Ulangi Seruannya, Joe Biden Ingin Ada Gencatan Senjata Israel-Hamas sebelum Ramadan
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang kebijakan ekonominya di Wisconsin Black Chamber of Commerce di Milwaukee, Wisconsin, pada 20 Desember 2023. -- Joe Biden berharap Israel-Hamas setujui gencatan senjata sebelum Ramadhan. 
15:50
2 Maret 2024

Ulangi Seruannya, Joe Biden Ingin Ada Gencatan Senjata Israel-Hamas sebelum Ramadan

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengulangi harapannya mengenai gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, sebelum Ramadan yang diperkirakan dimulai pada 10 atau 11 Maret 2024.

Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan sandera, Joe Biden memberikan jawabannya.

"Saya harap demikian. Kami masih banyak berupaya mengatasi masalah ini. Kami telah melakukan banyak hal," katanya kepada wartawan di Gedung Putih, Jumat (1/3/2024), dikutip dari Reuters.

"(tapi) Kami belum mencapai itu," lanjutnya.

Joe Biden mengatakan pada awal pekan ini bahwa ia mengharapkan tercapainya kesepakatan pada Senin depan atau 4 Maret 2024.

Ia berharap setidaknya gencatan senjata dapat berlangsung selama enam minggu.

Meski Joe Biden berharap soal gencatan senjata, perwakilan AS di PBB justru selalu menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata apa pun di Jalur Gaza dan melindungi Israel.

AS akan Kirim Bantuan ke Jalur Gaza melalui Jalur Udara

Pada hari yang sama, Joe Biden sebelumnya mengonfirmasi AS akan berpartisipasi dalam pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara kepada warga Palestina di Jalur Gaza.

Cara pengiriman ini sebelumnya dilakukan oleh Yordania, mengingat terbatasnya bantuan yang masuk ke Jalur Gaza melalui jalur darat di perbatasan Mesir.

“Dalam beberapa hari mendatang, kami akan mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan dari udara (di Gaza) dengan bergabung dengan Yordania," kata Joe Biden dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, di Gedung Putih, Jumat.

Meski menolak menyalahkan Israel yang menghalangi masuknya bantuan dari perbatasan Mesir ke Jalur Gaza, Joe Biden mengakui minimnya bantuan yang diterima warga Palestina setiap hari.

"Sebenarnya bantuan yang mengalir ke Gaza tidak cukup saat ini. Nyawa orang-orang tak berdosa dan nyawa anak-anak dipertaruhkan. Gaza harus menerima ratusan truk, bukan hanya beberapa truk," katanya, dikutip dari SkyNews.

Joe Biden juga mengomentari tindakan Israel yang menembaki warga Palestina yang sedang menerima bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza utara pada Kamis (29/2/2024).

Saksi mata mengatakan, tentara Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga Palestina yang berkumpul di sekitar truk bantuan kemanusiaan di Kota Gaza utara.

Sementara itu, seorang pejabat militer Israel mengkonfirmasi adanya penembakan terbatas oleh tentara Israel yang merasa terancam.

Beberapa dari warga Palestina yang panik kemudian berlari dan tertabrak truk bantuan.

Ada 112 warga Palestina yang meninggal dunia dan 760 lainnya terluka dalam penembakan itu.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 30.000 jiwa dan 70.400 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (1/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #ulangi #seruannya #biden #ingin #gencatan #senjata #israel #hamas #sebelum #ramadan

KOMENTAR