Kiriman Bantuan di Langit Gaza Makan Korban, 5 Orang Tewas Tertimpa Paket
Kepala perawat di rumah sakit Al-Shifa Gaza City melaporkan pengiriman bantuan via udara yang dilakukan Amerika Serikat telah memakan korban jiwa, hingga menewaskan lima orang dan melukai 10 lainnya. 
11:40
9 Maret 2024

Kiriman Bantuan di Langit Gaza Makan Korban, 5 Orang Tewas Tertimpa Paket

Kepala perawat di rumah sakit Al-Shifa Gaza City melaporkan pengiriman bantuan via udara yang dilakukan Amerika Serikat telah memakan korban jiwa, hingga menewaskan lima orang dan melukai 10 lainnya.

“Bantuan kemanusiaan yang dikirim lewat udara di utara kamp pengungsi pesisir Al-Shati menewaskan lima orang dan melukai 10 warga lainnya,” ujar Mohammed al-Sheikh, kepala perawat ruang gawat darurat RS Al-Shifa.

Insiden mematikan itu terjadi ketika ratusan warga tengah menanti 38 ribu box paket makanan yang di jatuhkan pesawat militer Amerika C-130 di langit Gaza.

Namun parasut yang tersemat dalam paket tersebut sebagian besar tidak terbuka dengan sempurna, alhasil paket box jatuh dan mengenai para pengungsi yang sedang menunggu dibawah.

“Saya dan saudara mengikuti bantuan dengan parasut dengan harapan mendapatkan sekantong tepung. Akan tetapi tiba-tiba parasutnya tidak terbuka dan jatuh seperti roket di atap salah satu rumah,” kata salah satu pengungsi asal pesisir Al-Shati, Mohammed al-Ghoul.

“Sepuluh menit kemudian saya melihat orang-orang memindahkan tiga orang syuhada dan lainnya yang terluka, yang tinggal di atap rumah tempat paket bantuan jatuh,” imbuh pria berusia 50 tahun, dikutip dari Alarabiya.

Bantuan Kemanusiaan Lewat Udara Tak Ada Gunanya

Belakangan ini pengiriman bantuan via udara mulai gencar dilakukan sejumlah negara, diantaranya seperti AS, Prancis, Uni Emirat Arab, Mesir dan Yordania. Sayangnya pengiriman bantuan dari langit dinilai kurang efektif.

Sejumlah warga Palestina di Gaza juga menyebut jumlah bantuan yang diberikan melalui udara terlalu kecil bila dibandingkan dengan kebutuhan penduduk yang kelaparan di Gaza.

Hal ini diperparah lantaran bantuan itu dijatuhkan dari udara, bukan melalui penyeberangan di Rafah, sehingga banyak paket yang jatuh ke laut ketimbang daratan.

Video-video daring selama seminggu terakhir menunjukkan ribuan warga Palestina berkumpul di pantai Gaza demi menanti paket bantuan kemanusiaan yang mendarat. Ada pula yang berenang atau menggunakan perahu kecil untuk mencoba menyelamatkan bantuan tersebut.

"Tidak ada gunanya," kata seorang warga Palestina di selatan Gaza, Ahmad Mansour, kepada Middle East Eye.

"Banyak bantuan yang justru jatuh ke laut atau ke wilayah yang dikuasai tentara Israel. Ada ribuan orang yang berlarian menuju beberapa paket bantuan. Mereka seperti mempermainkan kami," Imbuh Mansour.

Sementara itu Jan Egeland, mantan kepala bantuan PBB menilai pengiriman bantuan via udara adalah tindakan sembrono, karena akan banyak paket yang jatuh di tempat yang sulit digapai, alhasil bantuan itu tidak dapat memenuhi kebutuhan yang melonjak di Gaza.

Alih-alih melakukan pengiriman via udara, Egeland meminta agar AS dan para sekutunya menekan Israel untuk melakukan gencatan senjata, cara tersebut tujuh kali efektif ketimbang pengiriman via udara. Dengan begini konvoi bantuan pangan dan air bersih bisa masuk ke gaza Utara yang kondisinya sangat memprihatinkan

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #kiriman #bantuan #langit #gaza #makan #korban #orang #tewas #tertimpa #paket

KOMENTAR