Vladimir Putin Murka, Ancaman Ledakan Nuklir Hipersonik Jika NATO Nekat Kirim Pasukan Ke Ukraina
Rudal balistik berhulu ledak nuklir antar-benua (intercontinental ballistic missile/ICBM) Sarmat RS-28 yang dijuluki negara Barat sebagai Satan 2. 
16:40
1 Maret 2024

Vladimir Putin Murka, Ancaman Ledakan Nuklir Hipersonik Jika NATO Nekat Kirim Pasukan Ke Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengancam akan lakukan perang nuklir bila negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) nekat mengirim pasukan untuk membantu Ukraina di medan perang.

“Mereka mulai membicarakan soal kemungkinan pengiriman kontingen militer NATO ke Ukraina, namun kami ingat nasib orang-orang yang pernah mengirim kontingennya ke wilayah negara kami. Imbas dari kemungkinan campur tangan saat ini akan jauh lebih tragis,” kata Putin dalam pidato tahunan di hadapan Majelis Federal.

Dikutip dari NPR, ancaman ini dilontarkan Putin setelah Prancis dan negara – negara di Eropa mengungkap rencana untuk mengirimkan pasukannya guna mempercepat kemenangan Ukraina atas perang dengan Rusia yang telah berlangsung selama 2 warsa.

"Kami akan melakukan apapun agar Rusia tidak bisa memenangi perang ini," kata Macron dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Elysee, Paris.

Pernyataan Macron sontak memicu kepanikan Rusia, Putin menilai campur tangan negara Barat dalam perang Ukraina hanya akan memperburuk situasi medan perang.

Alasan tersebut yang mendorong Putin untuk nekat Putin meluncurkan senjata nuklir hipersonik generasi baru ke wilayah Eropa, apabila Prancis dan negara NATO benar - benar mengerahkan pasukannya ke Ukraina .

“Kekuatan nuklir strategis berada dalam kondisi kesiapan penuh,” tegas Putin .

“(Negara-negara Barat) harus menyadari bahwa kita juga mempunyai senjata yang dapat mengenai sasaran di wilayah mereka. Semua ini benar-benar mengancam konflik dengan penggunaan senjata nuklir dan penghancuran peradaban. Tidakkah mereka mengerti?!” kata Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan wawancara kepada pembawa acara talk show AS Tucker Carlson di Kremlin di Moskow pada 6 Februari 2024. Presiden Rusia Vladimir Putin. (Gavriil GRIGOROV / POOL / AFP)

Keretakan Hubungan NATO – Rusia

Hubungan 30 negara anggota NATO dengan Rusia sejak lama telah mengalami keretakan, namun semenjak Ukraina menanyakan diri ingin bergabung menjadi bagian dari pakta ini Rusia mulai terang – terangan menyerukan perang terbuka.

Bahkan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan NATO, Rusia nekat mengambil langkah agresif dengan menangguhkan hubungan dengan NATO, menarik kembali staf misinya dari Brussels, dan memerintahkan petugas penghubung NATO yang ditempatkan di Moskow untuk pergi.

Tak sampai disitu Rusia turut melancarkan invasi ke Ukraina, hingga negara pimpinan Volodymyr Zelensky mengalami kehilangan ekonomi senilai 120 miliar dolar AS.

Sebagai bentuk balasan NATO mengumumkan 500 sanksi baru terhadap Rusia, serta pembatasan ekspor pada hampir 100 perusahaan atau individu dengan tujuan untuk menekan ekonomi Rusia sehingga perang di Ukraina bisa dihentikan secepat mungkin.

Sayangnya pasca sanksi tersebut diterapkan, Rusia dilaporkan kebal sanksi. Aktivitas ekspor energi Rusia justru mencetak keuntungan besar hingga tembus mencapai 158 miliar dolar AS, hanya dalam kurun waktu enam bulan tepatnya setelah Moskow menginvasi Kiev pada akhir Februari lalu.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #vladimir #putin #murka #ancaman #ledakan #nuklir #hipersonik #jika #nato #nekat #kirim #pasukan #ukraina

KOMENTAR