Populer Internasional: Hizbullah Pelajari Kelemahan Iron Dome Israel - Keadaan Darurat di Haiti
Kelompok Hizbullah Lebanon dilaporkan sedang mencari kelemahan sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.
Sementara itu, Houthi Yaman memperingatkan Israel dan sekutunya bahwa sesuatu yang lebih besar akan tiba.
Di Haiti, kekerasan memuncak akibat kelompok geng yang berkuasa merebut ibu kota dan meminta perdana menteri untuk mundur.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Hizbullah Pelajari Kelemahan Iron Dome Israel, Lakukan Uji Coba Tembakan Langsung
Salvo roket ditembakkan oleh militan Palestina dari Gaza dihadang rudal Israel dari sistem rudal pertahanan Iron Dome di atas kota Netivot di Israel selatan pada 8 Oktober 2023. (AFP/MAHMUD HAMS)Sumber intelijen Israel melaporkan bahwa kelompok militan Lebanon, Hizbullah, sedang melakukan uji coba tembakan langsung terhadap sistem pertahanan rudal Iron Dome.
Dilansir The New Arab, uji coba tembakan ini bertujuan untuk menemukan lokasi baterai Iron Dome dan memenuhi sistem dengan rudal untuk mengidentifikasi kelemahannya dan melemahkan pertahanannya.
Menurut laporan Channel 12 Israel yang mengutip sumber-sumber tersebut, Hizbullah sering meluncurkan serangan rudal berbiaya rendah, seperti yang terlihat dalam serangan baru-baru ini yang melibatkan 30 rudal.
Iron Dome dilaporkan mencegat 12 serangan, dan sisanya jatuh di daerah yang tidak berpenghuni, menurut klaim Israel.
Hizbullah bertujuan melewati sistem deteksi Angkatan Udara Israel, meningkatkan jumlah rudal yang mencapai sasaran dan menghindari Iron Dome.
2. Peringatkan AS & Israel, Houthi Pamerkan Pencapaian Militer: Sesuatu yang Lebih Besar Akan Tiba
Pemimpin kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman, Sayyed Abdulmalik Badr al-Din al-Houthi, memperingatkan Israel dan sekutunya perihal kemampuan militer Houthi.
Dia menyebut ada perubahan penting dan luar biasa dalam hal kemampuan Houthi.
Kemampuan Houthi saat ini disebut bisa untuk melancarkan operasi yang mengejutkan musuhnya.
Dalam pidatonya pada Kamis (7/3/2024), Al-Houthi mengungkap perkembangan situasi di Yaman, Palestina, dan kawasan Timur Tengah.
Dia memperingatkan Israel, Amerika Serikat (AS), Inggris, serta negara lainnya bahwa sesuatu yang lebih besar akan tiba.
Kemudian, dia meminta negara-negara yang dianggap sebagai musuh itu untuk menghentikan agresi, mengakhiri pengepungan, dan menyudahi genosida di Gaza.
“Apa yang akan tiba lebih besar dan ada tanda-tanda besar. Kita mencocokkan tindakan dengan perkataan,” kata Al-Houthi dikutip dari kantor berita SABA.
3. Penyiksaan Psikologis, Israel Jatuhkan Pamflet ke Gaza, Imbau Warga Beri Makan pada yang Membutuhkan
Warga Palestina mengecam aksi Israel yang menjatuhkan pamflet di Gaza menjelang masuknya bulan suci Ramadan, menyebutnya sebagai bentuk "penyiksaan psikologis".
Dilansir Middle East Eye, selebaran tersebut menyerukan kepada warga untuk memberi makan kepada orang yang membutuhkan dan berbicara dengan baik.
Padahal, warga Gaza sendiri berada dalam risiko kelaparan karena blokade Israel terhadap makanan dan air.
Setidaknya 20 orang meninggal karena dehidrasi dan kekurangan gizi sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober.
Sejak itu, Israel memutus semua makanan, bantuan, listrik, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Selebaran yang ditulis dalam bahasa Arab itu memuat gambar lampion yang biasa digunakan sebagai dekorasi Ramadan.
Terdapat bacaan memohon kepada Tuhan agar puasa diterima dan dosa diampuni, serta agar warga Palestina di wilayah tersebut mendapatkan buka puasa yang nikmat.
4. Apa yang Terjadi di Haiti? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui
Kekacauan tengah terjadi di Haiti, sebuah negara di Kepulauan Karibian yang berbatasan dengan Republik Dominika.
Geng kriminal yang bahkan lebih kuat dari pasukan keamanan negara tersebut, telah menyerang penjara dan bandara serta merebut ibu kota, Port-au-Prince, CBS News melaporkan.
Toko-toko dan sekolah tutup serta sekitar 15.000 orang mengungsi.
Pada hari Rabu (6/3/2024), pejabat tinggi hak asasi manusia PBB memperingatkan bahwa situasi di Haiti “sangat tidak dapat dipertahankan”.
Ia menyebut, lebih dari 1.190 orang telah terbunuh sejak awal tahun 2024 saja.
Namun kekacauan dan pertumpahan darah telah terjadi jauh sebelumnya di negara yang terbilang miskin itu.
Upaya internasional untuk mengirimkan bantuan sejauh ini belum membuahkan hasil.
(Tribunnews.com)
Tag: #populer #internasional #hizbullah #pelajari #kelemahan #iron #dome #israel #keadaan #darurat #haiti