Kondisi Gaza Semakin Memprihatinkan, PBB: Tak Lagi Layak Huni
Asap mengepul di wilayah Gaza akibat serangan Israel. (X@Timesofgaza)
08:21
13 Januari 2024

Kondisi Gaza Semakin Memprihatinkan, PBB: Tak Lagi Layak Huni

Gaza, sebuah wilayah di sebelah timur Palestina, mengalami krisis kemanusiaan yang parah akibat serangan militer Israel terhadap kelompok Hamas yang menguasai wilayah tersebut. Serangan tersebut telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, serta merusak infrastruktur dan fasilitas kesehatan di Gaza.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan kecemasannya terkait situasi Gaza dalam suratnya kepada Presiden Dewan Keamanan PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez pada 6 Januari 2024. Guterres mengatakan bahwa permusuhan selama lebih dari delapan minggu di Gaza telah menciptakan penderitaan yang mengerikan, kehancuran fisik, dan trauma kolektif bagi warga Palestina.

Guterres juga menekankan pentingnya gencatan senjata secara permanen agar nyawa dapat diselamatkan dan bantuan kemanusiaan dapat diberikan. Ia juga meminta agar Dewan Keamanan PBB mendesak semua pihak untuk bekerja sama untuk menciptakan solusi damai bagi konflik di Gaza.

Indonesia sebagai salah satu negara anggota Dewan Keamanan PBB juga menunjukkan sikap tegas terkait situasi Gaza. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyampaikan beberapa pernyataan penting dalam Sidang Dewan Keamanan PBB pada 29 Desember 2023. Ia mengatakan bahwa Indonesia tidak dapat diam melihat ribuan perempuan dan anak yang tidak berdosa meninggal dunia. Ia juga mengatakan bahwa Indonesia telah melakukan upaya diplomasi untuk mendorong gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Menlu Retno Marsudi juga mempertanyakan apakah yang dilakukan oleh Israel tidak melanggar hukum internasional dan hukum humaniter internasional. Ia menyarankan agar Israel membayar ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan kepada warga Gaza. Ia juga meminta agar Dewan Keamanan PBB melakukan pengawasan lebih ketat terhadap pelaksanaan resolusi Majelis Umum PBB.

Selain Indonesia, negara-negara lain juga menyuarakan keprihatinan dan kecaman terhadap kekerasan Israel terhadap warga Gaza.

Beberapa negara seperti Turki, Iran, Pakistan, Malaysia, dan Qatar telah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa makanan, obat-obatan, tenda, dan peralatan medis ke Gaza. Negara-negara Arab seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab juga telah menawarkan perantaraan untuk mengakhiri konflik.

Namun, upaya-upaya ini belum mampu menghentikan serangan Israel yang terus berlangsung. Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas akibat mulai melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023.

Mengutip dari The Guardian, serangan konflik yang berlangsung selama kurang lebih tiga bulan di Gaza telah menghancurkan wilayah dan populasi Gaza hingga 85 persen. Selain itu, banyak rumah, sekolah, masjid, dan fasilitas umum lainnya yang hancur akibat serangan tersebut.

Beberapa organisasi kemanusiaan internasional, seperti Palang Merah Internasional, UNICEF, dan Oxfam, telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, seperti air bersih, makanan, selimut, dan obat-obatan. Namun, bantuan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Gaza, yang mengalami kelaparan, penyakit, dan trauma.

Menurut laporan PBB, Gaza saat ini tidak layak huni karena kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sangat buruk akibat konflik yang berkelanjutan. PBB memperkirakan bahwa lebih dari 90 persen sumber air di Gaza tercemar, dan hanya 10 persen warga Gaza yang memiliki akses listrik yang stabil. Sekitar lebih dari 80 persen warga Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan.

PBB juga mengatakan bahwa solusi jangka panjang untuk krisis di Gaza adalah mengakhiri blokade Israel, yang telah membatasi pergerakan orang dan barang dari dan ke Gaza sejak 2007. Blokade ini telah menghambat pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur di Gaza, serta mengisolasi warga Gaza dari dunia luar.

PBB menyerukan agar semua pihak menghormati hukum internasional dan hukum humaniter internasional, serta melindungi hak asasi manusia dan martabat warga Gaza. PBB juga mendesak agar semua pihak kembali ke meja perundingan untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng antara Israel dan Palestina, berdasarkan solusi dua negara.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #kondisi #gaza #semakin #memprihatinkan #lagi #layak #huni

KOMENTAR