PHK Massal Pekerja Starbucks di Timur Tengah, Buntut Aksi Boikot Produk yang Disebut Pro Israel
Aksi boikot tersebut juga dilaporkan dalam upaya mendukung kemerdekaan Palestina.
Diketahui produk terkenal yang mendapatkan imbas dari aksi boikot itu adalah Starbucks.
Salah satu dampaknya yakni, Waralaba Starbucks di Timur Tengah akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawannya.
Raksasa ritel, Alshaya Group, yang memiliki hak untuk mengoperasikan Starbucks di Timur Tengah, berencana memberhentikan lebih dari 2.000 karyawan.
Hal ini karena bisnis Starbucks terkena dampak boikot konsumen terkait perang Gaza, mengutip Al Jazeera.
Lantas sebelum adanya PHK, karyawan Starbuck sebelumnya melalui pemotongan gaji, yang dimulai pada Minggu (3/3/2024),
Yakni berjumlah sekitar 4 persen dari total tenaga kerja Alshaya yang berjumlah hampir 50.000 orang.
Mereka sebagian besar terkonsentrasi di waralaba Starbucks di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Merek tersebut terkena dampak kampanye boikot akar rumput atas serangan militer Israel di Jalur Gaza.
Pada bulan Oktober, Starbucks mengatakan bahwa mereka adalah organisasi nonpolitik dan menepis rumor bahwa mereka telah memberikan dukungan kepada pemerintah atau tentara Israel.
Update Jumlah Korban Meninggal di Gaza
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 30.631 warga Palestina telah tewas dan 72.043 lainnya terluka dalam serangan mematikan Israel di Gaza.
Sekitar 85 persen warga Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel.
Sementara semuanya mengalami kerawanan pangan, menurut PBB.
Ratusan ribu warga Gaza hidup tanpa tempat berlindung, dan kurang dari setengah truk bantuan yang memasuki wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik dimulai.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Tag: #massal #pekerja #starbucks #timur #tengah #buntut #aksi #boikot #produk #yang #disebut #israel