yang sedang berlangsung, termasuk layanan konsuler, di konsulat-konsulat Amerika Serikat di Rusia," tulisnya.

Dalam pidato yang disiarkan tiga hari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat telah mengeluarkan ‘pernyataan provokatif’ mengenai potensi serangan teror di Rusia, dan menepisnya.

"Saya akan mengingatkan Anda tentang pernyataan provokatif baru-baru ini, katakanlah secara langsung, dari struktur resmi Barat tertentu tentang potensi serangan teror di Rusia," kata Putin.

"Semua ini terlihat seperti pemerasan yang jelas dan upaya untuk mengintimidasi, mengacaukan negara kita," kata Putin di hadapan badan keamanan negara FSB.

Dikutip dari RIA, kantor berita Rusia, Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin telah diberitahu terkait penembakan di gedung konser Crocus ‘pada menit-menit pertama’ dari serangan tersebut.

“Presiden menerima informasi tentang apa yang terjadi dan langkah-langkah yang diambil melalui semua layanan terkait dan memberikan instruksi yang diperlukan,” ujar Peskov.

Media pemerintah Rusia, TASS melaporkan bahwa Putin berharap semua yang terluka dalam keadaan darurat di Balai Kota Crocus dapat pulih dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dokter. Demikian disampaikan Tatiana Golikova, Wakil Perdana Menteri Kebijakan Sosial, Tenaga Kerja, Kesehatan, dan Penyediaan Pensiun Rusia.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #sempat #peringatkan #rusia #bakal #serangan #teroris #presiden #vladimir #putin #pernyataan #provokatif

KOMENTAR