Israel Ubah Gaza Jadi Ladang Uji Coba Berbagai Senjata selama Agresi
Tentara Israel mmebombardir perbatasan Gaza, 12 Desember 2023. Israel dilaporkan menggunakan Jalur Gaza sebagai tempat uji coba senjata. 
02:30
20 Februari 2024

Israel Ubah Gaza Jadi Ladang Uji Coba Berbagai Senjata selama Agresi

Media Turki, Anadolu, menerbitkan laporan korespondennya yang mengumpulkan informasi tentang senjata dan amunisi yang digunakan Israel selama agresi di Jalur Gaza.

Laporan berjudul "Senjata yang diuji Israel di Gaza" itu mencatat jenis-jenis senjata yang digunakan sejak 7 Oktober 2023.

Untuk pertama kalinya, Israel menggunakan senapan mesin “Negev” 7,62 mm, yang juga dapat menembus bangunan.

"Selama serangan saat ini, tentara Israel menggunakan dua rudal baru yang disebut Howlett dan Yatid," demikian pernyataan adalam laporan itu, Senin (19/2/2024).

Tidak ada informasi mengenai karakteristik Howlett dan Yatid.

Namun, laporan pers menunjukkan kedua rudal itu memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan Law dan Matador, dan juga lebih efektif di area pemukiman.

Selain itu, tentara Israel pernah menerbitkan gambar unit komando Magellan saat menggunakan peluru mortir 120 mm berpemandu presisi baru yang disebut Iron Sting.

Israel juga menguji tank Merkava “Barak” generasi kelima Israel.

Selain itu, Israel melakukan eksperimen dan pengujian terhadap banyak jenis senjata dan amunisi baru yang mematikan.

Tentara Israel juga menggunakan kacamata penglihatan malam (IDO) untuk pertama kalinya, yang menyediakan gambar 3D patroli atau tentara di batalyon tempur di Gaza, dalam kondisi minim cahaya atau gelap gulita.

Israel bahkan telah memodifikasi sistem peluncuran roket multi-laras (M270), yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat bernama Lockheed Martin (MLRS).

Modifikasi tersebut meningkatkan akurasi sistem rudal dan memungkinkannya menggunakan peluru kendali AccuLAR-122.

Israel Bentuk Brigade Baru

Israel, yang kekuatan militernya sangat didukung oleh Amerika Serikat, sering melakukan uji coba senjata dan amunisi yang diproduksi di dalam negeri dalam serangannya di Jalur Gaza.

Setelah 7 Oktober 2023, tentara Israel membentuk brigade cadangan baru yang disebut “Brigade Hashomer” (Pengawal) atau “Brigade 855”, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan permukiman Israel.

Meski Israel mengklaim brigade tersebut, yang terdiri atas tentara cadangan, akan berfokus pada perlindungan pemukiman ilegal, mereka kemungkinan akan berpartisipasi dalam operasi ofensif yang menargetkan Jalur Gaza.

Selain Brigade Infanteri Kfir, yang pertama kali berpartisipasi di Gaza pada tahun 2005, Israel telah mengerahkan Divisi Cadangan ke-5, Unit Pasukan Khusus Refaim dan Divisi Infanteri ke-19 ke Gaza selama operasi saat ini.

Informasi itu juga menunjukkan Israel telah membentuk unit tank baru yang disebut “Phoenix”, di dalam korps unit lapis baja Israel untuk berpartisipasi dalam operasi militer dan serangan darat di Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 29.092 jiwa dan 69.028 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (19/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #israel #ubah #gaza #jadi #ladang #coba #berbagai #senjata #selama #agresi

KOMENTAR