Vladimir Putin Lebih Pilih Joe Biden Jadi Presiden AS daripada Donald Trump
"Biden. Dia adalah orang yang lebih berpengalaman dan mudah ditebak, politisi jadul," kata Putin menjawab pertanyaan Pavel Zarubin yang tayang di TV Rusia pada Rabu (14/2/2024) malam.
"Tetapi kami akan bekerja sama dengan presiden AS mana pun yang dipercaya oleh rakyat Amerika," tambahnya sambil sedikit tersenyum.
Bahkan, Presiden Rusia itu membahas masalah sensitif kesehatan mental Joe Biden, meskipun ia mengatakan campur tangan dalam kampanye adalah tindakan yang salah.
“Ketika saya bertemu Biden di Swiss – itu terjadi tiga tahun lalu – orang-orang sudah mengatakan dia tidak sanggup melakukannya,” kata Putin, merujuk pada kemampuan Joe Biden memimpin AS, mengingat usianya yang sudah lanjut usia.
Namun, Putin justru tidak melihat usia Joe Biden mempengaruhinya dalam menjalankan pemerintahan AS hingga saat ini.
"Saya tidak melihat hal semacam itu," ujar Putin.
Saat tampil membela Biden yang kini berusia 81 tahun, Putin mengungkit hal memalukan yang dialami Presiden AS itu, ketika kepalanya terbentur saat keluar dari helikopter pada Juni tahun lalu.
"Yah, siapa di antara kita yang belum pernah membenturkan kepalanya ke suatu tempat?" kata Putin.
Selain itu, Putin juga membahas Donald Trump dan pandangannya dalam politik.
"Trump telah disebut sebagai politisi non-sistemik; ia memiliki pandangannya sendiri mengenai topik bagaimana Amerika Serikat harus mengembangkan hubungan dengan sekutu-sekutunya," kata Putin.
Donald Trump Memuji Putin
Mantan Presiden AS, Donald Trump, memuji kata-kata Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahwa Rusia akan lebih baik bekerja sama dengan Presiden AS saat ini, Joe Biden.
"Sebenarnya, Presiden Rusia (Vladimir) Putin baru saja memberi saya pujian yang besar. Dia hanya mengatakan bahwa dia lebih memilih Joe Biden menjadi presiden (AS) daripada Trump. Itu sebuah pujian," katanya kepada para pendukungnya di negara bagian Carolina Selatan, Rabu.
Donald Trump menjelaskan hal ini dengan mengatakan bahwa dengan pemerintahan Joe Biden yang lemah, Rusia akan mendapatkan Ukraina.
Pada saat yang sama, mantan presiden Amerika itu menekankan bahwa dia rukun dengan Putin.
"Ketika saya memenangkan pemilihan presiden, saya akan segera menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina. Semuanya akan diselesaikan dengan cepat," kata Donald Trump, dikutip dari TASS.
Pemilihan presiden AS akan berlangsung pada November 2024.
Donald Trump mengajukan diri sebagai calon Presiden AS pada November 2022 dan Joe Biden mengumumkan pencalonannya kembali pada April 2023.
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang kebijakan ekonominya di Wisconsin Black Chamber of Commerce di Milwaukee, Wisconsin, pada 20 Desember 2023. (Mandel NGAN / AFP)Ingatan Joe Biden Melemah
Pekan lalu, Joe Biden menjadi bahan ejekan di media sosial karena pernyataannya yang keliru menyebut nama Presiden Mesir, El-Sisi, sebagai Presiden Meksiko.
Selain itu, sebuah klip video tahun 2021 yang kembali viral baru-baru ini, memperlihatkan Joe Biden yang mengaku baru saja bertemu dengan Presiden Prancis, Mitterrand, yang sudah meninggal pada tahun 1996.
“Tepat setelah saya terpilih, saya pergi ke pertemuan G7 di wilayah selatan Inggris. Dan saya duduk dan berkata, 'Amerika telah kembali!' dan Mitterand dari Jerman – maksud saya Perancis – menatap saya dan berkata, 'Berapa lama Anda akan kembali?'” katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Pengguna media sosial berpendapat Joe Biden lupa nama Presiden Prancis yaitu Macron, karena faktor usianya yang sudah lanjut usia.
Gedung Putih berupaya membela Joe Biden pekan lalu setelah laporan penasihat khusus menggambarkannay sebagai pria tua dengan ingatan lemah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina
Tag: #vladimir #putin #lebih #pilih #biden #jadi #presiden #daripada #donald #trump