Hizbullah Rebut Kendali Drone Metula Israel, Markas IDF Kena Rudal
Media Israel menjelaskan, drone yang direbut pasukan Hizbullah Lebanon, tersebut merupakan drone milik sebuah dewan kota permukiman Israel.
"Pasukan Hizbullah, minggu lalu berhasil merebut kendali sebuah drone Israel, milik Dewan Lokal Distrik Metula," tulis media-media Israel, pada hari Minggu (18/2/2024).
Menurut keterangan media-media Israel, drone Israel, tersebut digunakan untuk mengambil gambar, dan pemotretan atas tingkat kerusakan sebuah wilayah.
Gerakan perlawanan Lebanon tersebut, pada Kamis lalu juga merilis foto drone mata-mata Israel, yang berhasil direbut pasukan kelompok itu pada 13 Februari silam.
Sistem peluncur rudal Falaq yang menjadi flagship dari gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah. (tangkap layar)Serangan Hizbullah Berlanjut
Pada aksi dan operasi kelanjutan dukungan terhadap rakyat Gaza, pasukan Hizbullah, Minggu siang menyerang beberapa posisi pasukan Israel, di wilayah-wilayah perbatasan.
Pasukan Hizbullah, hari Minggu, sekitar pukul 14:00 waktu setempat, juga menyerang konsentrasi pasukan Israel, di sekitar salah satu markas militer Israel (IDF) menggunakan rudal.
Serangan kedua Hizbullah, dilakukan pukul 14:45 dengan menargetkan konsentrasi pasukan Israel, di distrik Even Menachem, yang menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel.
Selain itu, Hizbullah melancarkan serangan terhadap pasukan Israel, di distrik Israel, Shomera, Yir'on dan wilayah Muthalath Al Tihat, dan menyebabkan sejumlah korban tewas.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah (dok. AFP)Pidato Nasrallah
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan Israel atas serangan yang menargetkan warga sipil Lebanon baru-baru ini.
“Kami tak segan untuk memberikan respon balik ke Israel setelah beberapa warga sipil Lebanon terkena serangan mereka,” ujar Nasrallah dalam sebuah pernyataan, Jumat (16/2/2024).
“Mereka (Israel) harus membayar nyawa yang telah mereka bunuh dengan harga yang sebanding,” sambungnya.
Pernyataan Nasrallah muncul setelah Israel meluncurkan serangan udara yang menewaskan sedikitnya 10 warga sipil, termasuk lima anak-anak, di Lebanon Selatan pada Rabu (14/2/2024). Laporan terbaru menyebutkan tiga pejuang Hizbullah juga tewas dalam serangan tersebut.
Dia juga menyoroti bahwa pembunuhan tersebut telah meningkatkan tekad Hizbullah dan mengatakan kelompok tersebut akan meningkatkan “kehadiran, kekuatan, tembakan, kemarahan” dan memperluas operasinya terhadap Israel.
“Israel harus mengharapkan hal itu dan menunggu hal itu,” kata Nasrallah.
Beberapa saat usai Nasrallah menyampaikan pidatonya, Hizbullah mengklaim telah menargetkan fasilitas tentara Israel di Shebaa Farms, wilayah pendudukan yang dianggap Lebanon sebagai miliknya, dengan rudal, dan menambahkan bahwa ada banyak korban jiwa.
Konflik Hizbullah dan IsraelHizbullah telah melakukan baku tembak dengan militer Israel di perbatasan selatan Lebanon untuk mendukung kelompok militan Palestina Hamas, yang melancarkan serangan lintas batas dari Jalur Gaza ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Hal ini diikuti oleh pemboman besar-besaran Israel terhadap Gaza dari wilayah tersebut.
Serangan lintas batas tersebut telah menewaskan sedikitnya 200 orang di Lebanon, termasuk lebih dari 170 pejuang Hizbullah, serta 10 tentara Israel dan lima warga sipil.
Para pejabat Hizbullah mengatakan mereka akan berhenti menyerang pos-pos militer Israel ketika serangan Israel di Gaza berakhir.
Meski begitu, ada kekhawatiran yang semakin besar akan munculnya konflik lainnya antara Israel dan Hizbullah yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan dan ketegangan regional meningkat.
(oln/pt/*)
Tag: #hizbullah #rebut #kendali #drone #metula #israel #markas #kena #rudal