Warga Iran Lebih Senang Donald Trump Menang di Pilpres AS Ketimbang Kamala Harris
Kamala Harris dan mDonald Trump dua calon presiden Amerika Serikat atau AS. 
09:50
4 November 2024

Warga Iran Lebih Senang Donald Trump Menang di Pilpres AS Ketimbang Kamala Harris

Iran  hingga kini masih terus berkonfrontasi dengan Israel.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya selama ini mendukung Israel.

Di tengah konflik Iran Vs Israel, Selasa (5/11/2024) besok, rakyat AS akan memilih presiden mereka yang baru.

Presiden AS Joe Biden saat ini akan digantikan oleh penerusnya melalui pemilu.

Ada dua calon presiden yang akan bertarung di Pilpres AS yakni Donald Trump dan Kamala Harris.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Pilpres AS: Cara Memilih dan Bedanya dengan Pilpres Indonesia

Iran Dukung Siapa?

Yang mengejutkan terungkap bahwa banyak warga Iran ingin dan lebih enjoy "senang" jika Donald Trump bisa kembali menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Laporan CNN dua pekan lalu, baik dari pembicaraan rahasia dan yang terekam, banyak warga Iran ingin Trump kembali jadi Presiden AS.


Mereka yang menginginkannya melihat Trump sebagai presiden kuat yang mampu membereskan masalah.

Namun, berdasarkan pandangan warga Iran tersebut, kemenangan Wapres AS Kamala Harris di pemilu nanti akan melanjutkan status quo pada politik AS.

“Di bawah tekanan besar akibat krisis ekonomi yang memburuk, banyak warga Iran menginginkan perubahan mendasar,” kata jurnalis politik Iran Fariba Pajooh dilansir dari Deutsche Welle, Senin (28/10/2024).

“Banyak dari mereka melihat Donald Trump sebagai seseorang yang dapat mengakhiri sistem politik Republik Islam di Iran,” ujarnya.

Menurut Pajooh, pernyataan Trump dianggap selektif tidak hanya di AS, tetapi juga di Iran.

“Banyak warga Iran percaya ia bisa menggulingkan rezim di Iran,” katanya.

“Namun, Trump berulang kali menekankan bahwa mencegah bom nuklir Iran adalah prioritas utamanya,” ucapnya.

Saat masih menjadi Presiden AS pada 2018, Trump memutuskan agar AS mundur dari kesepakatan nuklir dengan Iran.

Trump mengatakan bahwa ia akan mampu melakukan kesepakatan yang lebih baik untuk dinegosiasikan ketimbang pendahulunya Barack Obama.

Namun, kebijakan tekanan maksimal kepada Iran miliknya terbukti tidak sukses.

Satu tahun setelah menarik AS keluar dari kesepakatan, Iran mulai menolak melakukan kewajibannya di bawah kesepakatan itu.

Bahkan saat ini, Iran dipercaya semakin dekat untuk membangun bom nuklir.

Pada September lalu, Trump menegaskan AS harus mencapai kesepakatan dengan Iran untuk menghentikan program nuklirnya.

Siapa yang Unggul di Jajak Pendapat?

Kamala Harris dan Donald Trump tetap bersaing ketat di tujuh negara bagian yang menjadi medan pertarungan, dua hari sebelum hari pemungutan suara 5 November.

Hal ini tampak dari hasil jajak pendapat terakhir New York Times/Sienna College.

Jajak pendapat itu menunjukkan bahwa Wakil Presiden Harris unggul tipis di Nevada, North Carolina dan Wisconsin. Sementara mantan Presiden Trump unggul tipis di Arizona.

Keduanya bersaing ketat di Michigan, Georgia dan Pennsylvania.

Jajak pendapat New York Times/Sienna College ini mensurvei 7.879 calon pemilih di tujuh negara bagian tersebut dari 24 Oktober hingga 2 November.

Di ketujuh negara bagian tersebut, margin error hasil jajak pendapat itu adalah 3,5 persen.

Sekitar 40% responden telah memberikan suara dan Harris memimpin di antara para pemilih tersebut dengan 8 poin persentase.

Sementara Trump memimpin di kalangan pemilih yang mengatakan sangat mungkin untuk memberikan suara tetapi belum melakukannya.

Hasil imbang di Pennsylvania menunjukkan Trump mendapatkan momentum di negara bagian yang telah dipimpin oleh Harris dengan empat poin persentase di semua jajak pendapat New York Times sebelumnya, kata surat kabar itu.

Kedua kandidat berkampanye di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran akhir pekan ini, di mana Trump pada Minggu (3/11) akan tampil di Pennsylvania, North Carolina dan Georgia. Sementara Kamala Harris akan berkampanye di Michigan. 

Sumber : Deutsche Welle/VOA/New York Times

 

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #warga #iran #lebih #senang #donald #trump #menang #pilpres #ketimbang #kamala #harris

KOMENTAR