Ini Dia Bom 'Pemusnah' Rusia di Balik Jatuhnya Kota Avdiivka
Bom FAB-500 terpasang di jet tempur Su-34 Rusia 
06:20
13 Maret 2024

Ini Dia Bom 'Pemusnah' Rusia di Balik Jatuhnya Kota Avdiivka

Militer Rusia intensif menggunakan serangan udara saat mencaplok kota Avdiivka di Donetsk.

Angkatan Udara Negeri Beruang Merah ini menggunakan sejumlah jet tempur Su-34 dan Su-35 untuk membombardir wilayah tersebut hingga banyak pasukan Ukraina yang menjadi korban.

Kota Avdiivka bukanlah kota yang besar seperti Bakhmut, namun bagi Ukraina sangat penting karena merupakan salah satu basis militer negara itu di wilayah Donbass, Ukraina timur.

Di kota ini terdapat banyak benteng dan menjadi salah satu kota yang menjadi pusat operasional penyerangan ke wilayah perbatasan di Rusia.

Kota tersebut berhasil dihancurkan melalui serangan intensif baik darat maupun udara. Lalu bagaimana Rusia bisa menghancurkan Avdiiva yang dikenal banyak bunkernya? Ternyata Rusia menggunakan salah satu bom mematikannya.

Moskow menggunakan amunisi luncur FAB-500. Senjata pemusnah ini diluncurkan dari Su-34 yang diterbangkan ke wilayah konflik.

Senjata ini jadi menakutkan karena potensi destruktif dan jangkauan penyebarannya hingga 80 km.

Russia Today melaporkan, kamera yang di sisi pesawat merekam beberapa bom yang dilepaskan dari badan pesawat langsung melebarkan sayapnya dan mencari korban.

Meskipun jenisnya bukan rudal, akan tetapi FAB-500 dilengkapi dengan modul perencanaan dan koreksi terpadu (UMPC), yang mengubah bom yang jatuh bebas menjadi amunisi luncur terpandu.

Bom udara FAB-500 dengan daya ledak tinggi yang terlihat dalam video masing-masing membawa muatan seberat 300 kilogram.

Sistem UMPC juga telah digunaka

n pada bom gravitasi udara Soviet lama lainnya seperti FAB-1500 – senjata berbobot 1,5 ton, yang hampir setengahnya terdiri dari bahan peledak tinggi – untuk mengubahnya menjadi amunisi luncur yang sangat destruktif dan efektif.

Bahkan media Barat pun memuji bahwa bom jenis ini menjadi 'pengubah permainan' dalam palagan di Avdiivka. Senjata ini dianggap terbukti secara dramatis afektif menghancurkan lawan.

Pemandangan kota Avdiivka saat peperangan di hari terakhir sebelum jatuh ke Rusia Pemandangan kota Avdiivka saat peperangan di hari terakhir sebelum jatuh ke Rusia (Konstantin Libierov)

Para ahli Barat media seperti Washington Post dan CNN menyebutkan, karena FAB-500 pasukan Kiev tidak dapat bertahan secara efektif melawan amunisi semacam itu.

Dmitry Lykhoviy, juru bicara militer Ukraina kepada Washinton Post menyebutkan kedahsyatan bom ini. Bila mengarah pada satu rumah, maka jangan harap orang yang ada di dalam rumah tersebut selamat, karena semuanya akan hancur, baik pondasinya sekalipun.

Dengan kemampuan mereka untuk menempuh jarak jauh dengan akurat, bom yang dipasang di UMPC dapat ditembakkan dari jet Rusia jauh di luar jangkauan efektif sistem pertahanan udara Kiev yang ada, sehingga pasukan Ukraina tidak dapat bertahan melawan mereka.

“Bom-bom ini benar-benar menghancurkan posisi apapun. Semua bangunan dan struktur akan berubah menjadi lubang setelah kedatangan satu orang saja,” kenang salah satu pejuang brigade penyerangan Ukraina yang beroperasi di dekat kota benteng Avdiivka, yang direbut oleh pasukan Rusia bulan lalu.

Rusia dilaporkan telah “secara signifikan” meningkatkan frekuensi penggunaan bom-bom ini terhadap posisi-posisi Ukraina, khususnya di sekitar Avdiivka, yang menyebabkan banyak korban jiwa.

Dengan jatuhnya Avdiivka ke tangan Moskow, kini tentara Rusia terus merangsek ke arah barat. Terbaru, pada Selasa, mereka mengklaim telah merebut kota Nevelskoye, yang terletak sekitar 25 km sebelah barat Donetsk.

Serangan terhadap Nevelskoye, serta beberapa kota lain di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, mengakibatkan Ukraina kehilangan sekitar 350 tentara serta dua tank, empat kendaraan militer dan sebuah howitzer self-propelled.

Pasukan Rusia juga maju menjauh dari kota Avdiivka yang baru saja dibebaskan.

Menurut perkiraan terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, jumlah personel militer yang hilang di Ukraina sejak awal konflik pada tahun 2022 telah melampaui 444.000 orang.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #pemusnah #rusia #balik #jatuhnya #kota #avdiivka

KOMENTAR