Sudah Periksa 3.000 Orang, Shin Bet Bantah Rumor Pekerja Gaza di Israel Jadi Mata-Mata Hamas

– Beberapa waktu lalu beredar rumor atau klaim bahwa warga Gaza yang bekerja di Israel telah menjadi mata-mata Hamas sebelum peristiwa serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023.

Namun, klaim itu dibantah oleh Dinas Keamanan Israel yang lebih dikenal sebagai Shin Bet.

Hasil penyelidikan Shin Bet menunjukkan tidak ada pekerja Palestina yang berkolaborasi dengan Hamas untuk mengumpulkan informasi intelijen menjelang serangan.

Dikutip dari i24 News, media-media Israel mulai melaporkan temuan Shin Bet itu pada hari Rabu.

Dalam laporan itu, disebutkan Shin Bet telah memeriksa sekitar enam persen dari seluruh tenaga kerja Palestina yang bekerja di Israel.

Shin Bet tidak menemukan bukti adanya upaya pekerja Palestina untuk memberikan informasi intelijen kepada Hamas.

Sebelumnya, selama beberapa bulan sejumlah media, termasuk media besar seperti The Washington Post, menulis laporan tentang dugaan pekerja Gaza yang membantu Hamas menyiapkan serangan.

Namun, Shin Bet yang sudah memeriksa sekitar 3.000 warga Gaza yang mendapat izin bekerja di Israel, menyimpulkan tidak adanya tindakan spionase.

Shin Beth menegaskan tidak ada indikasi ada informasi yang diserahkan kepada Hamas lewat proses pemerkejaan warga Gaza.

Menurut Koordinator Aktivitas Pemerintah di Wilayah-Wilayah (COGAT),  ada sekitar 18.000 warga Gaza yang memiliki izin untuk bekerja di Israel saat serangan terjadi.

Banyak pekerja yang ditahan dan kemudian dikembalikan ke Gza setelah izin mereka dicabut sesudah serangan Hamas.

Adapun beberapa bulan menjelang serangan itu Israel memutuskan untuk menambah jumlah warga Gaza yang bekerja di Israel.

Keputusan itu diambil untuk memperkuat stabilitas ekonomi.

Namun, setelah Hamas melancarkan operasi Badai Al-Aqsa, Israel menangguhkan pemberian izin bekerja bagi warga Gaza.

(Tribunnews/Febri)

Tag:  #sudah #periksa #3000 #orang #shin #bantah #rumor #pekerja #gaza #israel #jadi #mata #mata #hamas