Zelensky Sebut Tak Butuh Tentara Bayaran, Tapi Masih Butuh Personel Asing Untuk Hal Ini
Ilustrasi. Ukraina sudah tidak membutuhkan tentara asing lagi. 
13:10
12 Maret 2024

Zelensky Sebut Tak Butuh Tentara Bayaran, Tapi Masih Butuh Personel Asing Untuk Hal Ini

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan angkatan bersenjatanya saat ini sudah tidak membutuhkan tentara bayaran asing untuk berjuang di garis depan.

Ia percaya diri bahwa perjuangan Ukraina untuk meraih kemerdekaan sudah tidak perlu bantuan tentara asing.

Namun ia menganggap Ukraina masih membutuhkan pelatih dan personel teknis untuk membantu mengoperasikan senjata.

"Ukraina sudah tidak membutuhkan masukan asing. Namun akan menerima istruktur dan personel teknis dari NATO," kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Prancis BFMTV dikutip Strana.

Instruktur NATO sangat dibutuhkan kehadirannya oleh Ukraina untuk melatih prajurit Kiev agar mereka mendapatkan pelatihan yang memadai sebagai pejuang.

Sejauh ini Rusia mengklaim lebih dari 5.900 pejuang asing telah terbunuh di pihak Ukraina, sejak permusuhan dimulai pada Februari 2022.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyebut Polandia, Amerika Serikat, dan Inggris sebagai negara yang memberikan kontribusi terbesar terhadap tentara bayaran bagi Kiev.

Laporan padal Januari mengklaim jumlah orang asing yang terbunuh telah melampaui 5.900 orang, dari lebih dari 13.500 orang yang datang ke Ukraina untuk berperang. Lebih dari 5.600 orang di antara mereka telah meninggalkan pasukan Kiev.

Sedangkan personel teknis dibutuhkan sebagai prajurit yang mengoperasikan senjata-senjata tertentu seperti rudal buatan Inggris di mana operatornya diyakini adalah tentara Inggris yang disusupkan ke Ukraina.

Zelensky juga menjelaskan saat ini situasi di garis depan sudah mulai menguat dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

“Kami mengalami kesulitan karena kurangnya amunisi artileri, blokade udara, senjata jarak jauh Rusia, dan tingginya kepadatan drone Rusia,” jelas presiden Ukraina.

Diungkapkannya, Angkatan Bersenjata Ukraina berhasil menghentikan gerak maju tentara Rusia di timur. Ia mengklaim Rusia mengalami kerugian besar setiap harinya.

Uni Eropa Kurang Antusias Kirim Pasukan

Sebelumnya negara-negara Uni Eropa dan NATO menggelar pertemuan mengenai wacana pengiriman tentara ke Ukraina.

Presiden Polandia Andrzej Duda mencatat bahwa “diskusi terhangat” berkisar pada gagasan pengerahan pasukan, meskipun belum ada keputusan pasti yang diambil.

Menanggapi pertanyaan tentang negara lain yang mempertimbangkan pengerahan pasukan, Duda menyebutkan kurangnya antusiasme di antara para peserta.

CNN adalah media Barat terbaru yang fokus pada bagaimana industri pertahanan Rusia melampaui kemampuan Ukraina dan sekutunya dalam memproduksi persenjataan yang diperlukan untuk melawan agresi Moskow.

Sementara itu, Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengesampingkan partisipasi tentara Slovakia di Ukraina, namun meyakinkan bahwa pemerintahnya akan menghormati keputusan negara-negara UE dan NATO lainnya.

PM Prancis Emmanuel Macron sebelumnya mendesak sekutu Ukraina untuk tidak ragu-ragu dalam mendukung negaranya melawan invasi Rusia, dan menekankan perlunya memenuhi harapan sejarah akan keberanian.

“Kita pasti sedang mendekati momen di Eropa yang mengharuskan kita untuk tidak bersikap pengecut,” kata Macron saat berkunjung ke Republik Ceko.

Terlepas dari komentar Macron, sebagian besar sekutunya di Eropa mengindikasikan bahwa mereka tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina. Para pejabat Perancis juga mengklarifikasi bahwa setiap pasukan potensial yang dikirim kemungkinan besar akan mendukung operasi seperti pembersihan ranjau dibandingkan pertempuran langsung dengan pasukan Rusia.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #zelensky #sebut #butuh #tentara #bayaran #tapi #masih #butuh #personel #asing #untuk

KOMENTAR